Bahwaibunda 'Aisyah radhiyallahu 'anha tidak melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa awal Dzulhijjah, hal ini tidak menunjukkan secara pasti bahwa beliau benar-benar tidak berpuasa, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak hanya bersama 'Aisyah, tetapi juga bersama istri yang lain di hari lain dan ia melihat Nabi berpuasa. Suaminya adalah seorang Nabi, ayah dan ibunya adalah orang-orang yang pertama-tama masuk Islam, keluarganya adalah keluarga muslim pertama dalam sejarah, dan pernah mendapatkan pembelaan langsung dari Allah ketika nama baiknya dirusak orang-orang munafik, dia adalah Aisyah radhiyallahu anha. Mengapa Aisyah Radhiyallahu anha? Istri-istri Nabi, semuanya adalah orang-orang yang mulia dan terhormat, namun orang-orang munafik di zaman Nabi berusaha keras merusak nama baik Aisyah dengan menyebarkan tuduhan-tuduhan dan fitnah-fitnah. Orang-orang munafik ketika merusak nama baik Aisyah, sebenarnya mereka memiliki tujuan utama, yaitu Dengan merusak nama baik Aisyah, secara tidak langsung nama baik Nabi Muhammad juga akan rusak, dan jika nama baik Nabi rusak maka dengan sendirinya agama Islam juga rusak. Dengan merusak nama baik Aisyah, secara tidak langsung syariโ€™at Islam juga akan rusak. Karena Aisyah menghafal dan meriwayatkan hadits-hadits Nabi dalam jumlah yang sangat banyak. Hingga disebutkan dalam kitab Fathul Bariโ€™ bahwa seperempat ajaran Islam, diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu anha. Sedangkan kita tahu bahwa salah satu sumber ajaran Islam adalah hadits. Jika penghafal haditsโ€™ dirusak nama baiknya, maka hadits-hadits yang disampaikannya juga akan rusak, sehingga, ajaran Islam juga rusak. Inilah sebenarnya yang diinginkan orang-orang munafik ketika mereka merusak nama baik Aisyah Radhiyallahu anha. Meskipun demikian, usahaโ€™ orang-orang munafik itu sia-sia saja. Allah berfirman ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฐูŠู†ูŽ ุฌุงุกููˆู’ ุจุงู„ุฅููู’ูƒ ุนูุตู’ุจูŽุฉูŒ ู…ูู†ู’ูƒูู… ู„ุง ุชูŽุญู’ุณุจููˆู‡ ุดูŽุฑู‘ู‹ุง ู„ูŽูƒูู…ู’ ุจูŽู„ู’ ู‡ููˆ ุฎูŽูŠุฑูŒ ู„ูŽูƒูู…ู’ โ€œSesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira berita itu buruk bagi kamu, bahkan itu baik bagi kamu.โ€ [An-Nuur, 11] Dan inilah diantara alasan kenapa kita sangat butuh kepada riwayat hidup Aisyah Radhiyallahu anha yang penuh dengan kemuliaan dan kehormatan, tidak seperti yang dituduhkanโ€™ orang-orang munafik dan orang-orang yang mengikuti orang-orang munafik dari zaman ke zaman. Hukum Menghina Aisyah dan Menuduhnya Berselingkuh Menghina orang yang beriman adalah perbuatan fasik, dosa besar, terlebih lagi yang dihina adalah istri-istri Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Tentu dosanya jauh lebih besar dari menghina orang yang beriman secara umum. Hingga ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa menghina Aisyah, menuduhnya berselingkuh, seperti yang dituduhkan orang-orang munafik di zaman dahulu, dia kafir dengan sebab tuduhannya itu. Ibnu Abidin rahimahullah berkata โ€œAdapun menuduh Aisyah berselingkuh, maka tuduhan semacam ini adalah kekafiran, tanpa adanya perbedaan pendapat ulama.โ€ Al-Qadhi Abu Yaโ€™la rahimahullah berkata โ€œSiapa yang menuduh Aisyah dengan suatu tuduhan yang telah Allah bersihkan Aisyah dari tuduhan itu, maka dia kafir, tanpa ada perbedaan pendapat ulama, dan tidak hanya satu ulama telah menyatakan adanya kesepakatan tentang hal ini, dan tidak hanya satu ulama telah menegaskan hukum ini.โ€ Ibnul Qayyim rahimahullah berkata โ€œUmat Islam telah sepakat akan kafirnya orang yang menuduh Aisyah berselingkuh.โ€ Imam Ibnu Katsir juga mengatakan hal yang sama dengan ulama-ulama sebelumnya, dan menjelaskan bahwa, sebab kafirnya orang yang menuduh Aisyah berselingkuh adalah karena orang tersebut sama saja menolak ayat Al-Quran yang menerangkan kebohongan tuduhan itu. Sebutan Kunyah Aisyah Radhiyallhu anha Aisyah Radhiyallahu anha memiliki sebutan lain, yang di dalam bahasa Arab diistilahkan dengan Kunyahโ€™, dan sebutan Aisyah adalah Ummu Abdillah. Sebutan ini berasal dari Nabi Muhammad, ketika Aisyah meminta kepada beliau untuk memberinya kunyahโ€™ atau sebutan sebagaimana istri-istri yang lain. Lalu Nabi memberinya kunyah sebutan Ummu Abdillah. Julukan-julukan Laqab Aisyah Radhiyallahu anha Aisyah juga memiliki julukan-julukan yang menunjukkan kemuliaan dan kehormatannya; Ummul Mukminin Ibundanya orang-orang yang beriman Yang sangat menakjubkan adalah sebutan ini didapatkan langsung dari Allah, yaitu ketika Allah berfirman ูˆูŽ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌูู‡ู ุฃูู…ู‘ูŽู‡ูŽุงุชููƒูู… โ€œDan istri-istrinya istri Nabi Muhammad adalah ibu-ibu kalian orang-orang yang beriman.โ€ [QS. Al-Ahzab, 6] Ini adalah julukan Aisyah yang paling terkenal, dan istri-istri Nabi yang lainnya juga dijuluki dengan julukan ini. Habibatu Rasulillah Wanita yang sangat dicintai Rasulullah Suatu ketika Nabi ditanya โ€œSiapakah manusia yang paling engkau cintai?โ€ Nabi menjawab โ€œโ€™Aisyahโ€. [HR. Bukhari Muslim] Umar radhiyallahu anhu berkata โ€œSesungguhnya dia Aisyah adalah Habibatu Rasulillahโ€™ wanita yang sangat dicintai Rasulullah.โ€ Al-Mubarra-ah Wanita yang dibersihkan dari tuduhan Julukan ini berasal dari ayat Al-Qurโ€™an yang berisi pembelaan Allah kepada Aisyah yang saat itu dituduh berselingkuh oleh orang-orang munafik. Yaitu firman Allah ูˆูŽ ุงู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจูŽุงุชู ู„ู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจูŠู’ู†ูŽ ูˆูŽ ุงู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจููˆู’ู†ูŽ ู„ู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจูŽุงุชู ุฃููˆู„ุฆูƒ ู…ูุจูŽุฑู‘ูŽุกููˆู†ูŽ ู…ูู…ู‘ุงูŽ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ููˆู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉูŒ ูˆ ุฑูุฒู’ู‚ูŒ ูƒูŽุฑููŠู’ู…ูŒ โ€œDan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula, mereka yang dituduh itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka yang menuduh itu, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia surga.โ€ [An-Nuur, 26] Di dalam ayat ini ada sebuah celaan bagi orang-orang yang menuduh Aisyah saat itu, dan pujian bagi orang-orang yang membantah tuduhan-tuduhan itu. [Fathul Qadir, Imam Syaukany] Hingga, salah seorang perawi hadits yang bernama Masruqโ€™, setiap kali meriwayatkan hadits dari Aisyah, masruq mengatakan โ€œTelah menyampaikan hadits kepadaku Ash-Shiddiqah Aisyah binti Ash-Shiddiq Abu Bakar, Habibatu Habibillah Nabi Muhammad, Al-Mubarra-ah.โ€ Ath-Thayyibah Wanita yang baik Allah telah memberi persaksian akan kesucian Aisyah melalui firman Nya ูˆูŽ ุงู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจูŽุงุชู ู„ู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจูŠู’ู†ูŽ ูˆูŽ ุงู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจููˆู’ู†ูŽ ู„ู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจูŽุงุชู ุฃููˆู„ุฆูƒ ู…ูุจูŽุฑู‘ูŽุกููˆู†ูŽ ู…ูู…ู‘ุงูŽ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ููˆู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉูŒ ูˆ ุฑูุฒู’ู‚ูŒ ูƒูŽุฑููŠู’ู…ูŒ โ€œDan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula, mereka yang dituduh itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka yang menuduh itu, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia surga.โ€ [An-Nuur, 26] Ash-Shiddiqah Wanita yang sangat jujur Imam Masruq, Hakim dan Ibnu Hajar memberi julukan kepada Aisyah dengan Ash-Shiddiqah. Al-Humairaaโ€™ Nabi pernah memanggil Aisyah dengan mengatakan โ€œWahai Humairaaโ€™โ€, dan kata Humairaaโ€™ berasal dari kata Ahmarโ€™ yang artinya merahโ€™. Namun, bukan berarti kulit Aisyah warnanya merah, akan tetapi maksudnya adalah kulit Aisyah berwarna putih yang bercampur dengan warna kemerahan. Dan warna seperti ini adalah warna yang paling indah. Dan orang Arab biasa menggunakan kata merahโ€™ untuk mengungkapkan warna putih pada kulit. Al-Muwaffaqah Wanita yang diberi hidayah Nabi juga pernah memanggil Aisyah dengan mengatakan โ€œWahai Muwaffaqah.โ€ Berdasarkan hadits riwayat Ahmad dan Tirmidzy, dan sanad haditsnya dinilai shahih oleh syaikh Ahmad Syakir. Mengenal Beberapa Keluarganya Ayahnya adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu anhu, khalifah pertama, sekaligus yang pertama masuk Islam, sedangkan ibunya adalah Ummu Ruman radhiyallahu anha. Aisyah memiliki beberapa saudara, yaitu Abdurrahman, Abdullah, Asmaโ€™, Ummu Kultsum, dan Muhammad. Semua bibinya adalah shahabiyatโ€™ wanita yang bertemu dengan Nabi, beriman kepada Nabi dan meninggal di atas iman, yaitu Ummu Amir, Quraibah dan Ummu Farwah. Lahir di Masa Islam di Tengah-tengah Keluarga Muslim Aisyah lahir di Mekah, sekitar empat atau lima tahun setelah Nabi Muhammad diangkat menjadi seorang Nabi. Keistimewaan dari Aisyah dalam hal ini adalah beliau lahir di masa Islam, bukan di masa Jahiliyah, sehingga Aisyah tidak pernah mengalami masa jahiliyah. Selain itu, Aisyah dilahirkan dari dua orang muslim yang termasuk orang-orang yang pertama-tama beriman kepada Nabi, yaitu Abu Bakar dan Ummu Ruman. Sehingga keluarga di mana Aisyah lahir dan tumbuh berkembang adalah keluarga muslim pertamaโ€™. Ibadahnya Jika kita membaca riwayat yang menceritakan tentang ibadah Aisyah Ummul Muโ€™minin, niscaya tanpa ragu sedikitpun kita akan mengatakan bahwa Aisyah adalah ahli ibadah. Dan berikut ini beberapa contohnya Salah satu keponakan Aisyah yang bernama Al-Qasim menceritakan โ€œAku punya kebiasaan jika keluar rumah aku mulai dengan mendatangi rumah Aisyah radhiyallahu anha, aku beri salam kepadanya. Pada suatu hari, aku keluar rumah, ternyata Aisyah radhiyallahu anha sedang berdiri, shalat sunnah dan membaca firman Allah surat Ath-Thur, 28 ููŽู…ูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ุง ูˆ ูˆูŽู‚ูŽุงู†ุง ุนูŽุฐุงุจูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููˆู… Sambil berdoa dan menangis, mengulang-ulanginya. Aku berdiri menunggu Aisyah selesai shalat, hingga aku sendiri kelelahan, lalu aku pergi ke pasar untuk keperluanku, kemudian aku kembali dari pasar, ternyata Aisyah masih berdiri seperti sebelumnya, shalat sambil menangis.โ€ [Dari kitab yang berjudul โ€œAisyah Ummul Mukmininโ€, sebuah ensiklopediโ€™ yang khusus membahas Aisyah radhiyallahu anha, yang asalnya adalah kumpulan beberapa karya ilmiah terkait dengan Aisyah radhiyallahu anha, yang diterbitkan yayasan Ad-Durar As-Saniyyahโ€™, Saudi] Oleh Fajri NS Berikutini yang bukan kandungan dari hadis Aisyah radiAllahu anha (hadis no. 4460) di atas ialah a. Rasulullah saw. sangat rajin beribadah b. Rasulullah saw. adalah orang yang suka bersyukur c. Dosa-dosa Rasulullah saw. telah diampuni oleh Allah Swt. d. Rasulullah saw. adalah pemberi syafaat bagi umatnya e. MANTRA SUKABUMI โ€“ Beberapa waktu silam sempat viral lagu yang berjudul โ€œAisyah istri Rasulallahโ€. Lagu tersebut merupakan ciptaan grup band asal negeri Ziran Malaysia. Yang kemudian banyak di cover oleh penyanyi dari Indonesia. Lagu tersebut menjadi tranding Youtube, bahkan cover dari Annisa Rakhman hampir mencapai 20 juta dibalik viralnya lagu tersebut ada pro dan kontra. Sebab dalam lagu tersebut dianggap sebagian liriknya kurang memiliki sopan santun terhadap Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha. Baca Juga Dahsyatnya Kekuatan Doa dan Ikhtiar, Simak Penjelasannya Mengapa demikinan? Sebab dalam pengucapan nama Sayyidah Aisyah radhiyallau anha hanya disebutkan nama โ€œAisyahโ€ saja, yang kemudian dianggap tidak sopan menyebut nama seorang yang dimuliakan hanya dengan kata โ€œAisyahโ€ saja. Dikutip Tim Mantra Sukabumi dari laman NU Online berikut sedikit gambaran singkat kisah Sayyidah Aisyah radhiyallahu anha. Sayyidah Aisyah radhiyallahu anha adalah istri ketiga Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalaam. setelah Sayyidah Khadijah radhiyallau anha dan Sayyidah Saudah binti Zamโ€™ah. Baca Juga Lagu Aisyah Istri Rasulallah Jadi Trending di YouTube Hingg Capai 10 Juta Lebih Viewers Ayah dari Sayyidah Aisyah radhiyallahu anha adalah Sayyidina Abu Bakar bin Abu Quhafah, sementara itu ibunya adalah Ummu Ruman. Ia dikenal sebagai orang yang sangat cerdas, berwawasan luas, penuh cinta, juga banyak meriwayatkan hadits Nabi Shalallahu 'alaihi wassalaam. Sayyidah Aisyah merupakan satu-satunya gadis yang dinikahi oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalaam. Dalam hal ini, terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai usia pernikahan Sayyidah Aisyah. Ada yang berpendapat, usianya enam atau tujuh tahun ketika dinikahi dan 10 tahun saat diajak Nabi untuk berumah tangga.
Niatini dibaca di dalam hati pada saat mulai membasuh bagian manapun dari tubuh. 'alaihi wa Sallam dan Rasulullah telah menyebutkan tata cara mandi haid dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwa Asma' binti Syakal Radhiyallahu 'Anha bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ุฃุฌู…ุนูŠู† Halaqah yang ke enam belas dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah โ€Faedah-Faedah Dari Hadits Aisyah Radhiyallฤhu โ€™Anhฤโ€. Diantara Faedah yang bisa kita ambil dari Hadฤซts Aisyah Radhiallahu Anha โถ Pentingnya seorang muslim memiliki waktu berkholwah dengan Allฤh ๏ทป. Berkata Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah rahimahulla di dalam Majmu Fatawa ู„ุงุจุฏ ู„ู„ุนุจุฏ ู…ู† ุฃูˆู‚ุงุช ูŠู†ูุฑุฏ ุจู‡ุง ุจู†ูุณู‡ ููŠ ุฏุนุงุฆู‡ ูˆุฐูƒุฑู‡ ูˆุตู„ุงุชู‡ ูˆุชููƒุฑู‡ ูˆู…ุญุงุณุจุฉ ู†ูุณู‡ ูˆุฅุตู„ุงุญ ู‚ู„ุจู‡โ€ฆ Haruslah seorang hamba memiliki waktu-waktu yang disitu dia menyendiri dengan dirinya didalam doa nya, dzikirnya, sholatnya, perenungannya, musahabah terhadap dirinya & memperbaiki hatinya. โท Hadฤซts diatas diatas menjelaskan bahwa surat al-Alaq ayat 1-5 adalah yang pertama turun kepada Nabi ๏ทบ & ini adalah pendapat jumhur ulama. โธ Hadฤซts ini menunjukkan bahwasanya sebelum menjadi Nabi, beliau ๏ทบ sudah memiliki sifatยฒ yang sangat mulia. โน Akhlak yang baik adalah sebab seorang selamat dari berbagai keburukan. โบ Hadฤซts ini menunjukkan keutamaan Khadijah ketika beliau radiallahu anha berusaha menenangkan Nabi ๏ทบ dari ketakutan dengan cara menyebutkan kebaikanยฒ & keutamaanยฒ beliau, yg ini semua adalah sebab Allฤh tidak akan menyia-nyiakan beliau ๏ทบ. โป Usaha Khadijah sebagai seorang istri untuk mengetahui hakikat dari kejadian yang menimpa Nabi ๏ทบ dengan mendatangi seorang yang berilmu yaitu Waroqoh supaya Nabi ๏ทบ semakin tenang menghadapi semua ini. โผ Kedudukan ilmu Waroqoh bin Naufal tentang para Nabi sebelum Nabi Muhammad ๏ทบ. โฝ Bahwa dakwah memiliki tantangan & rintangan, sebagaimana dikabarkan oleh Waroqoh bin Naufal. โพ Bahwa Khadijah adalah orang yang pertama kali beriman kepada Rasulullรฃh ๏ทบ dari kalangan wanita. Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya. ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ Abdullฤh RoyDi kota Pandeglang Seorang IT Profesional yang berpengalaman di bidang Troubleshooting, Networking dan Database Management.

Maksudfirman Allah Azza wa Jalla : " Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu" adalah pada bulan-bulan haram, karena dosanya lebih besar dari bulan lainnya. Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata mengenai tafsir ayat: " Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu" mulanya pada seluruh

Teks Jawaban yang dimaksud dalam pertanyaan di atas adalah apa yang diriwayatkan oleh Aisyah bahwa ia berkata ู„ูŽู…ู‘ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุชููŠ ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุนูู†ู’ุฏููŠ ุŒ ุงู†ู’ู‚ูŽู„ูŽุจูŽ ููŽูˆูŽุถูŽุนูŽ ุฑูุฏูŽุงุกูŽู‡ู ุŒ ูˆูŽุฎูŽู„ูŽุนูŽ ู†ูŽุนู’ู„ูŽูŠู’ู‡ู ุŒ ููŽูˆูŽุถูŽุนูŽู‡ูู…ูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฑูุฌู’ู„ูŽูŠู’ู‡ู ุŒ ูˆูŽุจูŽุณูŽุทูŽ ุทูŽุฑูŽููŽ ุฅูุฒูŽุงุฑูู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ููุฑูŽุงุดูู‡ู ุŒ ููŽุงุถู’ุทูŽุฌูŽุนูŽ ุŒ ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู„ู’ุจูŽุซู’ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฑูŽูŠู’ุซูŽู…ูŽุง ุธูŽู†ู‘ูŽ ุฃูŽู†ู’ ู‚ูŽุฏู’ ุฑูŽู‚ูŽุฏู’ุชู ุŒ ููŽุฃูŽุฎูŽุฐูŽ ุฑูุฏูŽุงุกูŽู‡ู ุฑููˆูŽูŠู’ุฏู‹ุง ุŒ ูˆูŽุงู†ู’ุชูŽุนูŽู„ูŽ ุฑููˆูŽูŠู’ุฏู‹ุง ุŒ ูˆูŽููŽุชูŽุญูŽ ุงู„ู’ุจูŽุงุจูŽ ููŽุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุฌูŽุงููŽู‡ู ุฑููˆูŽูŠู’ุฏู‹ุง ุŒ ููŽุฌูŽุนูŽู„ู’ุชู ุฏูุฑู’ุนููŠ ูููŠ ุฑูŽุฃู’ุณููŠ ุŒ ูˆูŽุงุฎู’ุชูŽู…ูŽุฑู’ุชู ุŒ ูˆูŽุชูŽู‚ูŽู†ู‘ูŽุนู’ุชู ุฅูุฒูŽุงุฑููŠ ุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุงู†ู’ุทูŽู„ูŽู‚ู’ุชู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุซู’ุฑูู‡ู ุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฌูŽุงุกูŽ ุงู„ู’ุจูŽู‚ููŠุนูŽ ููŽู‚ูŽุงู…ูŽ ุŒ ููŽุฃูŽุทูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽ ุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุฑูŽููŽุนูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุซูŽู„ูŽุงุซูŽ ู…ูŽุฑู‘ูŽุงุชู ุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุงู†ู’ุญูŽุฑูŽููŽ ููŽุงู†ู’ุญูŽุฑูŽูู’ุชู ุŒ ููŽุฃูŽุณู’ุฑูŽุนูŽ ููŽุฃูŽุณู’ุฑูŽุนู’ุชู ุŒ ููŽู‡ูŽุฑู’ูˆูŽู„ูŽ ููŽู‡ูŽุฑู’ูˆูŽู„ู’ุชู ุŒ ููŽุฃูŽุญู’ุถูŽุฑูŽ โ€“ ุฃูŠ ุฑูƒุถ - ููŽุฃูŽุญู’ุถูŽุฑู’ุชู ุŒ ููŽุณูŽุจูŽู‚ู’ุชูู‡ู ููŽุฏูŽุฎูŽู„ู’ุชู ุŒ ููŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู ุงุถู’ุทูŽุฌูŽุนู’ุชู ุŒ ููŽุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽุง ู„ูŽูƒู ูŠูŽุง ุนูŽุงุฆูุดู ุŒ ุญูŽุดู’ูŠูŽุง ุฑูŽุงุจููŠูŽุฉู‹ ุŸ - ุงู„ุญุดุง ุงู„ุชู‡ูŠุฌ ุงู„ุฐูŠ ูŠุนุฑุถ ู„ู„ู…ุณุฑุน ููŠ ู…ุดูŠู‡ ุจุณุจุจ ุงุฑุชูุงุน ุงู„ู†ูุณ ุŒ ุฑุงุจูŠุฉ ู…ุฑุชูุนุฉ ุงู„ุจุทู† - ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ู‚ูู„ู’ุชู ู„ูŽุง ุดูŽูŠู’ุกูŽ . ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽุชูุฎู’ุจูุฑููŠู†ููŠ ุฃูŽูˆู’ ู„ูŽูŠูุฎู’ุจูุฑูŽู†ู‘ููŠ ุงู„ู„ู‘ูŽุทููŠูู ุงู„ู’ุฎูŽุจููŠุฑู . ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุŒ ุจูุฃูŽุจููŠ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ูˆูŽุฃูู…ู‘ููŠ ุŒ ููŽุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑู’ุชูู‡ู . ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฃูŽู†ู’ุชู ุงู„ุณู‘ูŽูˆูŽุงุฏู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุฃูŽู…ูŽุงู…ููŠ ุŸ ู‚ูู„ู’ุชู ู†ูŽุนูŽู…ู’ . ููŽู„ูŽู‡ูŽุฏูŽู†ููŠ ูููŠ ุตูŽุฏู’ุฑููŠ ู„ูŽู‡ู’ุฏูŽุฉู‹ ุฃูŽูˆู’ุฌูŽุนูŽุชู’ู†ููŠ ุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุธูŽู†ูŽู†ู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุญููŠููŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู ุŸ - ุฃูŠ ู‡ู„ ุธู†ู†ุช ุฃู†ูŠ ุฃุธู„ู…ูƒ ุจุงู„ุฐู‡ุงุจ ุฅู„ู‰ ุฒูˆุฌุงุชูŠ ุงู„ุฃุฎุฑู‰ ููŠ ู„ูŠู„ุชูƒ - ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ู…ูŽู‡ู’ู…ูŽุง ูŠูŽูƒู’ุชูู…ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู’ู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุŒ ู†ูŽุนูŽู…ู’ ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุฌูุจู’ุฑููŠู„ูŽ ุฃูŽุชูŽุงู†ููŠ ุญููŠู†ูŽ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุŒ ููŽู†ูŽุงุฏูŽุงู†ููŠ ุŒ ููŽุฃูŽุฎู’ููŽุงู‡ู ู…ูู†ู’ูƒู ุŒ ููŽุฃูŽุฌูŽุจู’ุชูู‡ู ุŒ ููŽุฃูŽุฎู’ููŽูŠู’ุชูู‡ู ู…ูู†ู’ูƒู ุŒ ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ูŠูŽุฏู’ุฎูู„ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒู ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ูˆูŽุถูŽุนู’ุชู ุซููŠูŽุงุจูŽูƒู ุŒ ูˆูŽุธูŽู†ูŽู†ู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ู‚ูŽุฏู’ ุฑูŽู‚ูŽุฏู’ุชู ุŒ ููŽูƒูŽุฑูู‡ู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ุฃููˆู‚ูุธูŽูƒู ุŒ ูˆูŽุฎูŽุดููŠุชู ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุณู’ุชูŽูˆู’ุญูุดููŠ ุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽูƒูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑููƒูŽ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฃู’ุชููŠูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุจูŽู‚ููŠุนู ููŽุชูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ . ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ู‚ูู„ู’ุชู ูƒูŽูŠู’ููŽ ุฃูŽู‚ููˆู„ู ู„ูŽู‡ูู…ู’ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ููˆู„ููŠ ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฏู‘ููŠูŽุงุฑู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ ุŒ ูˆูŽูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽู‚ู’ุฏูู…ููŠู†ูŽ ู…ูู†ู‘ูŽุง ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽุฃู’ุฎูุฑููŠู†ูŽ ุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ุฅูู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุจููƒูู…ู’ ู„ูŽู„ูŽุงุญูู‚ููˆู†ูŽ ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… 974 โ€œPada saat giliran hari Nabi โ€“shallallahu alaihi wa sallam- bermalam di rumahku, beliau datang dengan menaruh selendangnya dan melepas sandalnya, beliau meletakkan keduanya di dekat kaki beliau, dan membentangkan kainnya di atas tempat tidurnya, seraya beliau merebah, beliau mengira saya sudah tertidur, sesaat setelah itu beliau mengambil kembali selendang dan memakai kedua sandalnya, lalu membuka pintu dan keluar, saya memakai baju saya dan memakai hijab saya dan saya memakai kain saya, kemudian saya mengejar beliau, sesampainya beliau di Baqiโ€™ beliau berdiri dalam waktu lama, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya tiga kali, kemudian beliau belok saya juga ikut belok, beliau berjalan cepat, saya pun demikian, beliau lari-lari kecil, saya juga melakukannya, beliau menghentakkan kaki, saya pun ikut melakukannya. Saya mendahului beliau dan masuk rumah langsung tidur, baru beliau masuk dan bersabda โ€œAda apa denganmu wahai Aisyah ?, kenapa terburu-buru sampai nafasmu tersengal-sengal ?, ia menjawab โ€œTidak ada apa-apaโ€. Beliau bersabda โ€œKamu akan memberitahukan yang sebenarnya atau saya akan diberitau oleh Yang Maha Lembut dan Maha Mengetahui ?!โ€. Ia berkata โ€œWahai Rasulullah, demi Alloh, saya akan memberitahukan yang sebenarnya. Beliau bersabda โ€œApakah kamu adalah sesuatu yang hitam yang saya lihat di depan saya ?โ€. Saya menjawab โ€œYa, maka beliau mendorong dada saya dengan dorongan yang menyakitkan, lalu bersabda โ€œApakah kamu mengira bahwa Alloh dan Rasul-Nya akan berlaku dzalim kepadamu ?, maksudnya โ€œApakah kamu mengira saya akan mendzalimimu untuk pergi ke rumah istri-istri saya yang lain pada malam giliranmu ?โ€, ia menjawab โ€œMeskipun semua orang menyembunyikan hal itu, Alloh Maha Mengetahui ?, ya beliau bersabda โ€œSungguh Jibril telah mendatangiku ketika dia melihatmu sedang tertidur, dia memanggilku, dia menyembunyikannya darimu, saya memenuhi panggilannya dan saya pun menyembunyikannya darimu, dia tidak mau masuk rumah mu pada saat kamu sudah melepaskan baju luar mu, saya juga telah mengira bahwa kamu sudah tertidur, saya tidak mau membangunkanmu, saya hawatir kamu akan marah ?, maka malaikat Jibril berkata โ€œSesungguhnya Tuhanmu menyuruhmu untuk mendatangi kuburan Baqiโ€™ dan memohonkan ampun bagi mereka kepada Allohโ€. Saya berkata โ€œApa yang harus saya katakan kepada mereka ?โ€, beliau bersabda โ€œUcapkanlah โ€œKeselamatan bagi penduduk pemukiman kuburan ini bagi mereka kaum mukminin dan muslimin, semoga Alloh memberikan rahmat kepada para pendahulu kita dan kepada mereka yang akan datang, dan sungguh kami akan menyusul kalian semuaโ€. HR. Muslim 974 Penjelasan dari syubhat yang tertera dalam pertanyaan di atas bisa beberapa hal, di antaranya adalah Pertama Perkataan Aisyah โ€“radhiyallahu anha- ููŽู„ูŽู‡ูŽุฏูŽู†ููŠ ูููŠ ุตูŽุฏู’ุฑููŠ ู„ูŽู‡ู’ุฏูŽุฉู‹ ุฃูŽูˆู’ุฌูŽุนูŽุชู’ู†ููŠ โ€œMaka beliau telah mendorong dada saya dengan dorongan yang menjadikan saya merasa kesakitanโ€. Menunjukkan bahwa perbuatan tersebut dilakukan dari beliau โ€“shallallahu alaihi wa sallam-, dan hanya โ€œal Lahdโ€ yang berarti dorongan di dada atau โ€œAl Lakzuโ€ mendorong dengan tangan mengepal, namun hal itu tidak sampai kepada pukulan sebenarnya dengan tujuan untuk menyakiti atau menjadikannya hina, bahkan disebutkan di dalam Lisan Al Arabi 3/393 bahwa di antara makna โ€œal Lahdโ€ adalah โ€œal Ghomzuโ€ menunjuk dengan tangan, dan di dalam Taajul Aruusy 9/145 bahwa di antara makna โ€œAl Lahdโ€ adalah โ€œadh Dhoghtuโ€ tekanan. Abu Ubaid al Qosim bin Salam โ€“rahimahullah- telah berkata โ€œู„ูŽู‡ูŽุฏุชู‘ู ุงู„ุฑุฌู„ ุฃู„ู‡ุฏู‡ ู„ู‡ุฏุงapabila dia telah mendorongnyaโ€.Gharib al Hadits 4/260 Ibnu Faris โ€“rahimahullah- berkata โ€œู„ู‡ุฏุช ุงู„ุฑุฌู„ adalah saya telah mendorongnyaโ€. Mujmal al Lughah 796 Ibnul Atsir โ€“rahimahullah- berkata โ€œAl Lahdu adalah dorongan kuat di dadaโ€. An Nihayah 4/281 Semua makna di atas adalah sinonim satu sama lain yang berarti menunjukkan bahwa Nabi โ€“shallallahu alaihi wa sallam- tidak memukulnya seperti yang diinginkan oleh mereka yang ingin menghina beliau, akan tetapi beliau menunjuknya dengan tangan, mendorongnya di dadanya hingga ia merasakan sakit, akan tetapi rasa sakit yang ringan yang tidak disengaja, tujuannya sebagai peringatan dan pembelajaran. Kedua Kalau saja pembaca hadits di atas membacanya dengan berlahan-lahan, maka pasti ia akan mengetahui bahwa hadits tersebut menjadi salah satu dalil akan keagungan akhlak Nabi โ€“shallallahu alaihi wa sallam-, sebagai seorang laki-laki yang hidup bersama istrinya dalam beberapa tahun lamanya, sementara ada beberapa perilaku istrinya yang kurang baik karena rasa cemburu yang menjadi sifat bawaan setiap wanita, kemudian juga tidak diketahui bahwa beliau โ€“shallallahu alaihi wa sallam- yang memulai menyakitinya dengan perkataan atau perbuatan kecuali apa mereka klaimkan kekerasan rumah tangga itu ada pada hadits di atas, meskipun banyaknya para perawi yang meriwayatkan tentang semua rincian kehidupan beliau โ€“shallallahu alaihi wa sallam-, semua itu menjadi dalil akan kesempurnaan beliau โ€“shallallahu alaihi wa sallam-. Adapun mereka orang-orang yang dengki, para pencela mereka mencari-cari kalau saja beliau โ€“shallallahu alaihi wa sallam- telah memukul istrinya dengan pukulan yang parah, atau minimal pukulan yang menyakitkan sebagai kekerasan dan penghinaan, akan tetapi mereka gagal dan tidak berhasil menemukan, tujuan mereka pada hadits di atas adalah perkataan Aisyah โ€“radhiyallahu anha- berkata ููŽู„ูŽู‡ูŽุฏูŽู†ููŠ ูููŠ ุตูŽุฏู’ุฑููŠ ู„ูŽู‡ู’ุฏูŽุฉู‹ ุฃูŽูˆู’ุฌูŽุนูŽุชู’ู†ููŠ โ€œMaka beliau mendorong dada saya dengan dorongan yang menyakitkanโ€. Barang siapa yang ingin memukul dan menghinakannya tentu tidak hanya dengan dorongan di dadanya, akan tetapi menggunakan semua kekuatannya pada semua sisi tubuh dan wajahnya, dan akan meninggalkan bekas penganiayaan pada tubuh yang dipukulinya, dan kami tidak menemukan semua itu pada hadits Aisyah โ€“radhiyallahu anha-. Ketiga Hadits ini menunjukkan akan kesempurnaan akhlak Nabi โ€“shallallahu alaihi wa sallam-, kasih sayang beliau, kelembutan hati beliau โ€“alaihis shalatu was salam-; karena beliau tidak berlaku keras, tidak memukul dan tidak menghina, akan tetapi beliau menyalahkan dengan cara yang lembut tujuannya untuk memberikan pelajaran kepada Aisyah โ€“radhiyallahu anha- dan semua umat Islam setelahnya. Sungguh Alloh dan Rasul-Nya tidak berlaku dzalim kepada siapapun, dan bahwa tidak boleh bagi seseorang untuk bersuudzon kepada Alloh dan Rasul-Nya, bahkan menjadi kewajiban seseorang untuk berhusnudzon kepada Alloh dan ridho dengan semua pembagian Alloh โ€“azza wa jalla-, bahwa dorongan/tepukan tersebut menjadi salah satu metode pendidikan dan pengajaran dan peringatan kepada perkara besar dan penting agar tidak terlupakan oleh Aisyah, meskipun ada rasa cemburu kepada Nabi โ€“shallallahu alaihi wa sallam- dan rasa cintanya kepada beliau, maka Nabiyullah โ€“shallallahu alaihi wa sallam- bukanlah tempat yang diperkirakan akan mendzalimi seorang istri demi para istrinya yang lain, tidak mungkin hal itu dilakukan oleh beliau โ€“shallallahu alaihi wa sallam-. Keempat Yang menunjukkan bahwa dorongan beliau bukan termasuk pukulan yang menyakitkan, akan tetapi untuk pengajaran dan peringatan, percakapan yang lengkap antara Nabi โ€“sahallallahu alaihi wa sallam- dan istrinya Aisyah adalah percakapan yang bermanfaat dan sejuk yang menunjukkan kasih sayang seorang muโ€™allim dan murabbi โ€“shallallahu alaihi wa sallam-, karena beliau menjelaskan sebabnya keluar rumah pada waktu yang larut malam, beliau โ€“shallallahu alaihi wa sallam- membuka pintu pelan-pelan pada saat keluar rumah dengan tanpa suara agar tidak sampai membangunkan istrinya, penjelasan dan permintaan maaf tersebut dilakukan tanpa rasa marah apalagi sengaja menyakiti, namun berasal dari seorang suami yang mulia, pengasih dan penyayang, menghormati istrinya, menjelaskan alasannya, menjelaskan dengan rinci apa yang sebenarnya terjadi, agar dia juga ikut menyimak ceritanya, hingga tercipta di dalam dirinya rasa kepercayaan kepada suaminya yang ikhlas dan jujur. Aโ€™isyah berkata ู…ูŽู‡ู’ู…ูŽุง ูŠูŽูƒู’ุชูู…ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู’ู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุŒ ู†ูŽุนูŽู…ู’ ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุฌูุจู’ุฑููŠู„ูŽ ุฃูŽุชูŽุงู†ููŠ ุญููŠู†ูŽ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุŒ ููŽู†ูŽุงุฏูŽุงู†ููŠ ุŒ ููŽุฃูŽุฎู’ููŽุงู‡ู ู…ูู†ู’ูƒู ุŒ ููŽุฃูŽุฌูŽุจู’ุชูู‡ู ุŒ ููŽุฃูŽุฎู’ููŽูŠู’ุชูู‡ู ู…ูู†ู’ูƒู ุŒ ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ูŠูŽุฏู’ุฎูู„ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒู ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ูˆูŽุถูŽุนู’ุชู ุซููŠูŽุงุจูŽูƒู ุŒ ูˆูŽุธูŽู†ูŽู†ู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ู‚ูŽุฏู’ ุฑูŽู‚ูŽุฏู’ุชู ุŒ ููŽูƒูŽุฑูู‡ู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ุฃููˆู‚ูุธูŽูƒู ุŒ ูˆูŽุฎูŽุดููŠุชู ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุณู’ุชูŽูˆู’ุญูุดููŠ ุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽูƒูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑููƒูŽ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฃู’ุชููŠูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุจูŽู‚ููŠุนู ููŽุชูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ . ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ู‚ูู„ู’ุชู ูƒูŽูŠู’ููŽ ุฃูŽู‚ููˆู„ู ู„ูŽู‡ูู…ู’ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ููˆู„ููŠ ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฏู‘ููŠูŽุงุฑู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ ุŒ ูˆูŽูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽู‚ู’ุฏูู…ููŠู†ูŽ ู…ูู†ู‘ูŽุง ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽุฃู’ุฎูุฑููŠู†ูŽ ุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ุฅูู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุจููƒูู…ู’ ู„ูŽู„ูŽุงุญูู‚ููˆู†ูŽ . โ€œโ€œMeskipun semua orang menyembunyikan hal itu, Alloh Maha Mengetahui ?, ya beliau bersabda โ€œSungguh Jibril telah mendatangiku ketika dia melihatmu, dia memanggilku, dia menyembunyikannya darimu, saya memenuhi panggilannya dan saya pun menyembunyikannya darimu, dia mau masuk rumah mu pada saat kamu sudah melepaskan bajumu, saya juga telah mengira bahwa kamu sudah tidur, saya tidak mau membangunkanmu, saya hawatir kamu akan marah ?, maka malaikat Jibril berkata โ€œSesungguhnya Tuhanmu menyuruhmu untuk mendatangi kuburan Baqiโ€™ dan memohonkan ampun bagi mereka kepada Allohโ€. Saya berkata โ€œApa yang harus saya katakan kepada mereka ?โ€, beliau bersabda โ€œUcapkanlah โ€œKeselamatan bagi penduduk pemukiman kuburan ini bagi mereka kaum mukminin dan muslimin, semoga Alloh memberikan rahmat kepada para pendahulu kita dan kepada mereka yang akan datang, dan sungguh kami akan menyusul kalian semuaโ€. Seorang yang jujur dan ikhlas akan memikirkan untuk mencari kebenaran, keadaan seorang suami yang mempunyai urusan penting pada saat ia tidur diranjang dengan istrinya pada malam hari, kemudian beliau ingin keluar rumah namun tidak mau membangunkannya dari tidurnya karena hawatir akan mengganggu tidurnya, beliau juga enggan jika ia bangun akan marah, dan merasa hawatir akan kehilangan suaminya yang berada di sisinya secara tiba-tiba. Kelima Kalau kami sebutkan semua hadits-hadits yang menunjukkan kesantunan beliau โ€“shallallahu alaihi wa sallam- kepada para istri beliau maka bisa jadi sampai berlembar-lembar, karena beliau memang sosok yang penyantun, penyayang pada kondisi-kondisi tertentu yang kalau dihadapi oleh seorang suami biasa sudah bisa dipastikan tidak mampu menahan ketenangan dirinya, kecuali beliau yang mempunyai akhlak yang agung โ€“shallallahu alaihi wa sallam- yang menghiasi dirinya dengan sifat sabar dan santun, bahkan menahan semua hal yang akan menyakiti istrinya. Di antaranya adalah yang sebagaimana diriwayatkan oleh Ummu Salamah โ€“radhiyallahu anha- ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ุฃูŽุชูŽุชู’ ุจูุทูŽุนูŽุงู…ู ูููŠ ุตูŽุญู’ููŽุฉู ู„ูŽู‡ูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ุŒ ููŽุฌูŽุงุกูŽุชู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉู ู…ูุชู‘ูŽุฒูุฑูŽุฉู‹ ุจููƒูุณูŽุงุกู ุŒ ูˆูŽู…ูŽุนูŽู‡ูŽุง ููู‡ู’ุฑูŒ โ€“ ูˆู‡ูˆ ุญุฌุฑ ู…ู„ุก ุงู„ูƒู -ุŒ ููŽููŽู„ูŽู‚ูŽุชู’ ุจูู‡ู ุงู„ุตู‘ูŽุญู’ููŽุฉูŽ ุŒ ููŽุฌูŽู…ูŽุนูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ููู„ู’ู‚ูŽุชูŽูŠู’ ุงู„ุตู‘ูŽุญู’ููŽุฉู ุŒ ูˆูŽูŠูŽู‚ููˆู„ู ูƒูู„ููˆุง ุŒ ุบูŽุงุฑูŽุชู’ ุฃูู…ู‘ููƒูู…ู’ . ู…ูŽุฑู‘ูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุฎูŽุฐูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุตูŽุญู’ููŽุฉูŽ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุŒ ููŽุจูŽุนูŽุซูŽ ุจูู‡ูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูู…ู‘ู ุณูŽู„ูŽู…ูŽุฉูŽ ุŒ ูˆูŽุฃูŽุนู’ุทูŽู‰ ุตูŽุญู’ููŽุฉูŽ ุฃูู…ู‘ู ุณูŽู„ูŽู…ูŽุฉูŽ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุฑูˆุงู‡ ุงู„ู†ุณุงุฆูŠ ููŠ " ุงู„ุณู†ู† " 3956 ูˆุตุญุญู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ ููŠ " ุตุญูŠุญ ุงู„ู†ุณุงุฆูŠ " โ€œPada saat ia membawa makanan di atas piringnya kepada Rasulullah โ€“shallallahu alaihi wa sallam- dan para sahabat beliau, maka Aisyah datang dengan memakai pakaian bawahan tertentu dengan membawa batu sebesar genggaman tangan dan memecahkan sebuah piring, maka Nabi โ€“shallallahu alaihi wa sallam- mengumpulkan pecahan piring tersebut dan bersabda โ€œKalian semua silahkan makan, ibu kalian sedang cemburu dua kaliโ€. Kemudian Rasulullah โ€“shallallahu alaihi wa sallam- mengambil piringnya Aisyah untuk diberikan kepada Ummu Salamah, dan memberikan piring Ummu Salamah yang pecah kepada Aisyahโ€. HR. Nasaโ€™i dalam As Sunan 3956 dan dishahihkan oleh Albani dalam Shahih an Nasaโ€™i Dari Nuโ€™man bin Basyir โ€“radhiyallahu anhu- berkata ุฌูŽุงุกูŽ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู ูŠูŽุณู’ุชูŽุฃู’ุฐูู†ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุŒ ููŽุณูŽู…ูุนูŽ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ูˆูŽู‡ููŠูŽ ุฑูŽุงููุนูŽุฉูŒ ุตูŽูˆู’ุชูŽู‡ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุŒ ููŽุฃูŽุฐูู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ุŒ ููŽุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุงุจู’ู†ูŽุฉูŽ ุฃูู…ู‘ู ุฑููˆู…ูŽุงู†ูŽ ูˆูŽุชูŽู†ูŽุงูˆูŽู„ูŽู‡ูŽุง ุŒ ุฃูŽุชูŽุฑู’ููŽุนููŠู†ูŽ ุตูŽูˆู’ุชูŽูƒู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุญูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูŽุง ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู ุฌูŽุนูŽู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุŒ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ู„ูŽู‡ูŽุง ูŠูŽุชูŽุฑูŽุถู‘ูŽุงู‡ูŽุง ุฃูŽู„ูŽุง ุชูŽุฑูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽู†ู‘ููŠ ู‚ูŽุฏู’ ุญูู„ู’ุชู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽูƒู . ู‚ูŽุงู„ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ุฌูŽุงุกูŽ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู ุŒ ููŽุงุณู’ุชูŽุฃู’ุฐูŽู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุŒ ููŽูˆูŽุฌูŽุฏูŽู‡ู ูŠูุถูŽุงุญููƒูู‡ูŽุง ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฃูŽุฐูู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ุŒ ููŽุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽุดู’ุฑููƒูŽุงู†ููŠ ูููŠ ุณูู„ู’ู…ููƒูู…ูŽุง ุŒ ูƒูŽู…ูŽุง ุฃูŽุดู’ุฑูŽูƒู’ุชูู…ูŽุงู†ููŠ ูููŠ ุญูŽุฑู’ุจููƒูู…ูŽุง ุฑูˆุงู‡ ุฃุญู…ุฏ ููŠ " ุงู„ู…ุณู†ุฏ " 30/341-342 ูˆู‚ุงู„ ุงู„ู…ุญู‚ู‚ูˆู† ุฅุณู†ุงุฏู‡ ุตุญูŠุญ ุนู„ู‰ ุดุฑุท ู…ุณู„ู…. โ€œPada saat Abu Bakar mendatangi Nabi โ€“shallallahu alaihi wa sallam- meminta izin untuk masuk, dia mendengar Aisyah bersuara keras kepada Rasulullah โ€“shallallahu alaihi wa sallam-, maka beliau mengizinkannya masuk, masuklah Abu Bakar dan berkata Wahai anak perempuan dari Ibu Ruuman dan ia memakannya, apakah kamu mengangkat suaramu di hadapan Rasulullah โ€“shallallahu alaihi wa sallam- ?. Maka Nabi โ€“shallallahu alaihi wa sallam- menjadi penengah antara Aisyah dan ayahandanya, setelah Abu Bakar keluar rumah, maka Rasulullah โ€“shallallahu alaihi wa sallam- bersabda kepada Aisyah untuk mencari keridhoannya โ€œTidakkah kamu melihat bahwa saya telah membantu menyelesaikan masalahmu dengan ayahandamu. Kemudian Abu Bakar datang lagi dan meminta izin kepada beliau, maka ia mendapati Rasulullah sedang bercanda dengan Aisyah. Maka beliau mengizinkannya masuk, seraya Abu Bakar berkata โ€œWahai Rasulullah, sertakan saya dalam kedamaian anda berdua, sebagaimana kalian berdua telah menyertakan saya pada perselisihan anda berduaโ€. HR. Ahmad dalam Al Musnad 30/341-342, Para pentahqiq berkata โ€œSanadnya hasan sesuai dengan syarat Imam Muslim Maka hendaknya orang-orang yang dengki itu mengambil pelajaran, betapa banyak kasih sayang Nabi โ€“shallallahu alaihi wa sallam- kepada istrinya Aisyah โ€“radhiyallahu anha- , begitu besar juga cinta beliau kepadanya hingga pada kondisi-kondisi yang keras di hadapan para tamunya ia memecahkan piring makanan di hadapan mereka, seraya beliau mencarikan penyebabnya dengan bersabda ุบุงุฑุช ุฃู…ูƒู… โ€œibu kalian sedang cemburuโ€. Bukankah rasa cemburu itu yang menjadi penyebab Aisyah โ€“radhiyallahu anha- ikut keluar rumah di belakang Rasulullah โ€“shallallahu alaihi wa sallam- dari rumahnya pada malam tersebut, karena ia mengira bahwa beliau keluar akan menemui para istri beliau yang lain, semua itu tidak menjadikan beliau โ€“shallallahu alaihi wa sallam- berlaku kasar kepadanya dengan memukul dengan pukulan yang menyakitkan yang banyak terjadi pada suami biasa. Keenam Jika โ€œal Lahdahโ€ dorongan/tepukan itu berarti pukulan sebenarnya dengan keras, maka Aisyah โ€“radhiyallahu anha- akan menangis karenanya sebagaimana para gadis yang sebaya dengannya dan akan memperlihatkan rasa sakitnya dan akan mengingkarinya, akan tetapi dia tidak melakukannya, akan tetapi dia segera melanjutkan pembicaraannya bersama Nabi โ€“shallallahhu alaihi wa sallam- dan bertanya dengan penuh kesopanan tentang dzikir yang disunnahkan pada saat ziarah kubur, maka hal itu menunjukkan bahwa dorongan/tepukan tersebut tidak lain kecuali merupakan pendidikan dan peringatan semata, dan bahwa Aisyah โ€“radhiyallahu anha- tidak merasakan kecuali rasa sakit yang paling ringan yang hal itu selalu dicari-cari oleh mereka para pencela Nabi โ€“shallallahu alaihi wa sallam-. Ketujuh Kemudian kami juga berpendapat Jika seorang suami memukul istrinya โ€“jika sebatas pukulan biasa tanpa ada unsur merendahkan dan penghinaan dan hal itu memang dibutuhkan- maka hal itu dibolehkan oleh al Qurโ€™an al Karim ุงู„ุฑู‘ูุฌูŽุงู„ู ู‚ูŽูˆู‘ูŽุงู…ููˆู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูุณูŽุงุกู ุจูู…ูŽุง ููŽุถู‘ูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูŽุนู’ุถูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุจูŽุนู’ุถู ูˆูŽุจูู…ูŽุง ุฃูŽู†ู’ููŽู‚ููˆุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ูู‡ูู…ู’ ููŽุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญูŽุงุชู ู‚ูŽุงู†ูุชูŽุงุชูŒ ุญูŽุงููุธูŽุงุชูŒ ู„ูู„ู’ุบูŽูŠู’ุจู ุจูู…ูŽุง ุญูŽููุธูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽุงุชููŠ ุชูŽุฎูŽุงูููˆู†ูŽ ู†ูุดููˆุฒูŽู‡ูู†ู‘ูŽ ููŽุนูุธููˆู‡ูู†ู‘ูŽ ูˆูŽุงู‡ู’ุฌูุฑููˆู‡ูู†ู‘ูŽ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุถูŽุงุฌูุนู ูˆูŽุงุถู’ุฑูุจููˆู‡ูู†ู‘ูŽ ููŽุฅูู†ู’ ุฃูŽุทูŽุนู’ู†ูŽูƒูู…ู’ ููŽู„ูŽุง ุชูŽุจู’ุบููˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู†ู‘ูŽ ุณูŽุจููŠู„ู‹ุง ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ููŠู‘ู‹ุง ูƒูŽุจููŠุฑู‹ุง ุงู„ู†ุณุงุก/34. โ€œKaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka laki-laki atas sebahagian yang lain wanita, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta`atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besarโ€. QS. An Nisaโ€™ 34 Aisyah โ€“radhiyallahu anha- telah berbuat kesalahan karena keluar rumah tanpa seizin dari suaminya โ€“shallallahu alaihi wa sallam- namun alasannya karena untuk mengikuti suaminya, dan bahwa ia merasa tenang dengan berada didekat beliau, beliau pun mengetahui keberadaan istrinya. Akan tetapi perilaku Aisyah adalah sebuah kesalahan, namun bersamaan itu Rasulullah โ€“shallallahu alaihi wa sallam- tidak menggunakan apa yang dibolehkan al Qurโ€™an al Karim memukulnya dengan pukulan yang ringan, kalau saja beliau menggunakannya maka hal itu masih dianggap wajar. Menjadi hak beliau untuk memberikan sangsi pada sebuah kesalahan, sebagaimana Nabi Musa โ€“alaihis salam- memegang rambut kepala saudaranya Nabi Harun sambil menariknya ke arahnya. Akan tetapi Nabi โ€“shallallahu alaihi wa sallam- menggunakan dorongan pada dada istrinya disertai peringatan Alloh โ€“azza wa jalla-, tentu yang demikian itu termasuk kesempurnaan akhlak beliau โ€“shallallahu alaihi wa sallam-. Wallahu aโ€™lam.

MembacaAl-Qur`an merupakan langkah pertama dalam berinteraksi dengan-Nya. Berikut ini adalah beberapa keutamaan membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur`an. 1. Manusia yang terbaik. Dari `Utsman bin `Affan, Nabi bersabda, "Sebaik-baik kalian yaitu orang yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya," (HR. Bukhari).
Pada postingan ini, kami menyediakan kunci jawaban soal evaluasi PAI kelas 12 halaman 98 99 100 101 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bab 5 semester 1 buku pelajaran siswa kurikulum 2013 revisi terbaru. Jawaban ini dapat teman-teman manfaatkan sebagai alternatif, untuk menjawab soal-soal yang ada pada tugas bisa dipungkiri, jika dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, tak jarang siswa mendapati soal-soal yang sulit, yang terkadang jawabannya tidak ada di buku pelajaran. Ada juga soal yang hrus dijawab dengan pemahaman sendiri. Maka wajar jika ada siswa yang belum bisa menjawab soal-soalnya sehingga tugas sekolah belum bisa Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 98 99Kami menyadari jika akhir-akhir ini cukup banyak siswa mencari dan memanfaatkan alternatif jawaban sepert ini. Sudah pasti tujuannya adalah untuk menjawab soal-soal pada tugas sekolah yang mungkin belum bisa dijawab sendiri. Dengan adanya alternatif jawaban, siswa tidak akan kesulitan lagi dalam mengerjakan tugas sekolah. Daftar Isi Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 98-101 Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 98 99 Pilihan Ganda Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 99 100 101 Isian Download Soal PAI Kelas 12 Halaman 98-101 Kami menyadari hal tersebut dan memutuskan untuk turut serta dalam menyediakan kunci jawaban evaluasi PAI kelas 12 halaman 98 99 100 101 ini. Kami berharap jawaban yang kami sediakan ini juga dapat membantu teman-teman siswa dalam mengerjakan tugas-tugas teman-teman sebelumnya pernah berkunjung ke blog ini, tentu tahu bahwa sebelum inipun kami sudah cukup banyak menyediakan kunci jawaban. Bukan hanya jawaban untuk soal-soal PAI saja, namun kami juga menyediakan jawaban untuk tugas-tugas lainnya. Teman-teman dapat mencari dan meskipun kami disini sudah menyediakan jawaban, yang nantinya akan mempermudah teman-teman dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, kami tetap menyarankan agar para siswa tetap berusaha dulu mencari jawaban di buku pelajaran sebelum memanfaatkan jawaban Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 98 Sampai 101Mengerjakan tugas sekolah memang terkadang ada malasnya. Namun bagitu, sudah menjadi kewajiban teman-teman untuk mengerjakan dan menyelesaikannya. Karena dengan mengerjakan tugas-tugas sekolah, teman-teman telah melaksanakan kewajiban sebagai seorang teman-temanpun tentu tahu jika nilai yang nantinya didapatkan dari tugas-tugas sekolah akan sangat membantu dalam meningkatkan atau memperbaiki nilai akhir di raport semester. Dalam menentukan nilai akhir raport, seorang guru akan menghitung keseluruhan nilai, termasuk nilai dari tugas-tugas selain nilai dari tugas-tugas sekolah, teman-teman juga harus bisa mendapatkan nilai terbaik dari kegiatan lainnya. Kegiatan yang kami maksud tersebut adalah penilaian, baik penilaian harian, penilaian akhir semester ataupun penilaian akhir tahun. Semua nilai tersebut sangat penting sekali bagi teman-teman dalam menentukan kelulusan Juga Broker Forex TerbaikMaka dari itu persiapan diri dengan memperbanyak belajar di rumah. Dan manfaatkan juga kunci jawaban yang kami sediakan ini sebagai bahan belajar teman-teman. Karena mempelajari soal-soal latihan juga sangat efektif sekali dalam membantu memahami materi pada buku Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 98 99 Pilihan GandaEvaluasiI. Berilah tanda silang x pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling tepat!1. Perhatikan penggalan ayat berikut!Penggalan ayat di atas mengandung hukum bacaan mad . . .a. Tabiโ€™ib. Iwadc. Silah Qasirahd. Arid lisutkane. IzharJawab A2. Perhatikan potongan ayat berikut!Potongan ayat di atas mengandung informasi bahwa . . . .a. Syirik adalah Syirik adalah menyekutukan Allah Kezaliman dan kemusyrikan itu Menyekutukan Allah Swt. adalah dosa Kemusyrikan adalah kezaliman yang E3. Dalam surat Luqman ayat 14, Allah Swt. menginformasikan bahwa ibu menyapih anaknya pada usia . . . .a. Satu tahunb. Dua tahunc. Tiga tahund. Empat tahune. Lima tahunJawab B4. Berdasarkan informasi dari Aisyah radiAllahu anha dalam hadis di atas, Rasulullah saw. sangat rajin beribadah karena beliau ingin menjadi โ€ฆa. Hamba yang masuk surgab. Hamba terkasihc. Hamba yang diampuni dosanyad. Hamba yang bersyukure. Hamba pemberi syafaat bagi umatnyaJawab D5. Berikut ini yang bukan kandungan dari hadis Aisyah radiAllahu anha hadis no. 4460 di atas ialah โ€ฆa. Rasulullah saw. sangat rajin beribadahb. Rasulullah saw. adalah orang yang suka bersyukurc. Dosa-dosa Rasulullah saw. telah diampuni oleh Allah Rasulullah saw. adalah pemberi syafaat bagi umatnyae. Rasulullah saw. jika shalat malam terkadang sampai tumitnya bengkakJawab DKunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 99 100 101 Isian1. Jelaskan isi kandungan Luqman/3113!Surat Luqman ayat 13. Isi kandungan surah ini adalah pentingnya kita memahami bahwa perbuatan syirik atau mempersekutukan Allah SWT merupakan bentuk kezaliman dan dosa yang paling besar, hina, dan tidak Jelaskan jasa-jasa ibu yang termuat dalam Luqman/3114!Isi kandungan dari surah Luqman ayat 14 ini adalah Allah memerintahkan kepada setiap manusia untuk berbakti kepada kedua orang yaitu ibu dan yang telah mengandung dengan susah payah dan bertambah-tambah, maksudnya adalah ibu telah lemah karena mengandung, lemah saat mengeluarkan bayinya, dan lemah saat mengurus anaknya sewaktu bayi. Serta menyusui anak bayinya selama dua untuk hendaknya bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kehidupan melalui kedua orang tuanya, dan perintah untuk bersyukur atas kedua orang jasa-jasa Ibu dalam Surah Luqman ini adalah Ibulah yang bersusah payah mendangung yang bersusah payah melahirkan Ibulah yang bersusah payah menyapih atau menyusui anaknya selama dua Rasulullah saw. menyuruh agar kita berbicara sesuai dengan kadar intelektual lawan bicara kita, jelaskan maksudnya!Maksud Rasulullah menyuruh agar kita berbicara sesuai dengan kadar intelektual lawan bicara kita adalah agar pesan atau dakwah yang akan kita sampaikan dapat masuk kedalam pikiran dan hati lawan bicara kita. Dengan kata lain yaitu agar mudah dipahami dan tidak terjadi salah Jelaskan pentingnya penguasa yang adil bagi tegaknya amar maโ€™ruf nahi munkar!Secara bahasa amar ma'ruf nahi munkar adalah menyeru kepada kebikan dan mencegah kemungkaran. Sedangan korelasinya dengan seorang pemimpin adalah, jika seorang pemimpin bersifat adil kepada rakyatnya, maka akan kecil kemungkinan untuk rakyatnya dalam mencemooh dan mengkritik pemimpinnya, dengan demikian jika sang pemimpin menerapkan sistem yang bertujuan untuk amar ma'ruf tadi, dengan sendirinya rakyatnya mentaati peraturan itu, karna sudah ada suri tauladan yang memberikan contoh yang benar, dan memiliki image yang bagus, dan dapat di Jelaskan kaitan antara ibadah dan bersyukur berdasarkan hadits dari Aisyah di atas! Kaitan antara ibadah dan bersyukur berdasarkan hadits dari Aisyah adalah salah satu cara untuk menjukkan perasaan syukur kita kepada Allah Taโ€™ala adalah dengan semakin memperbanyak ibadah kepada Allah, sebagaiman dalam riwayat sayyidatina Aisyah Radhiyallahu anha, Rasulullah bersyukur kepada Allah dengan sshalat hingga kaki beliau Berilah tanda checklist โœ” pada kolom di bawah ini sesuai kemampuanmu dalam membaca dan menghafal ayat dan hadis berikut dengan tartil!Untuk tugas bagian III ini, silahkan teman-teman isi pilihan pada kolom sesuai dengan kemampuan teman-teman sekarang Salinlah lafal-lafal yang mengandung hukum tajwid pada Luqman/3113-14 ke dalam tabel berikut dan jelaskan hukum bacaannya!Surah Luqman ayat 13Hukum tajwid pada ayat tersebut adalah sebagai berikut Pada ร™โ€šูŽร˜ยงร™โ€žูŽ terdapat hukum tajwid mad asli fathah bertemu dengan huruf alifPada ร™โ€žูร™โ€šู’ร™โ€ฆูŽร˜ยงร™โ€ ู terdapat dua hukum tajwid yaitu qalqalah sughra huruf qaf berharkat sukun di tengah kalimat dan mad asliPada ร™โ€žูร˜ยงร˜ยจู’ร™โ€ ูร™โ€กู terdapat hukum tajwid qalqalah sughraPada ร™ล ูŽร˜ยง ร˜ยจูร™โ€ ูŽร™ล ู‘ูŽ terdapat hukum tajwid mad asliPada ร™โ€žูŽร˜ยง terdapat hukum tajwid mad asliPada ร˜ยชูร˜ยดู’ร˜ยฑูร™ฦ’ู’ terdapat hukum tajwid ra tarqiq ra berharkat kasrahPada ร˜ยจูร˜ยงร™โ€žร™โ€žู‘ูŽร™โ€กู terdapat hukum tajwid lam jalalah tarqiq lam jalalah sebelumnya huruf berharkat kasrahPada ร˜ยฅูร™โ€ ู‘ูŽ terdapat hukum tajwid ghunnah nun bertsydidPada ร˜ยงร™โ€žร˜ยดู‘ูร˜ยฑู’ร™ฦ’ูŽ terdapat dua hukum tajwid yaitu alif lam syamsyiah alif man bertemu dengan huruf syamsyiah dan ra tarqiqPada ร™โ€žูŽร˜ยธูร™โ€žู’ร™โ€ฆูŒ ร˜ยนูŽร˜ยธูร™ล ร™โ€ฆูŒ terdapat dua hukum tajwid yaitu idzhar syafawi mim mati bertemu dengan huruf 'ain dan mad 'aridlisukun mad asli bertemu dengan huruf hijaiyyah di akhir kalimatSurah Luqman ayat 14Hukum tajwid pada ayat tersebut adalah sebagai berikut Pada ร™ห†ูŽร˜ยตู‘ูŽร™ล ู’ร™โ€ ูŽร˜ยง terdapat dua hukum tajwid yaitu mad layyin dan mad asliPada ร˜ยงร™โ€žู’ร˜ยฅูร™โ€ ู’ร˜ยณูŽร˜ยงร™โ€ ูŽ terdapat dua hukum tajwid yaitu alif lam qamariyyah dan mad asliPada ร˜ยจูร™ห†ูŽร˜ยงร™โ€žูร˜ยฏูŽร™ล ู’ร™โ€กู terdapat dua hukum tajwid yaitu mad layyin dan mad asliPada ร˜ยฃูร™โ€ฆู‘ูร™โ€กู terdapat hukum tajwid ghunnahPada ร™ห†ูŽร™โ€กู’ร™โ€ ู‹ร˜ยงร˜ยนูŽร™โ€žูŽร™โ€ฐูฐ terdapat dua hukum tajwid yaitu idzhar halqi dan mad asliPada ร™ห†ูŽร™โ€กู’ร™โ€ ู ร™ห†ูŽร™ยูร˜ยตูŽร˜ยงร™โ€žูร™โ€กู terdapat dua hukum tajwid yaitu idgham bi ghunnah dan mad asliPada ร™ยูร™ล  terdapat hukum tajwid mad asliPada ร˜ยนูŽร˜ยงร™โ€ฆูŽร™ล ู’ร™โ€ ู terdapat dua hukum tajwid yaitu mad asli dan mad layyinPada ร˜ยงร˜ยดู’ร™ฦ’ูร˜ยฑู’ terdapat hukum tajwid ra tafhimPada ร™โ€žูร™ล  terdapat hukum tajwid mad asliPada ร™ห†ูŽร™โ€žูร™ห†ูŽร˜ยงร™โ€žูร˜ยฏูŽร™ล ู’ร™ฦ’ูŽ terdapat hukum tajwid yaitu mad asli dan mad layyinPada ร˜ยงร™โ€žู’ร™โ€ฆูŽร˜ยตูร™ล ร˜ยฑู terdapat hukum tajwid yaitu alif lam qamariyyah dan mad 'aridlisukunV. Berilah tanda checklist โœ” pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap kalian!Pernyataan Tauhid harus didahulukan dalam dakwah karena Allah Swt. adalah Pencipta alam semesta. = SSKemusyrikan termasuk dosa besar karena kemusyrikan mengandung kezaliman terhadap sesama manusia. = SSMengajak manusia berbuat baik itu cukup dengan lisan yang fasih dan pandai ber-retorika. = SMenasihati orang berdakwah sebenarnya tidak perlu menggunakan metode yang macam-macam, yang penting punya keberanian untuk menyampaikan. = SKebenaran harus disampaikan apa adanya, karena perintah Rasulullah saw. agar kita menyampaikannya meskipun itu pahit. = SSSaling menyayangi dan saling menghormati berlaku dalam segala urusan = KSDalam berdakwah tidak boleh ada yang ditutup-tutupi disembunyikan,semua kebenaran harus disampaikan, walaupun mungkin akan berdampak buruk bagi yang menyampaikan. = SSKetika kalian bertukar argumen dengan orang yang kalian nasihati, kemudian tidak terjadi titik temu maka hargai pendapat mereka. = SApa yang kalian katakan seharusnya sama dengan apa yang kalian lakukan. Dengan keteladanan, kalian berharap orang yang kalian nasihati akan mau mengikuti dengan suka rela. = SSSetiap orang memiliki kewajiban untuk saling nasihat menasihati dalam kebaikan dan kesabaran dan mencegah perbuatan kemaksiatan serta kemungkaran. = SSDownload Soal dan Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 98-101Belajar tak melulu dengan membaca materi yang ada pada buku pelajaran. Namun teman-teman juga dapat memanfaatkan soal-soal latihan seperti diatas. Nah berikut ini kami sudah menyediakan soal-soal diatas lengkap dengan kunci jawabannya dalam format file PDF yang nantinya bisa teman-teman simpan pada ponsel atau bisa teman-teman cetak. Berikut ini silahkan teman-teman unduh filenya. 175kb Mengerjakan tugas sekolah memang menjadi kegiatan rutin dalam proses belajar mengajar. Apalagi kita semua tahu, sampai sekarang ini kegiatan belajar tatap muka belum juga dilaksanakan secara penuh. Dan mau tidak mau sekolah masih menerapkan kegiatan belajar dari rumah atau begitu, sudah pasti siswapun akan lebih banyak diberikan tugas-tugas sekolah oleh guru untuk nantinya dikerjakan di rumah dan dikumpulkan kembali kepada guru. Memang dalam masa pembelajaran seperti saat ini, para siswa sangat dituntut untuk bisa mandiri dan aktif dalam tentu terdapat kendala-kendala, salah satunya adalah penjelasan akan materi yang ada pada buku pelajaran kurang maksimal dilakukan oleh guru, sehingga terkadang siswa masih kebingungan dan kurang memahami materinya. Akibatnya dalam mengerjakan soal-soalpun siswa kesulitan dalam menjawab soal-soal yang menjadi salah satu alasan, kenapa sekarang ini para siswa banyak memanfaatkan alternatif jawaban di internet, untuk memabantu mereka dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Siswa sangat terbantu dengan adanya alternatif jawaban seperti ini, terkhusus dalam menjawab soal-soal yang dianggap sulit yang belum ditemukan berharap kunci jawaban evaluasi PAI kelas 12 halaman 98 99 100 101 ini bisa teman-teman manfaatkan dengan bijak dalam menyelesaikan semua tugas-tugas sekolah. Dan semoga jawaban ini bisa menjadi sebab teman-teman memperoleh nilai yang lebih baik lagi dari tugas-tugas yang telah dikerjakan.
PengenalanAgama Islam โ‰ก Navigation. Home; About; Contact. Facebook; Twitter; Google+; Sitemap; Categories. Cat 1; Cat 2; Cat 3 Surat An Nisaโ€™ ayat 8 adalah ayat tentang warisan dan perbuatan baik. Berikut ini arti, tafsir dan kandungan maknanya. Keseluruhan Surat An Nisaโ€™ ุงู„ู†ุณุงุก merupakan surat madaniyah. Aisyah radhiyallahu anha mengatakan, surat ini baru diturunkan setelah Rasulullah serumah dengan Aisyah di Madinah. Demikian pula ayat 8 ini juga termasuk ayat madaniyah. Surat An Nisaโ€™ Ayat 8 dan ArtinyaTafsir Surat An Nisaโ€™ Ayat 81. Tuntunan Waris dan Berbuat Baik kepada Kerabat2. Berbuat Baik kepada Anak Yatim dan Orang Miskin3. Pemberian Sekadarnya, Bukan Seperti Warisan4. Berkata yang BaikKandungan Surat An Nisaโ€™ Ayat 8 Berikut ini Surat An Nisaโ€™ Ayat 8 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุญูŽุถูŽุฑูŽ ุงู„ู’ู‚ูุณู’ู…ูŽุฉูŽ ุฃููˆู„ููˆ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุจูŽู‰ ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽุชูŽุงู…ูŽู‰ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงูƒููŠู†ู ููŽุงุฑู’ุฒูู‚ููˆู‡ูู…ู’ ู…ูู†ู’ู‡ู ูˆูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู„ูŽู‡ูู…ู’ ู‚ูŽูˆู’ู„ู‹ุง ู…ูŽุนู’ุฑููˆูู‹ุง Wa idzaa hadlorol qismata ulul qurbaa wal yataamaa wal masaakiinu farzuquuhum minhu waquuluu lahum qoulam maโ€™ruufaa ArtinyaDan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu sekadarnya dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. Baca juga Ayat Kursi Tafsir Surat An Nisaโ€™ Ayat 8 Tafsir Surat An Nisaโ€™ Ayat 8 ini kami sarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, dan Tafsir Al Munir. Harapannya, agar bisa terhimpun banyak faedah yang kaya khazanah tetapi tetap ringkas. Kami memaparkannya menjadi beberapa poin dimulai dari redaksi ayat dan artinya. Kemudian tafsirnya yang merupakan intisari dari tafsir-tafsir di atas. 1. Tuntunan Waris dan Berbuat Baik kepada Kerabat Poin pertama Surat An Nisaโ€™ ayat 8 ini berisi anjuran untuk berbuat baik kepada kerabat saat pembagian waris. ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุญูŽุถูŽุฑูŽ ุงู„ู’ู‚ูุณู’ู…ูŽุฉูŽ ุฃููˆู„ููˆ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุจูŽู‰ Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, Yakni jika kerabat yang bukan ahli waris hadir saat pembagian warisan, hendaknya mereka juga mendapatkan pemberian. Ibnu Katsir menjelaskan, sebagian ulama berpendapat bahwa ini anjuran yang hukumnya sunnah. Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar juga mencantumkan pendapat sebagaian ulama bahwa hukumnya sunnah. Namun, beliau juga sependapat dengan Said bin Jubair bahwa hukumya wajib. Para ulama berselisih pendapat apakah hal ini sudah di-mansukh atau tidak. Imam Bukhari dan Az Zuhri termasuk yang berpendapat yang kedua. Bahwa ayat ini muhkam dan tetap berlaku. Buya Hamka juga menegaskan pendapat serupa. Demikian pula Sayyid Qutb. โ€œKami tidak melihat indikasi yang menunjukkan kemansukhannya. Bahkan kami melihatnya muhkamat dan hukum wajib memberikan bagian kepada ulul qurba, kerabat yang bukan ahli waris, dalam kondisi-kondisi seperti yang kami sebutkan,โ€ kata Sayyiq Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qurโ€™an. 2. Berbuat Baik kepada Anak Yatim dan Orang Miskin Tak hanya untuk kerabat, ayat ini juga menganjurkan berbagi kepada anak-anak yatim dan orang-orang miskin. ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽุชูŽุงู…ูŽู‰ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงูƒููŠู†ู anak yatim dan orang miskin, Mengapa kerabat yang bukan ahli waris, anak-anak yatim, dan orang miskin yang hadir harus mendapatkan pemberian? Menurut Buya Hamka, ini sebagai obat untuk hati dan menghilangkan iri hati. โ€œObatilah hati mereka dan usahakanlah menghilangkan rasa iri hati mereka karena menjadi penonton orang membagi-bagi rezeki dengan tiba-tiba karena kematian seseorang,โ€ tulis Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar. Jika harta warisannya tidak berlimpah, setidaknya pemberian itu dalam bentuk jamuan makan. Ibnu Sirin mengatakan, ketika Ubaidah mengurus suatu surat wasiat, ia memerintahkan menyembelih kambing dan membagikan makanan itu kepada kerabat orang tersebut, anak-anak yatim dan orang-orang miskin. โ€œSeandainya tidak ada ayat ini, niscaya biaya ini kuambil dari hartaku.โ€ 3. Pemberian Sekadarnya, Bukan Seperti Warisan Pemberian seperti apa untuk kerabat bukan ahli waris, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin yang Surat An Nisaโ€™ ayat 8 maksudkan? ููŽุงุฑู’ุฒูู‚ููˆู‡ูู…ู’ ู…ูู†ู’ู‡ู maka berilah mereka dari harta itu sekadarnya โ€œApabila dalam pembagian warisan hadir orang-orang fakir dari kerabat si mayit yang bukan ahli waris, hadir pula orang-orang miskin dan anak-anak yatim, sedangkan harta si mayit sangat banyak. Ketika mereka melihat si ini dapat warisan, si ini dapat warisan, tebersit pula keinginan mereka mendapatkan pemberian tetapi tidak ada harapan karena mereka bukan ahli waris. Allah Subhanahu wa Taโ€™ala yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang memerintahkan agar diberikan kepada mereka suatu pemberian dari harta warisan itu dalam jumlah sekadarnya. Sebagai sedekah buat mereka, sebagai kebaikan dan silaturahmi kepada mereka, sekaligus untuk menghapuskan ketidakberdayaan mereka,โ€ terang Ibnu Katsir dalam tafsirnya. Sedangkan Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar berpendapat, yang memberikan sedekah itu adalah orang yang mendapat warisan. Sebab mereka mendapatkan banyak harta secara tiba-tiba, maka patutlah mereka memberi kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Baca juga Surat Al Israโ€™ Ayat 26-27 4. Berkata yang Baik Poin keempat Surat An Nisaโ€™ ayat 8 ini berisi perintah berkata yang baik. ูˆูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู„ูŽู‡ูู…ู’ ู‚ูŽูˆู’ู„ู‹ุง ู…ูŽุนู’ุฑููˆูู‹ุง dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, Allah memerintahkan qaulan maโ€™rufa atau bertutur kata yang baik kepada semua orang, terlebih dengan para kerabat. Qaulan maโ€™rufa ู‚ูˆู„ุง ู…ุนุฑูˆูุง adalah perkataan, permintaan maaf dan penolakang yang baik, halus, sopan, dan tidak menyinggung perasaan. Apa hubungannya dengan pemberian dan sedekah? Jangan sampai memberi sedekah tetapi kata-katanya menyakiti si penerima. Sebab hal itu bisa menghapus pahala sedekah sebagaimana firman-Nya ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ูŠูู†ู’ููู‚ููˆู†ูŽ ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ูŽู‡ูู…ู’ ูููŠ ุณูŽุจููŠู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุซูู…ูŽู‘ ู„ูŽุง ูŠูุชู’ุจูุนููˆู†ูŽ ู…ูŽุง ุฃูŽู†ู’ููŽู‚ููˆุง ู…ูŽู†ู‹ู‘ุง ูˆูŽู„ูŽุง ุฃูŽุฐู‹ู‰ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุฃูŽุฌู’ุฑูู‡ูู…ู’ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฑูŽุจูู‘ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ุฎูŽูˆู’ููŒ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ู‡ูู…ู’ ูŠูŽุญู’ุฒูŽู†ููˆู†ูŽ Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti perasaan si penerima, mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. QS. Al Baqarah 262 Selain itu, Islam mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga lisan. Hanya berkata yang baik. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam Arbain Nawawi 15 ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ู’ูŠูŽู‚ูู„ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ู„ููŠูŽุตู’ู…ูุชู’ ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ู’ูŠููƒู’ุฑูู…ู’ ุฌูŽุงุฑูŽู‡ู ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ู’ูŠููƒู’ุฑูู…ู’ ุถูŽูŠู’ููŽู‡ู Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. HR. Bukhari dan Muslim Baca juga Isi Kandungan Surat An Nisaโ€™ Ayat 8 Kandungan Surat An Nisaโ€™ Ayat 8 Berikut ini adalah isi kandungan Surat An Nisaโ€™ Ayat 8 Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang, tolong-menolong, dan menyambung ini memerintahkan untuk memberikan bagian/sedekah kepada kerabat yang bukan ahli waris, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin yang hadir saat pembagian warisan. Terutama jika warisan itu sangat pemberian tersebut adalah sekadarnya, tidak seperti warisan yang jumlahnya sangat banyak berdasarkan ketentuan sebagaimana hak ini memerintahkan untuk bertutur kata yang baik kepada siapa saja, terutama kepada kerabat. Juga berkata yang baik kepada anak-anak yatim dan orang-orang miskin, jangan menyakiti mereka. Demikian Surat An Nisaโ€™ ayat 8 mulai dari tulisan Arab dan latin, terjemah dalam bahasa Indonesia, tafsir dan isi kandungan maknanya. Semoga bermanfaat, memotivasi kita untuk menyambung kekerabatan, suka berbagi, dan menjaga lisan. Wallahu aโ€™lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
Jawab: Telonan, Mitoni dan Tingkepan yang sering kita jumpai di tengah-tengah masyarkat adalah teradisi masyarakat Hindu. Upacara ini dilakukan dalam rangka memohon keselamatan anak yang ada di dalam rahim (kandungan). Upacara ini biasa disebut Garba Wedana [garba : perut, Wedana : sedang mengandung]. Selama bayi dalam kandungan dibuatkan
Salah satu istri Nabi yang mesti kita tahu keutamaan dan keistimewaannya adalah Aisyah. Aisyah adalah puteri dari sahabat yang mulia, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Nama kunyah Aisyah adalah Ummu Abdillah. Ia dinikahi oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika berusia 6 tahun, pernikahannya berlangsung pada dua tahun sebelum hijrah. Nabi shallallahu alaihi wa sallam baru menggauli Aisyah ketika usianya 9 tahun sebagaimana Aisyah menyebutnya sendiri, disebutkan hal ini dalam riwayat yang muttafaqun alaih Bukhari-Muslim. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam meninggal dunia ketika Aisyah berusia 18 tahun. Aisyah sendiri meninggal dunia di Madinah dan dikuburkan di pekuburan Baqiโ€™. Aisyah mewasiatkan pada Abu Hurairah untuk menyolatkannya. Aisyah meninggal dunia pada tahun 58 H. Lihat Jalaโ€™ Al-Afham, hlm. 297; 300. Keutamaan Aisyah Pertama Aisyah adalah istri yang paling dicintai oleh Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam. Dari Amr bin Al-Ash radhiyallahu anhu, ia pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ุฃูŽู‰ู‘ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฃูŽุญูŽุจู‘ู ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉู ยป . ููŽู‚ูู„ู’ุชู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูุฌูŽุงู„ู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆู‡ูŽุง ยป โ€œSiapa orang yang paling engkau cintai?โ€ Beliau menjawab, โ€œAisyahโ€. Ditanya lagi, โ€œKalau dari laki-laki?โ€ Beliau menjawab, โ€œAyahnya yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq.โ€ HR. Bukhari, no. 3662 dan Muslim, no. 2384 Kedua Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak menikahi seorang perawan kecuali Aisyah. Ketiga Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menerima wahyu ketika sedang berada di dalam selimut Aisyah dan hal itu tidak pernah terjadi pada istri beliau yang lain. Keempat Tatkala istri-istri Nabi shallallahu alaihi wa sallam diberi pilihan untuk tetap bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan kehidupan apa adanya atau diceraikan lalu akan mendapatkan gantian dunia, maka Aisyah adalah orang pertama yang menyatakan tetap ingin bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam bagaimana pun kondisi beliau. Itulah yang disebutkan dalam ayat, ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ู‚ูู„ู’ ู„ูุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌููƒูŽ ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู†ู‘ูŽ ุชูุฑูุฏู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุญูŽูŠูŽุงุฉูŽ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุฒููŠู†ูŽุชูŽู‡ูŽุง ููŽุชูŽุนูŽุงู„ูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูู…ูŽุชู‘ูุนู’ูƒูู†ู‘ูŽ ูˆูŽุฃูุณูŽุฑู‘ูุญู’ูƒูู†ู‘ูŽ ุณูŽุฑูŽุงุญู‹ุง ุฌูŽู…ููŠู„ู‹ุง 28 ูˆูŽุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู†ู‘ูŽ ุชูุฑูุฏู’ู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ุฏู‘ูŽุงุฑูŽ ุงู„ู’ุขูŽุฎูุฑูŽุฉูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุฃูŽุนูŽุฏู‘ูŽ ู„ูู„ู’ู…ูุญู’ุณูู†ูŽุงุชู ู…ูู†ู’ูƒูู†ู‘ูŽ ุฃูŽุฌู’ุฑู‹ุง ุนูŽุธููŠู…ู‹ุง 29 โ€œHai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu โ€œJika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mutโ€™ah suatu pemberian yang diberikan kepada perempuan yang telah diceraikan menurut kesanggupan suami, pen. dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki keredhaan Allah dan Rasulnya-Nya serta kesenangan di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.โ€ QS. Al-Ahzab 28-29 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika itu mengatakan, โ€œAku benar-benar ingatkan padamu. Janganlah engkau terburu-buru sampai engkau meminta izin kepada orang tuamu.โ€ Aisyah berkata, โ€œTentu kedua orang tuaku tidak menginginkanku cerai.โ€ Aisyah berkata pula, ููŽููู‰ ุฃูŽู‰ู‘ู ู‡ูŽุฐูŽุง ุฃูŽุณู’ุชูŽุฃู’ู…ูุฑู ุฃูŽุจูŽูˆูŽู‰ู‘ูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูู‰ ุฃูุฑููŠุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ุฏู‘ูŽุงุฑูŽ ุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉูŽ โ€œApakah dalam masalah ini saya harus meminta izin orang tua, karena saya menginginkan Allah, Rasul-Nya dan negeri akhirat?โ€ Akhirnya, Aisyah menjadi contoh bagi istri-istrinya yang lain, mereka akhirnya berkata sebagaimana Aisyah.โ€ HR. Bukhari, no. 4786 dan Muslim, no. 1475 Kelima Di antara keistimewaannya adalah bahwa Allah membebaskannya dari tuduhan bohong haditsul ifki, seperti disebutkan dalam surah An-Nuur ayat 11-20, pen., dengan menurunkan ayat akan kesuciannya. Ayat tersebut dibaca oleh para imam dalam shalat mereka sampai hari kiamat. Aisyah temasuk orang baik, dijanjikan ampunan dan rezeki yang baik. Allah juga menjelaskan bahwa berita bohong yang menimpanya adalah baik baginya dan bukan merendahkannya. Bahkan Allah mengangkat derajatnya pada derajat yang tinggi, bahkan terus disebutkan akan kebaikan dan terbebasnya dari tuduhan keji kepadanya oleh penduduk bumi dan langit. Alangkah indahnya sanjungan pada Aisyah tersebut. Awal Kisah Aisyah Dituduh Selingkuh Faedah Surat An-Nuur 05 Awal Kisah Aisyah Dituduh Selingkuh Lanjutan Kisah Aisyah Dituduh Selingkuh Faedah Surat An-Nuur 06 Lanjutan Kisah Aisyah Dituduh Selingkuh Berakhir Kisah Aisyah Dituduh Selingkuh Faedah Surat An-Nuur 07 Berakhir Kisah Aisyah Dituduh Selingkuh Keenam Banyak dari kalangan pembesar sahabat radhiyallahu anhum jika menghadapi kesulitan dalam masalah agama, mereka meminta fatwa kepada Aisyah. Mereka mendapati ilmu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berada pada Aisyah radhiyallahu anha. Ketujuh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam meninggal dunia di rumahnya, pada giliran harinya, pada malam harinya dan di pangkuannya, lalu dikuburkan di rumahnya. Kedelapan Pernikahan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan Aisyah bukan sembarang pernikahan. Akan tetapi perintah dari Allah Taโ€™ala. Sebagaimana hal tersebut dikisahkan oleh Aisyah radhiyallahu anha, di mana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โ€œEngkau ditampakkan padaku dalam mimpi selama tiga malam dalam riwayat Bukhari disebut dua kali, pen.. Ada malaikat datang membawamu dengan mengenakan pakaian sutra putih, lalu malaikat itu berkata, Ini adalah istrimu.โ€™ Maka aku menyingkap wajahmu dan ternyata engkau, lalu kukatakan, ุฅูู†ู’ ูŠูŽูƒู ู‡ูŽุฐูŽุง ู…ูู†ู’ ุนูู†ู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูŠูู…ู’ุถูู‡ู Seandainya mimpi ini datangnya dari Allah, pasti Dia akan menjalankannya.โ€™โ€ HR. Bukhari, no. 3895 dan Muslim, no. 2438 Kesembilan Banyak orang yang memberi hadiah pada giliran harinya Aisyah yang di sana ada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam agar supaya menjadi dekat dengan beliau shallallahu alaihi wa sallam. Disebutkan dalam hadits, โ€œPara sahabat dahulu menyengaja memberikan hadiah-hadiah mereka kepada Nabi ketika giliran Aisyah. Kata Aisyah, Berkumpullah istri-istri yang lain di tempat Ummu Salamah.โ€™ Lalu mereka berkata, Wahai Ummu Salamah, demi Allah orang-orang menyengaja memberikan hadiah-hadiah mereka pada giliran Aisyah dan bahwasanya kami pun menghendaki kebaikan sebagaimana Aisyah menghendakinya, maka mintalah kepada Rasulullah agar memerintahkan orang-orang untuk memberikan hadiah mereka kepada beliau di manapun giliran beliau.โ€™ Kata Aisyah, Ummu Salamah menyebutkan hal itu kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Kata Ummu Salamah beliau berpaling dariku, ketika beliau kembali pada giliranku, aku sebutkan lagi hal itu, maka beliau berpaling dariku, ketika aku menyebutkan hal itu ketiga kalinya.โ€™ Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas berkata, ูŠูŽุง ุฃูู…ู‘ูŽ ุณูŽู„ูŽู…ูŽุฉูŽ ู„ุงูŽ ุชูุคู’ุฐููŠู†ูู‰ ููู‰ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽุง ู†ูŽุฒูŽู„ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ู‘ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุญู’ู‰ู ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ููู‰ ู„ูุญูŽุงูู ุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู ู…ูู†ู’ูƒูู†ู‘ูŽ ุบูŽูŠู’ุฑูู‡ูŽุง Wahai Ummu Salamah, jangan engkau menyakiti aku lantaran Aisyah karena sesungguhnyaโ€“demi Allahโ€“tidak pernah turun kepadaku wahyu sedang aku berada di selimut seorang istriku di antara kamu, kecuali dia Aisyah.โ€ HR. Bukhari, no. 3775 Kesepuluh Syariat tayamum turun lantaran Aisyah. Aisyah pernah meminjam sebuah kalung dari Asmaโ€™ lalu kalung itu hilang. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lantas mengutus seseorang mencarinya lalu ditemukanlah kalung tersebut. Kemudian masuk waktu shalat sementara tidak ada air bersama mereka lalu mereka pun shalat, kemudian mereka mengadukan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka Allah pun menurunkan ayat tentang tayammum, maka Usaid bin Hudhair berkata kepada Aisyah, ุฌูŽุฒูŽุงูƒู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ุŒ ููŽูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽุง ู†ูŽุฒูŽู„ูŽ ุจููƒู ุฃูŽู…ู’ุฑูŒ ุชูŽูƒู’ุฑูŽู‡ููŠู†ูŽู‡ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฌูŽุนูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฐูŽู„ููƒู ู„ูŽูƒู ูˆูŽู„ูู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ ูููŠู‡ู ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง โ€œSemoga Allah membalasmu dengan kebaikan. Demi Allah, tidaklah menimpamu sesuatu yang engkau benci melainkan Allah menjadikan padanya kebaikan bagimu dan bagi kaum muslimin.โ€ HR. Bukhari, no. 336 dan Muslim, no. 367 Semoga keutamaan Aisyah menjadi teladan bagi kita semua. Wallahu waliyyut taufiq. Referensi Jalaโ€™ Al-Afham fi Fadhl Ash-Shalah wa As-Salaam ala Muhammad Khair Al-Anam. Cetakan kedua, Tahun 1431 H. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Hlm. 297-300. โ€” Disusun di Pesantren Darush Sholihin, Jumat pagi , 21 Shafar 1439 H Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel
KisahKeteladanan Ibunda Aisyah Radhiyallahu 'anha Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulallah. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya, dan aku juga bersaksai bahwa Muhammad Shalallahu'alaihi wa sallam adalah Allah SWT telah memilih Aisyah radhiyallahu anha untuk kekasih-Nya Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Perempuan suci lagi mensucikan, al-shiddiqah binti al-Shiddiq, perempuan yang derajat keagungannya memenuhi tujuh lapis langit, pendidik para ulama, pengajar akhlaq, pendakwah yang memiliki lisan fasih, juru bicara para fuqaha, sejak kecil dan tumbuh kembang sebagai pemeluk agama Islam. Ia pernah berkataู„ู… ุฃุนู‚ู„ู’ ุฃุจูˆูŠู‘ูŽ ุฅู„ุงู‘ูŽ ูˆู‡ู…ุง ูŠูŽุฏูŠู†ุงู† ุงู„ุฏู‘ููŠู†โ€œSebelum aku tumbuh sebagai orang yang beraqal, kedua orang tuaku sudah memeluk Islam.โ€Dialah satu-satunya istri Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam yang dinikahi masih dalam kondisi masih perawan, sebab belum pernah menikah sebelumnya. Kecintaannya pada Baginda shallallahu alaihi wasallam, digambarkan dalam banyak kitab manaqib sebagai yang tiada tertandingi. Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda, menggambarkan keutamaan Aisyah dibandingkan dengan semua perempuan dari kalangan Ummat Muhammad shallallahu alaihi wasallam tersebut diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu anha, sebagai berikutูุถู’ู„ู ุนุงุฆุดุฉูŽ ุนู„ู‰ ุงู„ู†ู‘ูุณุงุก ูƒููŽุถู„ู ุงู„ุซู‘ูŽุฑูŠุฏ ุนู„ู‰ ุณุงุฆุฑ ุงู„ุทู‘ูŽุนุงู…โ€œKeutamaan Aisyah dibanding perempuan-perempuan selainnya adalah bagaikan keutamaan al-tsarid mengalahkan jenis makanan lainnya.โ€ HR. Bukhari dan MuslimMaksud dari hadis ini, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Nawawi rahimahullah adalah sebagai berikutู‚ุงู„ ุงู„ุนู„ู…ุงุก ู…ุนู†ุงู‡ ุฃู† ุงู„ุซุฑูŠุฏ ู…ู† ูƒู„ู‘ ุงู„ุทุนุงู… ุฃูุถู„ ู…ู† ุงู„ู…ุฑู‚, ูุซุฑูŠุฏ ุงู„ู„ุญู… ุฃูุถู„ ู…ู† ู…ุฑู‚ู‡ ุจู„ุง ุซุฑูŠุฏ, ูˆุซุฑูŠุฏ ู…ุง ู„ุง ู„ุญู… ููŠู‡ ุฃูุถู„ ู…ู† ู…ุฑู‚ู‡, ูˆุงู„ู…ุฑุงุฏ ุจุงู„ูุถูŠู„ุฉ ู†ูุนู‡, ูˆุงู„ุดุจุน ู…ู†ู‡, ูˆุณู‡ูˆู„ุฉ ู…ุณุงุบู‡, ูˆุงู„ุงู„ุชุฐุงุฐ ุจู‡, ูˆุชูŠุณุฑ ุชู†ุงูˆู„ู‡, ูˆุชู…ูƒู† ุงู„ุฅู†ุณุงู† ู…ู† ุฃุฎุฐ ูƒูุงูŠุชู‡ ู…ู†ู‡ ุจุณุฑุนุฉ, ูˆุบูŠุฑ ุฐู„ูƒ, ูู‡ูˆ ุฃูุถู„ ู…ู† ุงู„ู…ุฑู‚ ูƒู„ู‡ ูˆู…ู† ุณุงุฆุฑ ุงู„ุฃุทุนู…ุฉุŒ ูˆูุถู„ ุนุงุฆุดุฉ ุนู„ู‰ ุงู„ู†ุณุงุก ุฒุงุฆุฏ ูƒุฒูŠุงุฏุฉ ูุถู„ ุงู„ุซุฑูŠุฏ ุนู„ู‰ ุบูŠุฑู‡ ู…ู† ุงู„ุฃุทุนู…ุฉ. ูˆู„ูŠุณ ููŠ ู‡ุฐุง ุชุตุฑูŠุญ ุจุชูุถูŠู„ู‡ุง ุนู„ู‰ ู…ุฑูŠู… ูˆุขุณูŠุฉ; ู„ุงุญุชู…ุงู„ ุฃู† ุงู„ู…ุฑุงุฏ ุชูุถูŠู„ู‡ุง ุนู„ู‰ ู†ุณุงุก ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฃู…ุฉโ€œPara ulama berkata, makna hadis ini adalah bahwasanya al-tsarid bubur merupakan makanan yang paling utama di antara berbagai jenis makanan lainnya dari kelompok al-muraq makanan lembut/kuah/kaldu. Bubur daging adalah lebih utama dibanding kaldu tanpa bubur. Bubur makanan yang tidak ada daging yang menggumpal di dalamnya adalah paling utama-utamanya muraq. Maksud dari utama ini adalah segi manfaatnya, mengenyangkan, dan mudah dicerna, serta kelezatan. Mudah dikonsumsi, dan memungkinkan semua orang bisa mengkonsumsinya dengan cepat. Itulah sebabnya, al-tsarid merupakan paling utama-utamanya muraq khususnya bila dibandingkan semua jenis makanan lainnya. Dan keutamaan Aisyah di antara perempuan lainnya adalah lebih banyak bagaikan kelebihan al-tsarid dari semua makanan ini tidak ada hubungannya dengan penjelasan keutamaan Maryam dan Aisyah, karena sifat khusus kandungan darihadis adalah mencakup semua perempuan dari ummat Muhammad ini.โ€ Syarah Muslim, Juz 15, halaman 99.Penggambaran Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang keutamaan Aisyah radliyallahu anha ini seolah mengesankan adanya sifat multitalenta yang dimiliki oleh Aisyah. Itulah sebabnya, beliau digambarkan sebagai al-tsarid, semacam bubur sederhana yang siapapun bisa mengolahnya dan mengakui ini bukan merupakan yang irrasional, tapi justru sangat rasional. Pertama, dari sisi usia beliau yang masih sangat belia ketika dinikahi oleh Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam. Dari faktor usia yang masih belia ini, maka sangat rasional bila daya hafalannya sangat kuat. Bahkan kemampuan pemahaman, penalaran dan komunikasi dalam menyampaikan gagasan. Itulah sebabnya, Aisyah radhiyallahu anha dijuluki oleh para ulama sebagai muhadditsatu al-fuqaha, yaitu juru bicaranya para ini kiranya tidak berlebihan, sebab beliau adalah istri Baginda shallallahu alaihi wasallam, yang sudah pasti mengetahui banyak seluk beluk soal fiโ€™li perbuatan Nabi ketika ada di rumah. Mayoritas hadis-hadis yang diriwayatkan olehnya, adalah sunnah fiโ€™liyah, misalnya hadis tentang tata cara berwudhu, shalat, haji dan lain sebagainya. Tak urung, ada sekitar yang diriwayatkan oleh antara 7 sahabat yang meriwayatkan banyakhadis, Siti Aisyah radhiyallahu anha, menduduki urutan nomor 4 setelah Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, dan Anas bin Malik. Tiga sahabat lain yang banyak meriwayatkan hadis, akan tetapi masih di bawah Aisyah adalah Abdullah bin Abbas, Jabir bin Abdillah, dan Abu Saโ€™id dari sisi periwayatanhadis, Siti Aisyah merupakan sejajar dengan para perawi hadis di kalangan sahabat-sahabat terkemuka lainnya. Yang paling menonjol dari sisi keunggulan hadis Aisyah ini adalah keberadaan hadis-hadits infirad bi al-riwayah hadis dengan sanad tunggal dan tidak diriwayatkan sahabat lainnya, karena berkaitan dengan hal-hal yang ada dalam rumah tangga. Jadi, andaikan Siti Aisyah radhiyallahu anha tidak meriwayatkan hadis ini, maka hilanglah sebagian dari riwayat hadis penting dalam khazanah keilmuan Islam dan tidak sampai ke generasi dalam meriwayat hadis, Siti Aisyah radhiyallahu anha sangat ketat dalam memegang redaksi hadis. Ia menolak segala bentuk periwayatan bi al-maโ€™na. Suatu ketika dikisahkan, ada sahabat Urwah bin Wutsqa datang mengisahkan kepada Aisyah bahwasanya Ibnu Amr bin Ash telah menyampaikan sebuah hadisู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ ู„ุง ูŠูŽู‚ู’ุจูุถู ุงู„ุนูู„ู’ู…ูŽ ุงู†ู’ุชูุฒูŽุงุนูŽุงู‹ ูŠูŽู†ู’ุชูŽุฒูุนูู‡ู ู…ู† ุงู„ุนูุจุงุฏู ูˆู„ูŽูƒูู†ู’ ูŠูŽู‚ู’ุจูุถู ุงู„ุนูู„ู’ู…ูŽ ุจูู‚ูŽุจู’ุถู ุงู„ุนูู„ูŽู…ูŽุงุกู ุญุชู‘ูŽู‰ ุฅุฐุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูุจู’ู‚ู ุนูŽุงู„ูู…ูŒ ุงุชู‘ูŽุฎูŽุฐูŽ ุงู„ู†ุงุณ ุฑุคุณูŽุงู‹ ุฌูู‡ู‘ูŽุงู„ุงู‹ ุŒ ููŽุณูุฆูู„ูˆุง ููŽุฃูŽูู’ุชูŽูˆู’ุง ุจูุบูŽูŠู’ุฑู ุนูู„ู’ู…ู ููŽุถูŽู„ู‘ููˆุง ูˆูŽุฃูŽุถูŽู„ู‘ููˆุง-ุงู„ุจุฎุงุฑูŠโ€œSesungguhnya Allah Taโ€™ala tidak menggengam ilmu dengan sekali pencabutan, mencabutnya dari para hamba-Nya. Namun Dia menggengam ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga, jika tidak disisakan seorang ulama, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka orang-orang bodoh itu berfatwa tanpa ilmu. Maka mereka tersesat dan menyesatkan.โ€ HR Al BukhariAwalnya Siti Aisyah radhiyallahu anha menolak hadis ini. Sampai akhirnya ketika Ibn Amr bin Ash datang ke Madinah, diperintahkanlah olehnya Urwah bin Zubair ini untuk menghadapnya dan bertanya sekali lagi perihal hadis tersebut. Selanjutnya, setelah Urwah menghadap Ibn Amr, lalu kembali ke Aisyah radhiyallahu anha, ia menyampaikan bahwa Ibn Amr bin Ash telah meriwayatkanhadis itu dengan redaksi yang sama. Dari sinilah kemudian, Siti Aisyah baru menyatakan, bahwa menurutnya Ibnu Amr itu benar sebab ia meriwayatkan hadis itu dengan tidak menambah atau mengurangi redaksinya. Artinya, riwayat itu bi al-lafdhi dan tidak sekedar bi al-maโ€™na. Abdu al-Hamid Mahmud, al-Sayyidah Aisyah Ummu al-Muโ€™minin wa Alimatu al-Nisaโ€™ al-Islam, Damaskus Dar al-Qalam, 1994, halaman 187.Inilah bagian dari peran penting Aisyah radhiyallahu anha dalam sejarah periwayatan hadis. Maka tidak heran, bila ia dijuluki sebagai muhaditsatu al-fuqahaโ€™, muโ€™allimatu al-ulama pengajar para ulama, dan berbagai gelar lainnya yang disematkan padanya. Bahkan para sahabat perawi hadis lainnya juga turut mengaji kepadanya, seperti halnya Sahabat Abu Hurairah dan Anas bin Malik radliyallahu anhum ajmaโ€™in. Dari'Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ุฏูŽุซูŽ ูููŠ ุฃูŽู…ู’ุฑูู†ูŽุง ู‡ูŽุฐูŽุง ู…ูŽุง ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ูููŠู‡ูุŒ ููŽู‡ููˆูŽ ุฑูŽุฏูŒู‘ "Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perkara di dalam urusan (agama) kami ini yang tidak ada dasar di dalamnya, maka amal itu tertolak Bismillahirrahmanirrahim.. Aisyah Radhiyallahu anha adalah Istri Rasulullah, Ummul mukminin. Aisyah dinikahi Rasulullah shalallahu alahi wa sallam atas perintah dari Allah Taโ€™ala yang disampaikan melalui malaikat Jibril, malaikat Jibril membawa foto Aisyah di atas kain sutra hijau untuk diperlihatkan kepada Rasulullah. Ada banyak keutamaan dan kemuliaan yang dimiliki ummul mukminin Aisyah radhiyallahu anha, 3 diantaranya dibahas dalam kajian kalian ini 1. Aisyah adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah dari kalangan wanita. Suatu ketika Amr bin al-Ash bertanya kepada Rasulullah, โ€œWahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling engkau cintai?โ€ Beliau menjawab, โ€œAisyah.โ€ โ€œDari kalangan laki-laki?โ€ tanya Amr. Beliau menjawab, โ€œBapaknya.โ€ HR. Bukhari dan Muslim 2. Syariโ€™at tayammum disyariโ€™atkan karena sebab beliau, yaitu tatkala manusia mencarikan kalungnya yang hilang di suatu tempat hingga datang waktu Shalat namun mereka tidak menjumpai air hingga disyariโ€™atkanlah tayammum. Berkata Usaid bin Khudair, โ€œItu adalah awal keberkahan bagi kalian wahai keluarga Abu Bakr.โ€ HR. Bukhari 3. Aisyah adalah wanita yang dibela kesuciannya dari langit ketujuh. Prahara tuduhan zina yang dilontarkan orang-orang munafik untuk menjatuhkan martabat Nabi Muhammad lewat istri beliau telah tumbang dengan turunnya 16 ayat dalam surah An-Nur secara berurutan yang akan senantiasa dibaca hingga hari kiamat. Allah Taโ€™ala mempersaksikan kesucian Aisyah dan menjanjikannya dengan ampunan dan rezeki yang baik. Oleh karenanya, apabila Masruq meriwayatkan hadits dari Aisyah, beliau selalu mengatakan, โ€œTelah bercerita kepadaku Shiddiqoh binti Shiddiq, wanita yang suci dan disucikan.โ€ โ–ถ 2 diantara 3 kemuliaan di atas kisahnya berawal dari sebuah kalung kesayangan yang dipakai Aisyah dan disebut Rasulullah sebagai โ€œKalung yang berkahโ€. Dalam shahih bukhari 2 kisah tentang kisah ini dikisahkan lansung oleh Aisyah. Para ulama menyampaikan terjadi diwaktu yang sama dan diperjalanan yang sama. Kisah Pertama Aisyah bertutur, โ€œBila Rasulullah ingin bepergian/perang, beliau mengundi di antara istri-istrinya. Siapa yang keluar undiannya, dialah yang dibawa serta dalam safar beliau. Dalam suatu safarnya guna melakukan peperangan,yaitu perang menghadapi Bani Mushthaliq dari Khuzaโ€™ah. Beliau mengundi di antara kami. Keluarlah namaku, hingga beliau membawaku dalam safar tersebut setelah turunnya perintah hijab. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, suatu malam dalam sebuah perjalanan perang, Aisyah yang mendapatkan undian mengikuti perjalanan suaminya tercinta, kehilangan kalungnya. Maka Rasulullah menghentikan perjalanan untuk mencarinya, lalu yang lainpun ikut berhenti. Saat itu telah habis persediaan air, maka mereka mendatangi Abu Bakar dan dan berkata โ€œCobalah kau lihat apa yang dilakukan Aisyah yang menyebabkan Rasulullah dan seluruh orang mencari-cari, padahal mereka tidak memiliki air.โ€ Lalu Abu Bakar mendatangi Rasulullah yang saat itu meletakkan kepala beliau di atas pangkuan Aisyah dan tidur. Ia berkata โ€œEngkau telah menghalangi Rasulullah dan orang-orang dari melanjutkan perjalanan, sedang mereka tidak mendapatkan dan memiliki air.โ€ Keesokan paginya Rasulullah bangun dan hendak berwudhu untuk melaksanakan shalat Shubuh. Beliau mencari air, namun tidak menemukannya. Maka Allah Taโ€™ala menurunkan satu ayat kepada Rasulullah dengan memberikan rukhsah kemudahan dan keringanan berupa diperbolehkannya bersuci dengan cara bertayamum. Ayat yang dimaksud adalah ayat ke-43 dari surah An-Nisaaโ€™. Di akhir matan hadits itu Aisyah menutup ceritanya dengan berkata โ€œLalu kami membangunkan unta yang aku tumpangi, maka kami menemukan kalung itu di bawahnya. Peristiwa Kedua Peristiwa kedua masih di perjalanan yang sama, sepulang dari peperangan. Aisyah radhiyallahu anha menuturkan kisahnya Suatu malam saat perjalanan telah mendekati kota Madinah, rombongan berhenti untuk istirahat beberapa waktu. Aku pun keluar dari Haudajku untuk menunaikan hajat, berjalan jauh sendirian hingga meninggalkan rombongan pasukan tersebut. Selesai menunaikan hajat, aku kembali ke untaku. Namun ternyata kalung yang sebelumnya melingkar di leherku hilang. Aku pergi mencarinya hingga aku tertahan beberapa waktu karenanya. Sementara itu datanglah orang-orang yang bertugas mengangkat Haudajku. Mereka memikul dan menaikkannya ke atas unta yang aku tunggangi dalam keadaan menyangka aku berada di dalam haudaj tersebut. Kenapa demikian? Karena kaum wanita di masa itu kurus-kurus, tidak diberati dengan daging. Mereka hanya makan sedikit makanan. Orang-orang yang mengangkat haudajku itu tidak merasa ganjil dengan ringannya tersebut. Aku sendiri saat itu masih sangat belia 15 tahun. Unta-unta pun diberangkatkan bersama rombongan pasukan. Mereka melanjutkan perjalanan di akhir malam. Sementara itu aku telah menemukan kalungku yang hilang, namun rombongan pasukan telah berlalu. Aku kembali ke tempat mereka tadinya beristirahat, namun tidak seorang pun yang kutemui. Aku menuju ke tempat diletakkannya haudajku dengan keyakinan mereka akan menyadari ketidakberadaan diriku bersama rombongan hingga mereka kembali ke tempat tersebut untuk mencariku. Ketika aku sedang duduk di tempatku berada, rasa kantuk menyerangku hingga aku tertidur. Saat itu Shafwan ibnul Muโ€™aththal As-Sulami Adz-Dzakwani berada di belakang pasukan. Ia tertinggal jauh dari rombongan. Sampailah ia di tempatku. Ia melihat ada orang yang sedang tidur. Ia pun mendatangi tempatku dan mengenaliku karena ia pernah melihatku sebelum turun perintah hijab. Aku terbangun dengan ucapan istirjaโ€™nya innalillahi wa innailaihi rajiun ketika melihatku. Kututupi wajahku yang tersingkap dengan jilbabku. Demi Allah, ia tidak mengajakku bicara satu kata pun. Aku pun tidak mendengar darinya satu kata pun selain ucapan istirjaโ€™nya hingga ia menderumkan untanya, lalu membelakangiku. Aku naik ke atas unta tersebut dalam keadaan dituntun oleh Shafwan sampai kami berhasil menyusul rombongan pasukan saat mereka istirahat pada siang hari yang panasnya menyengat. Maka binasalah orang yang binasa dengan kejadian tersebut. Yang paling berperan menyebarkan berita dusta itu adalah Abdullah bin Ubay bin Salul. Kami akhirnya tiba di Madinah. Di awal kedatangan kami, aku jatuh sakit selama sebulan. Sementara orang-orang tenggelam dalam pembicaraan seputar tuduhan dusta terhadapku, dalam keadaan aku tidak mengetahuinya sedikitpun. Hanya saja aku melihat keganjilan. Tidak kudapati kelembutan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam sebagaimana yang biasa aku dapatkan bila sedang sakit. Rasulullah hanya masuk sebentar ke tempatku, mengucapkan salam, kemudian berkata kepada ibuku yang merawatku, โ€œBagaimana keadaan putri kalian?โ€ Setelah itu beliau berlalu. Demikianlah keganjilan yang ada. Namun aku tidak menyadari bila ada berita jelek seputar diriku. Sampai akhirnya aku keluar dari rumahku dalam keadaan masih sempoyongan karena belum begitu pulih dari sakitku. Ummu Misthah menemaniku saat itu. Kami menuju ke tempat kami biasa buang hajat, dan kami tidak keluar untuk buang hajat kecuali pada waktu malam. Itu kami lakukan sebelum kami membuat WC dekat rumah kami. Perkara kami adalah sebagaimana perkaranya orang Arab yang awal dalam mencari tempat yang jauh untuk buang hajat. Dulunya kami merasa terganggu dengan bau tidak sedap bila membuat WC dekat rumah kami. Aku pergi bersama Ummu Misthah. Ia adalah putri Abu Rahm bin Abdi Manaf. Ibunya adalah putri Shakhr bin Amir, bibi Abu Bakr Ash-Shiddiq. Putranya bernama Misthah bin Utsatsah. Seselesainya dari urusan kami, aku dan Ummu Misthah kembali menuju ke rumahku. Ketika itu Ummu Misthah terpeleset, ia pun mengumpat anaknya, โ€œCelaka Misthah.โ€ โ€œJelek sekali ucapanmuโ€, tegurku, โ€œApakah engkau mencela seseorang yang pernah ikut dalam perang Badr?โ€ โ€œWahai wanita yang lengah sedikit pengetahuan tentang tipu daya yang dilakukan manusia, tidakkah kau mendengar apa yang diucapkan oleh Misthah?โ€ tanya Ummu Misthah. โ€œApa yang dikatakannya?โ€ tanyaku. Ummu Misthah pun menceritakan kepadaku apa yang dikatakan oleh orang-orang yang menyebarkan berita dusta seputar diriku, hingga bertambah parahlah sakitku. Sesampainya di rumah, Rasulullah masuk menemuiku, mengucapkan salam lalu bertanya, โ€œBagaimana keadaanmu?โ€ โ€œApakah engkau mengizinkan aku untuk pergi menemui kedua orangtuaku?โ€, pintaku kepada beliau. Ketika itu aku berniat mencari kepastian berita yang disampaikan Ummu Misthah kepada kedua orangtuaku. Rasulullah memberikan izin, maka aku pun mendatangi kedua orangtuaku. โ€œWahai ibunda, apa gerangan yang diperbincangkan orang-orang tentang diriku?โ€ tanyaku kepada ibuku. โ€œWahai putriku, tenanglah jangan risau. Demi Allah, jarang sekali keberadaan seorang wanita jelita yang dicintai oleh suaminya, serta ia memiliki madu-madu melainkan dia akan banyak dibicarakan dan dicari-cari kesalahannya,โ€ kata ibuku menghibur. โ€œSubhanallah, berarti benar orang-orang membicarakan berita dusta tersebut?โ€ tanyaku Sepanjang malam itu aku menangis hingga pagi hari air mataku tidak berhenti mengalir. Aku tidak bercelak untuk berangkat tidur, sampai pagi aku terus menangis. Ketika wahyu belum juga turun, Rasulullah memanggil Ali bin Abi Thalib dan Usamah bin Zaid untuk mengajak keduanya bermusyawarah, apakah menceraikan istrinya atau tidak. Usamah bin Zaid mengisyaratkan kepada Rasulullah dengan apa yang diketahuinya bahwa istri beliau terlepas dari tuduhan tersebut dan dengan apa yang diketahuinya dari kecintaan Rasulullah kepada istri beliau. โ€œWahai Rasulullah, tahanlah istrimu. Kami tidak mengetahui kecuali kebaikan,โ€ ujar Usamah. Adapun Ali bin Abi Thalib menyatakan, โ€œWahai Rasulullah, Allah tidak akan menyempitkanmu. Wanita selain dia masih banyak. Namun bila engkau bertanya kepada budak perempuan itu Barirah, niscaya ia akan membenarkanmu.โ€ Rasulullah kemudian memanggil Barirah. โ€œWahai Barirah, apakah engkau pernah melihat dari Aisyah sesuatu yang meragukanmu?โ€ tanya Rasulullah. Barirah menjawab, โ€œTidak, demi Dzat yang mengutusmu dengan membawa kebenaran. Tidak pernah aku lihat darinya suatu perkara pun yang aku anggap jelek, kecuali sekadar ia seorang wanita yang masih belia, yang tertidur/lalai dari menjaga adonan roti untuk keluarganya hingga datanglah kambing memakan adonan tersebut.โ€ Pada hari itu Rasulullah bangkit mencari bantuan untuk membalas perbuatan Abdullah bin Ubai bin Salul. Beliau bersabda di atas mimbar, โ€œWahai sekalian kaum mukminin! Siapakah yang dapat membantuku menghadapi seseorang yang telah menyakitiku dalam urusan ahli baitku? Demi Allah, aku tidak mengetahui dari istriku kecuali kebaikan. Namun mereka telah menyebut-nyebut seorang lelaki shofwan yang aku tidak mengetahui darinya kecuali kebaikan, dan ia tidak pernah masuk menemui keluargaku kecuali bersamaku.โ€ Bangkitlah Saโ€™d bin Muโ€™adz Al-Anshari sembari berkata, โ€œWahai Rasulullah, aku akan menuntaskan sakit hatimu terhadap orang tersebut. Bila ia dari kalangan kabilah Aus kabilahnya, aku akan memenggal lehernya. Jika ia dari kalangan saudara-saudara kami, orang-orang Khazraj, engkau perintahkan pada kami apa yang engkau kehendaki dan kami akan melaksanakan titahmu,โ€ ucapnya. Saโ€™d bin Ubadah, pemuka orang-orang Khazraj, berdiri dan ia sebelumnya seorang yang sempurna keshalihannya, namun ia dihinggapi semangat kesukuannya hingga ia berkata kepada Saโ€™d bin Muโ€™adz, โ€œDusta engkau, demi Allah. Jangan engkau bunuh dia dan engkau tidak akan mampu membunuhnya.โ€ Usaid bin Hudhair, anak paman Saโ€™d bin Muโ€™adz, berdiri dan ikut angkat suara menujukan kepada Saโ€™d bin Ubadah, โ€œDusta engkau, demi Allah. Kami sungguh-sungguh akan membunuh orang itu. Kamu memang munafik yang ingin berdebat membela orang-orang munafik.โ€ Bangkitlah emosi dua kabilah ini, Aus dan Khazraj. Sampai-sampai mereka ingin mengobarkan peperangan sementara Rasulullah masih berdiri di atas mimbar. Beliau terus menerus menenangkan kedua belah pihak hingga mereka terdiam dan beliau pun diam.โ€ Aisyah melanjutkan kisahnya, โ€œAku tinggal di hariku tersebut dalam keadaan air mataku tidak berhenti mengalir dan aku tidak bercelak untuk berangkat tidur. Di pagi harinya, kedua orangtuaku telah berada di sisiku. Sungguh aku telah menghabiskan air mataku. Menangis sehari dua malam dan tidak bercelak. Air mataku tiada hentinya mengalir. Keduanya menyangka tangisan yang demikian akan membelah hatiku. Ketika keduanya sedang duduk di sisiku yang masih terus menangis, datang seorang wanita Anshar minta izin menemuiku. Aku mengizinkannya, ia duduk menangis bersamaku. Dalam keadaan demikian, Rasulullah masuk menemui kami. Beliau mengucapkan salam, kemudian duduk. Beliau belum pernah duduk di sisiku sejak tersebar fitnah tersebut. Telah lewat waktu sebulan, wahyu belum juga turun sehubungan dengan perkaraku. Rasulullah bertasyahhud ketika duduk, lalu berkata, โ€œAdapun setelah itu, wahai Aisyah, sungguh telah sampai kepadaku berita tentangmu bahwa engkau begini dan begitu. Bila memang engkau terlepas dari tuduhan tersebut maka Allah akan menyatakan hal itu, Dia akan membersihkanmu dari tuduhan tersebut. Namun jika memang engkau berbuat dosa, minta ampunlah kepada Allah dan bertaubatlah kepada-Nya. Karena jika seorang hamba mengakui dosanya, kemudian ia bertaubat kepada Allah, Allah pasti akan menerima taubatnya.โ€ Seselesainya Rasulullah dari ucapannya tersebut, menyusutlah air mataku hingga aku merasa tidak ada setetes pun yang keluar. Aku katakan kepada ayahku, โ€œMohon berilah tanggapan terhadap pernyataan Rasulullah itu.โ€ โ€œDemi Allah, aku tidak tahu apa yang harus kukatakan kepada Rasulullah,โ€ jawab ayahku. โ€œBerilah jawaban kepada Rasulullah, wahai ibu,โ€ kataku kepada ibuku. Beliau menjawab yang sama dengan jawaban ayahku, โ€œDemi Allah, aku tidak tahu apa yang harus kukatakan kepada Rasulullah.โ€ Sebagai wanita yang masih belia belum banyak membaca/menghafal Al-Qurโ€™an, aku menjawab, โ€œDemi Allah, aku sungguh yakin kalian telah mendengar pembicaraan jelek tentang diriku hingga menetap di hati kalian dan kalian membenarkannya. Kalau aku katakan pada kalian bahwa aku berlepas diri dari tuduhan tersebut, dan demi Allah Dia tahu aku terlepas dari tuduhan tersebut, niscaya kalian tidak akan membenarkanku tidak percaya dengan pengingkaranku. Kalau aku mengakui perkara tersebut benar adanya โ€“padahal demi Allah Dia Tahu aku terlepas dari tuduhan tersebutโ€“ kalian akan membenarkan pengakuanku. Demi Allah, aku tidak mendapatkan permisalan untuk kalian kecuali ucapan ayah Yusuf Nabi Yaโ€™qub yang berkata Maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku. Allah sajalah yang dimintai pertolongan atas apa yang kalian ceritakanโ€™.โ€ Yusuf 18 Kemudian aku palingkan wajahku ke arah dinding sembari berbaring di atas tempat tidurku. Ketika itu aku yakin diriku lepas dari tuduhan itu dan Allah akan membersihkan namaku karena memang aku tidak melakukannya. Akan tetapi, demi Allah, aku tidak pernah menyangka Allah akan menurunkan wahyu-Nya yang akan terus dibaca tentang perkaraku. Karena, bagiku urusan diriku terlalu rendah hingga Allah perlu membicarakannya dengan wahyu yang akan dibaca. Harapanku hanyalah agar Rasulullah bermimpi dalam tidurnya di mana dalam mimpi tersebut Allah menunjukkan terlepasnya diriku dari tuduhan itu. Demi Allah, Rasulullah belum meninggalkan tempat duduknya dan belum ada seorang pun dari keluargaku yang beranjak keluar tatkala turun wahyu kepada beliau. Mulailah beliau mengalami kepayahan sebagaimana yang biasa beliau alami bila wahyu sedang turun. Sampai-sampai keringat semisal mutiara mengucur deras dari tubuh beliau padahal hari sangat dingin, karena beratnya ucapan yang sedang diturunkan. Tatkala berlalu kejadian itu dari diri beliau, beliau tertawa. Awal kalimat yang beliau ucapkan pada Aisyah adalah, โ€œWahai Aisyah, sungguh Allah telah membersihkanmu dari tuduhan tersebut.โ€ โ€œBangkitlah menuju kepada Rasulullah,โ€ perintah ibuku. โ€œDemi Allah, aku tidak akan bangkit menuju kepadanya dan tidak ada yang kupuji kecuali Allah,โ€ ucapku. Allah menurunkan ayat โ€œSesungguhnya orang-orang yang datang membawa berita dusta itu adalah golongan dari kalian juga maka janganlah kalian menyangka bahwa berita dusta itu buruk bagi kalian bahkan baik bagi kalian. Tiap-tiap orang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita dusta itu, baginya azab yang besar. Mengapa di waktu kalian mendengar berita dusta itu orang-orang mukmin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri dan mengapa tidak berkata, Ini Mengapa mereka yang menuduh itu tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Oleh karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah orang-orang yang dusta di sisi Allah. Sekiranya tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kalian semua di dunia dan di akhirat, niscaya kalian ditimpa azab yang besar, dikarenakan pembicaraan kalian tentang berita bohong itu. Ingatlah di waktu kalian menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kalian katakan dengan mulut kalian apa yang sedikitpun tidak kalian ketahui sementara kalian menganggapnya sebagai sesuatu yang ringan saja, padahal perkaranya besar di sisi Allah. Mengapa di saat mendengar berita bohong tersebut kalian tidak berkata, โ€œSekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan hal ini. Maha Suci Engkau, wahai Rabb kami, ini adalah dusta yang besar. Allah memperingatkan kalian agar jangan kembali berbuat seperti itu selama-lamanya, jika memang kalian orang-orang yang beriman. Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Memiliki hikmah. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar berita perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui sedang kalian tidak mengetahui. Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kalian semua niscaya kalian akan ditimpa azab yag besar, dan Allah Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar. Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kalian, niscaya tidak seorang pun dari kalian bersih dari perbuatan keji dan mungkar itu selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.โ€ An-Nur 11-21 Ketika Allah menurunkan ayat yang menyatakan sucinya diriku dari tuduhan dusta tersebut, ayahku Abu Bakr Ash-Shiddiq yang biasanya memberikan nafkah kepada Misthah bin Utsatsah karena hubungan kekerabatan dengannya dan juga karena kefakiran Misthah, menyatakan, โ€œDemi Allah, aku selamanya tidak mau lagi memberikan sedikitpun nafkah kepada Misthah setelah ia membicarakan apa yang ia bicarakan tentang Aisyah.โ€ Allah menurunkan ayat-Nya sebagai teguran โ€œDan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kalian bersumpah bahwa mereka tidak akan memberi bantuan kepada kerabatnya, orang-orang miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan serta berlapang dada. Apakah kalian tidak ingin Allah mengampuni kalian? Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.โ€ An-Nur 22 Abu Bakr berkata, โ€œTentu, demi Allah, aku senang bila Allah mengampuniku.โ€ Beliau pun kembali memberikan nafkah kepada Misthah sebagaimana semula. โ€œDemi Allah, aku tidak akan menghentikan nafkah ini dari Misthah selama-lamanya,โ€ ucapnya. Rasulullah sempat bertanya kepada Zainab binti Jahsy tentang perkaraku. โ€œWahai Zainab, apa yang engkau ketahui atau engkau lihat dari diri Aisyah?โ€ tanya beliau. โ€œWahai Rasulullah, aku menjaga penglihatan dan pendengaranku. Aku tidak mengetahui darinya kecuali kebaikan,โ€ jawab Zainab. Di antara istri-istri Rasulullah , Zainab inilah yang menyaingiku dalam hal upaya ingin lebih dekat dengan Rasulullah dan mendapat tempat lebih di hati beliau. Namun Allah menjaga Zainab dengan sifat wara-nya sehingga ia tidak berucap buruk tentang diriku. Adapun saudaranya, Hamnah binti Jahsy, turut menyebarkan berita dusta tersebut karena ingin membela memenangkan saudarinya. Ia pun celaka bersama orang-orang lain yang turut menyebarkan berita dusta tersebut.โ€ HR. Al-Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya Demikianlah penukilan secara makna dari hadits yang panjang tentang kisah fitnah yang menimpa Ummul Mukminin Aisyah yang dikenal dengan haditsul ifk. Catatan 1ayat ini turun setelah perintah berhijab. Karena itulah Aisyah dibawa dalam sekeduphaudajnya yang tertutup dari pandangan orang-orang dan sekedup itu diletakkan di atas punggung unta. Karena bagian dalam sekedup itu tertutup dari pandangan mata, maka orang-orang yang memikulnya tidak tahu apakah Aisyah ada di dalamnya atau tidak, sebagaimana akan disebutkan dalam kelanjutan kisah Aisyah ini. 2 Karena ada atau tidak adanya Aisyah di dalamnya sama saja bagi mereka, tidak terlalu terasa bedanya, disebabkan ringannya tubuh Aisyah. 3 Aisyah sudah menyatakan tubuhnya kurus, ditambah lagi usianya masih kecil, belum genap 15 tahun, sehingga lebih menunjukkan ringannya tubuhnya. Seakan-akan Aisyah juga ingin menunjukkan udzur dari perbuatannya yang demikian bersemangat mencari kalungnya yang putus. Juga kenapa ia mencarinya sendirian tanpa mengajak teman atau memberitahu suaminya. Hal itu terjadi karena usianya yang masih kecil dan minim pengalaman sehingga tidak menyadari akibat yang akan didapatnya. Dari sini didapatkan pula faedah bahwa orang-orang yang memikul sekedup Aisyah sangatlah beradab terhadap Aisyah, amat jauh dari perbuatan mengintip isi sekedup. Sehingga ketika mereka mengangkat sekedup tersebut mereka tidak tahu bahwa Aisyah tidak berada di dalamnya. 4 Misthah dan ibunya termasuk muhajirin awwalin orang-orang yang pertama berhijrah ke Madinah. Ayah Misthah meninggal saat ia masih kecil, maka ia diasuh oleh Abu Bakr karena kekerabatannya dengan ibu Misthah. 5 Surah An-Nur ini melingkupi perintah dan larangan dalam rumah tangga dan sosil. 6 Qs. An Nur16 โ€ Dan mengapa kamu tidak berkata, ketika mendengarnya, โ€œTidak pantas bagi kita membicarakan ini. Mahasuci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar.โ€ Selayaknya sebagai seorang mukmin apabila datang kabar berita bohong,fitnah atau yang tidak jelas sumbernya, maka kita mengatakan โ€œini bukan wilayah kami, tidak pantas kami membicarakan iniโ€. Kita saat ini hidup di zaman fitnah,maka berhati-hatilah dengan setiap kabar yang datang kepada kita. Seperti kalimat Abu Ayyub Al anshari kepada Istrinya โ€œini bukan wilayahmu, Aisyah lebih baik dari pada kamu, jika kamu saja tidak berani melakukan hal itu, maka bagaimana mungkin dengan Aisyahโ€. Oleh karena itu, hendaknya seseorang tidak mencela mukmin yang lain, karena yang demikian sama saja mencela dirinya sendiri, dan jika seseorang tidak bersikap seperti ini, maka yang demikian menunjukkan imannya lemah dan tidak memiliki sikap nasihah tulus terhadap kaum muslimin. Allahu aโ€™lamโ€ฆ Ambi Ummu Salman Depok,20062016 Disarikan dari materi Dauroh Wanita dalam AlQurโ€™an yang disampaikan oleh Ashari,Lc di masjid Al Muhajirin Depok. .
  • 2738ho3l9r.pages.dev/222
  • 2738ho3l9r.pages.dev/1
  • 2738ho3l9r.pages.dev/34
  • 2738ho3l9r.pages.dev/89
  • 2738ho3l9r.pages.dev/144
  • 2738ho3l9r.pages.dev/390
  • 2738ho3l9r.pages.dev/143
  • 2738ho3l9r.pages.dev/162
  • berikut ini yang bukan kandungan dari hadits aisyah radhiyallahu anha