Maksudfirman Allah Azza wa Jalla : " Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu" adalah pada bulan-bulan haram, karena dosanya lebih besar dari bulan lainnya. Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata mengenai tafsir ayat: " Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu" mulanya pada seluruh
Teks Jawaban yang dimaksud dalam pertanyaan di atas adalah apa yang diriwayatkan oleh Aisyah bahwa ia berkata ููู ููุง ููุงููุชู ููููููุชูู ุงูููุชูู ููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ูููููุง ุนูููุฏูู ุ ุงููููููุจู ููููุถูุนู ุฑูุฏูุงุกููู ุ ููุฎูููุนู ููุนููููููู ุ ููููุถูุนูููู ูุง ุนูููุฏู ุฑูุฌููููููู ุ ููุจูุณูุทู ุทูุฑููู ุฅูุฒูุงุฑููู ุนูููู ููุฑูุงุดููู ุ ููุงุถูุทูุฌูุนู ุ ููููู ู ููููุจูุซู ุฅููููุง ุฑูููุซูู ูุง ุธูููู ุฃููู ููุฏู ุฑูููุฏูุชู ุ ููุฃูุฎูุฐู ุฑูุฏูุงุกููู ุฑูููููุฏูุง ุ ููุงููุชูุนููู ุฑูููููุฏูุง ุ ููููุชูุญู ุงููุจูุงุจู ููุฎูุฑูุฌู ุ ุซูู ูู ุฃูุฌูุงูููู ุฑูููููุฏูุง ุ ููุฌูุนูููุชู ุฏูุฑูุนูู ููู ุฑูุฃูุณูู ุ ููุงุฎูุชูู ูุฑูุชู ุ ููุชููููููุนูุชู ุฅูุฒูุงุฑูู ุ ุซูู ูู ุงููุทูููููุชู ุนูููู ุฅูุซูุฑููู ุ ุญูุชููู ุฌูุงุกู ุงููุจููููุนู ููููุงู ู ุ ููุฃูุทูุงูู ุงููููููุงู ู ุ ุซูู ูู ุฑูููุนู ููุฏููููู ุซูููุงุซู ู ูุฑููุงุชู ุ ุซูู ูู ุงููุญูุฑููู ููุงููุญูุฑูููุชู ุ ููุฃูุณูุฑูุนู ููุฃูุณูุฑูุนูุชู ุ ููููุฑููููู ููููุฑูููููุชู ุ ููุฃูุญูุถูุฑู โ ุฃู ุฑูุถ - ููุฃูุญูุถูุฑูุชู ุ ููุณูุจูููุชููู ููุฏูุฎูููุชู ุ ููููููุณู ุฅููููุง ุฃููู ุงุถูุทูุฌูุนูุชู ุ ููุฏูุฎููู ุ ููููุงูู ู ูุง ูููู ููุง ุนูุงุฆูุดู ุ ุญูุดูููุง ุฑูุงุจูููุฉู ุ - ุงูุญุดุง ุงูุชููุฌ ุงูุฐู ูุนุฑุถ ููู ุณุฑุน ูู ู ุดูู ุจุณุจุจ ุงุฑุชูุงุน ุงูููุณ ุ ุฑุงุจูุฉ ู ุฑุชูุนุฉ ุงูุจุทู - ููุงููุชู ููููุชู ููุง ุดูููุกู . ููุงูู ููุชูุฎูุจูุฑููููู ุฃููู ููููุฎูุจูุฑููููู ุงููููุทูููู ุงููุฎูุจููุฑู . ููุงููุชู ููููุชู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููู ุ ุจูุฃูุจูู ุฃูููุชู ููุฃูู ููู ุ ููุฃูุฎูุจูุฑูุชููู . ููุงูู ููุฃูููุชู ุงูุณููููุงุฏู ุงูููุฐูู ุฑูุฃูููุชู ุฃูู ูุงู ูู ุ ููููุชู ููุนูู ู . ููููููุฏูููู ููู ุตูุฏูุฑูู ููููุฏูุฉู ุฃูููุฌูุนูุชูููู ุ ุซูู ูู ููุงูู ุฃูุธูููููุชู ุฃููู ููุญูููู ุงูููู ุนููููููู ููุฑูุณูููููู ุ - ุฃู ูู ุธููุช ุฃูู ุฃุธูู ู ุจุงูุฐูุงุจ ุฅูู ุฒูุฌุงุชู ุงูุฃุฎุฑู ูู ูููุชู - ููุงููุชู ู ูููู ูุง ููููุชูู ู ุงููููุงุณู ููุนูููู ููู ุงูููู ุ ููุนูู ู ุ ููุงูู ููุฅูููู ุฌูุจูุฑูููู ุฃูุชูุงููู ุญูููู ุฑูุฃูููุชู ุ ููููุงุฏูุงููู ุ ููุฃูุฎูููุงูู ู ููููู ุ ููุฃูุฌูุจูุชููู ุ ููุฃูุฎูููููุชููู ู ููููู ุ ููููู ู ูููููู ููุฏูุฎููู ุนููููููู ููููุฏู ููุถูุนูุชู ุซูููุงุจููู ุ ููุธูููููุชู ุฃููู ููุฏู ุฑูููุฏูุชู ุ ููููุฑูููุชู ุฃููู ุฃููููุธููู ุ ููุฎูุดููุชู ุฃููู ุชูุณูุชูููุญูุดูู ุ ููููุงูู ุฅูููู ุฑูุจูููู ููุฃูู ูุฑููู ุฃููู ุชูุฃูุชููู ุฃููููู ุงููุจููููุนู ููุชูุณูุชูุบูููุฑู ููููู ู . ููุงููุชู ููููุชู ูููููู ุฃูููููู ููููู ู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููู ุ ููุงูู ูููููู ุงูุณููููุงู ู ุนูููู ุฃููููู ุงูุฏููููุงุฑู ู ููู ุงููู ูุคูู ูููููู ููุงููู ูุณูููู ูููู ุ ููููุฑูุญูู ู ุงูููู ุงููู ูุณูุชูููุฏูู ูููู ู ููููุง ููุงููู ูุณูุชูุฃูุฎูุฑูููู ุ ููุฅููููุง ุฅููู ุดูุงุกู ุงูููู ุจูููู ู ููููุงุญูููููู ุฑูุงู ู ุณูู 974 โPada saat giliran hari Nabi โshallallahu alaihi wa sallam- bermalam di rumahku, beliau datang dengan menaruh selendangnya dan melepas sandalnya, beliau meletakkan keduanya di dekat kaki beliau, dan membentangkan kainnya di atas tempat tidurnya, seraya beliau merebah, beliau mengira saya sudah tertidur, sesaat setelah itu beliau mengambil kembali selendang dan memakai kedua sandalnya, lalu membuka pintu dan keluar, saya memakai baju saya dan memakai hijab saya dan saya memakai kain saya, kemudian saya mengejar beliau, sesampainya beliau di Baqiโ beliau berdiri dalam waktu lama, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya tiga kali, kemudian beliau belok saya juga ikut belok, beliau berjalan cepat, saya pun demikian, beliau lari-lari kecil, saya juga melakukannya, beliau menghentakkan kaki, saya pun ikut melakukannya. Saya mendahului beliau dan masuk rumah langsung tidur, baru beliau masuk dan bersabda โAda apa denganmu wahai Aisyah ?, kenapa terburu-buru sampai nafasmu tersengal-sengal ?, ia menjawab โTidak ada apa-apaโ. Beliau bersabda โKamu akan memberitahukan yang sebenarnya atau saya akan diberitau oleh Yang Maha Lembut dan Maha Mengetahui ?!โ. Ia berkata โWahai Rasulullah, demi Alloh, saya akan memberitahukan yang sebenarnya. Beliau bersabda โApakah kamu adalah sesuatu yang hitam yang saya lihat di depan saya ?โ. Saya menjawab โYa, maka beliau mendorong dada saya dengan dorongan yang menyakitkan, lalu bersabda โApakah kamu mengira bahwa Alloh dan Rasul-Nya akan berlaku dzalim kepadamu ?, maksudnya โApakah kamu mengira saya akan mendzalimimu untuk pergi ke rumah istri-istri saya yang lain pada malam giliranmu ?โ, ia menjawab โMeskipun semua orang menyembunyikan hal itu, Alloh Maha Mengetahui ?, ya beliau bersabda โSungguh Jibril telah mendatangiku ketika dia melihatmu sedang tertidur, dia memanggilku, dia menyembunyikannya darimu, saya memenuhi panggilannya dan saya pun menyembunyikannya darimu, dia tidak mau masuk rumah mu pada saat kamu sudah melepaskan baju luar mu, saya juga telah mengira bahwa kamu sudah tertidur, saya tidak mau membangunkanmu, saya hawatir kamu akan marah ?, maka malaikat Jibril berkata โSesungguhnya Tuhanmu menyuruhmu untuk mendatangi kuburan Baqiโ dan memohonkan ampun bagi mereka kepada Allohโ. Saya berkata โApa yang harus saya katakan kepada mereka ?โ, beliau bersabda โUcapkanlah โKeselamatan bagi penduduk pemukiman kuburan ini bagi mereka kaum mukminin dan muslimin, semoga Alloh memberikan rahmat kepada para pendahulu kita dan kepada mereka yang akan datang, dan sungguh kami akan menyusul kalian semuaโ. HR. Muslim 974 Penjelasan dari syubhat yang tertera dalam pertanyaan di atas bisa beberapa hal, di antaranya adalah Pertama Perkataan Aisyah โradhiyallahu anha- ููููููุฏูููู ููู ุตูุฏูุฑูู ููููุฏูุฉู ุฃูููุฌูุนูุชูููู โMaka beliau telah mendorong dada saya dengan dorongan yang menjadikan saya merasa kesakitanโ. Menunjukkan bahwa perbuatan tersebut dilakukan dari beliau โshallallahu alaihi wa sallam-, dan hanya โal Lahdโ yang berarti dorongan di dada atau โAl Lakzuโ mendorong dengan tangan mengepal, namun hal itu tidak sampai kepada pukulan sebenarnya dengan tujuan untuk menyakiti atau menjadikannya hina, bahkan disebutkan di dalam Lisan Al Arabi 3/393 bahwa di antara makna โal Lahdโ adalah โal Ghomzuโ menunjuk dengan tangan, dan di dalam Taajul Aruusy 9/145 bahwa di antara makna โAl Lahdโ adalah โadh Dhoghtuโ tekanan. Abu Ubaid al Qosim bin Salam โrahimahullah- telah berkata โููููุฏุชูู ุงูุฑุฌู ุฃููุฏู ููุฏุงapabila dia telah mendorongnyaโ.Gharib al Hadits 4/260 Ibnu Faris โrahimahullah- berkata โููุฏุช ุงูุฑุฌู adalah saya telah mendorongnyaโ. Mujmal al Lughah 796 Ibnul Atsir โrahimahullah- berkata โAl Lahdu adalah dorongan kuat di dadaโ. An Nihayah 4/281 Semua makna di atas adalah sinonim satu sama lain yang berarti menunjukkan bahwa Nabi โshallallahu alaihi wa sallam- tidak memukulnya seperti yang diinginkan oleh mereka yang ingin menghina beliau, akan tetapi beliau menunjuknya dengan tangan, mendorongnya di dadanya hingga ia merasakan sakit, akan tetapi rasa sakit yang ringan yang tidak disengaja, tujuannya sebagai peringatan dan pembelajaran. Kedua Kalau saja pembaca hadits di atas membacanya dengan berlahan-lahan, maka pasti ia akan mengetahui bahwa hadits tersebut menjadi salah satu dalil akan keagungan akhlak Nabi โshallallahu alaihi wa sallam-, sebagai seorang laki-laki yang hidup bersama istrinya dalam beberapa tahun lamanya, sementara ada beberapa perilaku istrinya yang kurang baik karena rasa cemburu yang menjadi sifat bawaan setiap wanita, kemudian juga tidak diketahui bahwa beliau โshallallahu alaihi wa sallam- yang memulai menyakitinya dengan perkataan atau perbuatan kecuali apa mereka klaimkan kekerasan rumah tangga itu ada pada hadits di atas, meskipun banyaknya para perawi yang meriwayatkan tentang semua rincian kehidupan beliau โshallallahu alaihi wa sallam-, semua itu menjadi dalil akan kesempurnaan beliau โshallallahu alaihi wa sallam-. Adapun mereka orang-orang yang dengki, para pencela mereka mencari-cari kalau saja beliau โshallallahu alaihi wa sallam- telah memukul istrinya dengan pukulan yang parah, atau minimal pukulan yang menyakitkan sebagai kekerasan dan penghinaan, akan tetapi mereka gagal dan tidak berhasil menemukan, tujuan mereka pada hadits di atas adalah perkataan Aisyah โradhiyallahu anha- berkata ููููููุฏูููู ููู ุตูุฏูุฑูู ููููุฏูุฉู ุฃูููุฌูุนูุชูููู โMaka beliau mendorong dada saya dengan dorongan yang menyakitkanโ. Barang siapa yang ingin memukul dan menghinakannya tentu tidak hanya dengan dorongan di dadanya, akan tetapi menggunakan semua kekuatannya pada semua sisi tubuh dan wajahnya, dan akan meninggalkan bekas penganiayaan pada tubuh yang dipukulinya, dan kami tidak menemukan semua itu pada hadits Aisyah โradhiyallahu anha-. Ketiga Hadits ini menunjukkan akan kesempurnaan akhlak Nabi โshallallahu alaihi wa sallam-, kasih sayang beliau, kelembutan hati beliau โalaihis shalatu was salam-; karena beliau tidak berlaku keras, tidak memukul dan tidak menghina, akan tetapi beliau menyalahkan dengan cara yang lembut tujuannya untuk memberikan pelajaran kepada Aisyah โradhiyallahu anha- dan semua umat Islam setelahnya. Sungguh Alloh dan Rasul-Nya tidak berlaku dzalim kepada siapapun, dan bahwa tidak boleh bagi seseorang untuk bersuudzon kepada Alloh dan Rasul-Nya, bahkan menjadi kewajiban seseorang untuk berhusnudzon kepada Alloh dan ridho dengan semua pembagian Alloh โazza wa jalla-, bahwa dorongan/tepukan tersebut menjadi salah satu metode pendidikan dan pengajaran dan peringatan kepada perkara besar dan penting agar tidak terlupakan oleh Aisyah, meskipun ada rasa cemburu kepada Nabi โshallallahu alaihi wa sallam- dan rasa cintanya kepada beliau, maka Nabiyullah โshallallahu alaihi wa sallam- bukanlah tempat yang diperkirakan akan mendzalimi seorang istri demi para istrinya yang lain, tidak mungkin hal itu dilakukan oleh beliau โshallallahu alaihi wa sallam-. Keempat Yang menunjukkan bahwa dorongan beliau bukan termasuk pukulan yang menyakitkan, akan tetapi untuk pengajaran dan peringatan, percakapan yang lengkap antara Nabi โsahallallahu alaihi wa sallam- dan istrinya Aisyah adalah percakapan yang bermanfaat dan sejuk yang menunjukkan kasih sayang seorang muโallim dan murabbi โshallallahu alaihi wa sallam-, karena beliau menjelaskan sebabnya keluar rumah pada waktu yang larut malam, beliau โshallallahu alaihi wa sallam- membuka pintu pelan-pelan pada saat keluar rumah dengan tanpa suara agar tidak sampai membangunkan istrinya, penjelasan dan permintaan maaf tersebut dilakukan tanpa rasa marah apalagi sengaja menyakiti, namun berasal dari seorang suami yang mulia, pengasih dan penyayang, menghormati istrinya, menjelaskan alasannya, menjelaskan dengan rinci apa yang sebenarnya terjadi, agar dia juga ikut menyimak ceritanya, hingga tercipta di dalam dirinya rasa kepercayaan kepada suaminya yang ikhlas dan jujur. Aโisyah berkata ู ูููู ูุง ููููุชูู ู ุงููููุงุณู ููุนูููู ููู ุงูููู ุ ููุนูู ู ุ ููุงูู ููุฅูููู ุฌูุจูุฑูููู ุฃูุชูุงููู ุญูููู ุฑูุฃูููุชู ุ ููููุงุฏูุงููู ุ ููุฃูุฎูููุงูู ู ููููู ุ ููุฃูุฌูุจูุชููู ุ ููุฃูุฎูููููุชููู ู ููููู ุ ููููู ู ูููููู ููุฏูุฎููู ุนููููููู ููููุฏู ููุถูุนูุชู ุซูููุงุจููู ุ ููุธูููููุชู ุฃููู ููุฏู ุฑูููุฏูุชู ุ ููููุฑูููุชู ุฃููู ุฃููููุธููู ุ ููุฎูุดููุชู ุฃููู ุชูุณูุชูููุญูุดูู ุ ููููุงูู ุฅูููู ุฑูุจูููู ููุฃูู ูุฑููู ุฃููู ุชูุฃูุชููู ุฃููููู ุงููุจููููุนู ููุชูุณูุชูุบูููุฑู ููููู ู . ููุงููุชู ููููุชู ูููููู ุฃูููููู ููููู ู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููู ุ ููุงูู ูููููู ุงูุณููููุงู ู ุนูููู ุฃููููู ุงูุฏููููุงุฑู ู ููู ุงููู ูุคูู ูููููู ููุงููู ูุณูููู ูููู ุ ููููุฑูุญูู ู ุงูููู ุงููู ูุณูุชูููุฏูู ูููู ู ููููุง ููุงููู ูุณูุชูุฃูุฎูุฑูููู ุ ููุฅููููุง ุฅููู ุดูุงุกู ุงูููู ุจูููู ู ููููุงุญูููููู . โโMeskipun semua orang menyembunyikan hal itu, Alloh Maha Mengetahui ?, ya beliau bersabda โSungguh Jibril telah mendatangiku ketika dia melihatmu, dia memanggilku, dia menyembunyikannya darimu, saya memenuhi panggilannya dan saya pun menyembunyikannya darimu, dia mau masuk rumah mu pada saat kamu sudah melepaskan bajumu, saya juga telah mengira bahwa kamu sudah tidur, saya tidak mau membangunkanmu, saya hawatir kamu akan marah ?, maka malaikat Jibril berkata โSesungguhnya Tuhanmu menyuruhmu untuk mendatangi kuburan Baqiโ dan memohonkan ampun bagi mereka kepada Allohโ. Saya berkata โApa yang harus saya katakan kepada mereka ?โ, beliau bersabda โUcapkanlah โKeselamatan bagi penduduk pemukiman kuburan ini bagi mereka kaum mukminin dan muslimin, semoga Alloh memberikan rahmat kepada para pendahulu kita dan kepada mereka yang akan datang, dan sungguh kami akan menyusul kalian semuaโ. Seorang yang jujur dan ikhlas akan memikirkan untuk mencari kebenaran, keadaan seorang suami yang mempunyai urusan penting pada saat ia tidur diranjang dengan istrinya pada malam hari, kemudian beliau ingin keluar rumah namun tidak mau membangunkannya dari tidurnya karena hawatir akan mengganggu tidurnya, beliau juga enggan jika ia bangun akan marah, dan merasa hawatir akan kehilangan suaminya yang berada di sisinya secara tiba-tiba. Kelima Kalau kami sebutkan semua hadits-hadits yang menunjukkan kesantunan beliau โshallallahu alaihi wa sallam- kepada para istri beliau maka bisa jadi sampai berlembar-lembar, karena beliau memang sosok yang penyantun, penyayang pada kondisi-kondisi tertentu yang kalau dihadapi oleh seorang suami biasa sudah bisa dipastikan tidak mampu menahan ketenangan dirinya, kecuali beliau yang mempunyai akhlak yang agung โshallallahu alaihi wa sallam- yang menghiasi dirinya dengan sifat sabar dan santun, bahkan menahan semua hal yang akan menyakiti istrinya. Di antaranya adalah yang sebagaimana diriwayatkan oleh Ummu Salamah โradhiyallahu anha- ุฃููููููุง ุฃูุชูุชู ุจูุทูุนูุงู ู ููู ุตูุญูููุฉู ููููุง ุฅูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุฃูุตูุญูุงุจููู ุ ููุฌูุงุกูุชู ุนูุงุฆูุดูุฉู ู ูุชููุฒูุฑูุฉู ุจูููุณูุงุกู ุ ููู ูุนูููุง ููููุฑู โ ููู ุญุฌุฑ ู ูุก ุงููู -ุ ููููููููุชู ุจููู ุงูุตููุญูููุฉู ุ ููุฌูู ูุนู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุจููููู ููููููุชููู ุงูุตููุญูููุฉู ุ ููููููููู ูููููุง ุ ุบูุงุฑูุชู ุฃูู ููููู ู . ู ูุฑููุชููููู ุ ุซูู ูู ุฃูุฎูุฐู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุตูุญูููุฉู ุนูุงุฆูุดูุฉู ุ ููุจูุนูุซู ุจูููุง ุฅูููู ุฃูู ูู ุณูููู ูุฉู ุ ููุฃูุนูุทูู ุตูุญูููุฉู ุฃูู ูู ุณูููู ูุฉู ุนูุงุฆูุดูุฉู ุฑูุงู ุงููุณุงุฆู ูู " ุงูุณูู " 3956 ูุตุญุญู ุงูุฃูุจุงูู ูู " ุตุญูุญ ุงููุณุงุฆู " โPada saat ia membawa makanan di atas piringnya kepada Rasulullah โshallallahu alaihi wa sallam- dan para sahabat beliau, maka Aisyah datang dengan memakai pakaian bawahan tertentu dengan membawa batu sebesar genggaman tangan dan memecahkan sebuah piring, maka Nabi โshallallahu alaihi wa sallam- mengumpulkan pecahan piring tersebut dan bersabda โKalian semua silahkan makan, ibu kalian sedang cemburu dua kaliโ. Kemudian Rasulullah โshallallahu alaihi wa sallam- mengambil piringnya Aisyah untuk diberikan kepada Ummu Salamah, dan memberikan piring Ummu Salamah yang pecah kepada Aisyahโ. HR. Nasaโi dalam As Sunan 3956 dan dishahihkan oleh Albani dalam Shahih an Nasaโi Dari Nuโman bin Basyir โradhiyallahu anhu- berkata ุฌูุงุกู ุฃูุจูู ุจูููุฑู ููุณูุชูุฃูุฐููู ุนูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุ ููุณูู ูุนู ุนูุงุฆูุดูุฉู ูููููู ุฑูุงููุนูุฉู ุตูููุชูููุง ุนูููู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุ ููุฃูุฐููู ูููู ุ ููุฏูุฎููู ุ ููููุงูู ููุง ุงุจูููุฉู ุฃูู ูู ุฑููู ูุงูู ููุชูููุงููููููุง ุ ุฃูุชูุฑูููุนูููู ุตูููุชููู ุนูููู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุ ููุงูู ููุญูุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุจููููููู ููุจูููููููุง ุ ููุงูู ููููู ููุง ุฎูุฑูุฌู ุฃูุจูู ุจูููุฑู ุฌูุนููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุ ููููููู ููููุง ููุชูุฑูุถููุงููุง ุฃูููุง ุชูุฑููููู ุฃููููู ููุฏู ุญูููุชู ุจููููู ุงูุฑููุฌููู ููุจููููููู . ููุงูู ุซูู ูู ุฌูุงุกู ุฃูุจูู ุจูููุฑู ุ ููุงุณูุชูุฃูุฐููู ุนููููููู ุ ููููุฌูุฏููู ููุถูุงุญูููููุง ุ ููุงูู ููุฃูุฐููู ูููู ุ ููุฏูุฎููู ุ ููููุงูู ูููู ุฃูุจูู ุจูููุฑู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููู ุฃูุดูุฑูููุงููู ููู ุณูููู ูููู ูุง ุ ููู ูุง ุฃูุดูุฑูููุชูู ูุงููู ููู ุญูุฑูุจูููู ูุง ุฑูุงู ุฃุญู ุฏ ูู " ุงูู ุณูุฏ " 30/341-342 ููุงู ุงูู ุญูููู ุฅุณูุงุฏู ุตุญูุญ ุนูู ุดุฑุท ู ุณูู . โPada saat Abu Bakar mendatangi Nabi โshallallahu alaihi wa sallam- meminta izin untuk masuk, dia mendengar Aisyah bersuara keras kepada Rasulullah โshallallahu alaihi wa sallam-, maka beliau mengizinkannya masuk, masuklah Abu Bakar dan berkata Wahai anak perempuan dari Ibu Ruuman dan ia memakannya, apakah kamu mengangkat suaramu di hadapan Rasulullah โshallallahu alaihi wa sallam- ?. Maka Nabi โshallallahu alaihi wa sallam- menjadi penengah antara Aisyah dan ayahandanya, setelah Abu Bakar keluar rumah, maka Rasulullah โshallallahu alaihi wa sallam- bersabda kepada Aisyah untuk mencari keridhoannya โTidakkah kamu melihat bahwa saya telah membantu menyelesaikan masalahmu dengan ayahandamu. Kemudian Abu Bakar datang lagi dan meminta izin kepada beliau, maka ia mendapati Rasulullah sedang bercanda dengan Aisyah. Maka beliau mengizinkannya masuk, seraya Abu Bakar berkata โWahai Rasulullah, sertakan saya dalam kedamaian anda berdua, sebagaimana kalian berdua telah menyertakan saya pada perselisihan anda berduaโ. HR. Ahmad dalam Al Musnad 30/341-342, Para pentahqiq berkata โSanadnya hasan sesuai dengan syarat Imam Muslim Maka hendaknya orang-orang yang dengki itu mengambil pelajaran, betapa banyak kasih sayang Nabi โshallallahu alaihi wa sallam- kepada istrinya Aisyah โradhiyallahu anha- , begitu besar juga cinta beliau kepadanya hingga pada kondisi-kondisi yang keras di hadapan para tamunya ia memecahkan piring makanan di hadapan mereka, seraya beliau mencarikan penyebabnya dengan bersabda ุบุงุฑุช ุฃู ูู โibu kalian sedang cemburuโ. Bukankah rasa cemburu itu yang menjadi penyebab Aisyah โradhiyallahu anha- ikut keluar rumah di belakang Rasulullah โshallallahu alaihi wa sallam- dari rumahnya pada malam tersebut, karena ia mengira bahwa beliau keluar akan menemui para istri beliau yang lain, semua itu tidak menjadikan beliau โshallallahu alaihi wa sallam- berlaku kasar kepadanya dengan memukul dengan pukulan yang menyakitkan yang banyak terjadi pada suami biasa. Keenam Jika โal Lahdahโ dorongan/tepukan itu berarti pukulan sebenarnya dengan keras, maka Aisyah โradhiyallahu anha- akan menangis karenanya sebagaimana para gadis yang sebaya dengannya dan akan memperlihatkan rasa sakitnya dan akan mengingkarinya, akan tetapi dia tidak melakukannya, akan tetapi dia segera melanjutkan pembicaraannya bersama Nabi โshallallahhu alaihi wa sallam- dan bertanya dengan penuh kesopanan tentang dzikir yang disunnahkan pada saat ziarah kubur, maka hal itu menunjukkan bahwa dorongan/tepukan tersebut tidak lain kecuali merupakan pendidikan dan peringatan semata, dan bahwa Aisyah โradhiyallahu anha- tidak merasakan kecuali rasa sakit yang paling ringan yang hal itu selalu dicari-cari oleh mereka para pencela Nabi โshallallahu alaihi wa sallam-. Ketujuh Kemudian kami juga berpendapat Jika seorang suami memukul istrinya โjika sebatas pukulan biasa tanpa ada unsur merendahkan dan penghinaan dan hal itu memang dibutuhkan- maka hal itu dibolehkan oleh al Qurโan al Karim ุงูุฑููุฌูุงูู ูููููุงู ูููู ุนูููู ุงููููุณูุงุกู ุจูู ูุง ููุถูููู ุงูููููู ุจูุนูุถูููู ู ุนูููู ุจูุนูุถู ููุจูู ูุง ุฃููููููููุง ู ููู ุฃูู ูููุงููููู ู ููุงูุตููุงููุญูุงุชู ููุงููุชูุงุชู ุญูุงููุธูุงุชู ููููุบูููุจู ุจูู ูุง ุญูููุธู ุงูููููู ููุงููููุงุชูู ุชูุฎูุงููููู ููุดููุฒูููููู ููุนูุธููููููู ููุงููุฌูุฑููููููู ููู ุงููู ูุถูุงุฌูุนู ููุงุถูุฑูุจููููููู ููุฅููู ุฃูุทูุนูููููู ู ููููุง ุชูุจูุบููุง ุนูููููููููู ุณูุจููููุง ุฅูููู ุงูููููู ููุงูู ุนููููููุง ููุจููุฑูุง ุงููุณุงุก/34. โKaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka laki-laki atas sebahagian yang lain wanita, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta`atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besarโ. QS. An Nisaโ 34 Aisyah โradhiyallahu anha- telah berbuat kesalahan karena keluar rumah tanpa seizin dari suaminya โshallallahu alaihi wa sallam- namun alasannya karena untuk mengikuti suaminya, dan bahwa ia merasa tenang dengan berada didekat beliau, beliau pun mengetahui keberadaan istrinya. Akan tetapi perilaku Aisyah adalah sebuah kesalahan, namun bersamaan itu Rasulullah โshallallahu alaihi wa sallam- tidak menggunakan apa yang dibolehkan al Qurโan al Karim memukulnya dengan pukulan yang ringan, kalau saja beliau menggunakannya maka hal itu masih dianggap wajar. Menjadi hak beliau untuk memberikan sangsi pada sebuah kesalahan, sebagaimana Nabi Musa โalaihis salam- memegang rambut kepala saudaranya Nabi Harun sambil menariknya ke arahnya. Akan tetapi Nabi โshallallahu alaihi wa sallam- menggunakan dorongan pada dada istrinya disertai peringatan Alloh โazza wa jalla-, tentu yang demikian itu termasuk kesempurnaan akhlak beliau โshallallahu alaihi wa sallam-. Wallahu aโlam.
MembacaAl-Qur`an merupakan langkah pertama dalam berinteraksi dengan-Nya. Berikut ini adalah beberapa keutamaan membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur`an. 1. Manusia yang terbaik. Dari `Utsman bin `Affan, Nabi bersabda, "Sebaik-baik kalian yaitu orang yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya," (HR. Bukhari).Salah satu istri Nabi yang mesti kita tahu keutamaan dan keistimewaannya adalah Aisyah. Aisyah adalah puteri dari sahabat yang mulia, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Nama kunyah Aisyah adalah Ummu Abdillah. Ia dinikahi oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika berusia 6 tahun, pernikahannya berlangsung pada dua tahun sebelum hijrah. Nabi shallallahu alaihi wa sallam baru menggauli Aisyah ketika usianya 9 tahun sebagaimana Aisyah menyebutnya sendiri, disebutkan hal ini dalam riwayat yang muttafaqun alaih Bukhari-Muslim. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam meninggal dunia ketika Aisyah berusia 18 tahun. Aisyah sendiri meninggal dunia di Madinah dan dikuburkan di pekuburan Baqiโ. Aisyah mewasiatkan pada Abu Hurairah untuk menyolatkannya. Aisyah meninggal dunia pada tahun 58 H. Lihat Jalaโ Al-Afham, hlm. 297; 300. Keutamaan Aisyah Pertama Aisyah adalah istri yang paling dicintai oleh Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam. Dari Amr bin Al-Ash radhiyallahu anhu, ia pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ุฃูููู ุงููููุงุณู ุฃูุญูุจูู ุฅููููููู ููุงูู ุนูุงุฆูุดูุฉู ยป . ููููููุชู ู ููู ุงูุฑููุฌูุงูู ููููุงูู ุฃูุจููููุง ยป โSiapa orang yang paling engkau cintai?โ Beliau menjawab, โAisyahโ. Ditanya lagi, โKalau dari laki-laki?โ Beliau menjawab, โAyahnya yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq.โ HR. Bukhari, no. 3662 dan Muslim, no. 2384 Kedua Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak menikahi seorang perawan kecuali Aisyah. Ketiga Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menerima wahyu ketika sedang berada di dalam selimut Aisyah dan hal itu tidak pernah terjadi pada istri beliau yang lain. Keempat Tatkala istri-istri Nabi shallallahu alaihi wa sallam diberi pilihan untuk tetap bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan kehidupan apa adanya atau diceraikan lalu akan mendapatkan gantian dunia, maka Aisyah adalah orang pertama yang menyatakan tetap ingin bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam bagaimana pun kondisi beliau. Itulah yang disebutkan dalam ayat, ููุง ุฃููููููุง ุงููููุจูููู ูููู ููุฃูุฒูููุงุฌููู ุฅููู ููููุชูููู ุชูุฑูุฏููู ุงููุญูููุงุฉู ุงูุฏููููููุง ููุฒููููุชูููุง ููุชูุนูุงูููููู ุฃูู ูุชููุนูููููู ููุฃูุณูุฑููุญูููููู ุณูุฑูุงุญูุง ุฌูู ููููุง 28 ููุฅููู ููููุชูููู ุชูุฑูุฏููู ุงูููููู ููุฑูุณูููููู ููุงูุฏููุงุฑู ุงููุขูุฎูุฑูุฉู ููุฅูููู ุงูููููู ุฃูุนูุฏูู ููููู ูุญูุณูููุงุชู ู ูููููููู ุฃูุฌูุฑูุง ุนูุธููู ูุง 29 โHai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu โJika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mutโah suatu pemberian yang diberikan kepada perempuan yang telah diceraikan menurut kesanggupan suami, pen. dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki keredhaan Allah dan Rasulnya-Nya serta kesenangan di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.โ QS. Al-Ahzab 28-29 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika itu mengatakan, โAku benar-benar ingatkan padamu. Janganlah engkau terburu-buru sampai engkau meminta izin kepada orang tuamu.โ Aisyah berkata, โTentu kedua orang tuaku tidak menginginkanku cerai.โ Aisyah berkata pula, ููููู ุฃูููู ููุฐูุง ุฃูุณูุชูุฃูู ูุฑู ุฃูุจูููููู ููุฅููููู ุฃูุฑููุฏู ุงูููููู ููุฑูุณูููููู ููุงูุฏููุงุฑู ุงูุขุฎูุฑูุฉู โApakah dalam masalah ini saya harus meminta izin orang tua, karena saya menginginkan Allah, Rasul-Nya dan negeri akhirat?โ Akhirnya, Aisyah menjadi contoh bagi istri-istrinya yang lain, mereka akhirnya berkata sebagaimana Aisyah.โ HR. Bukhari, no. 4786 dan Muslim, no. 1475 Kelima Di antara keistimewaannya adalah bahwa Allah membebaskannya dari tuduhan bohong haditsul ifki, seperti disebutkan dalam surah An-Nuur ayat 11-20, pen., dengan menurunkan ayat akan kesuciannya. Ayat tersebut dibaca oleh para imam dalam shalat mereka sampai hari kiamat. Aisyah temasuk orang baik, dijanjikan ampunan dan rezeki yang baik. Allah juga menjelaskan bahwa berita bohong yang menimpanya adalah baik baginya dan bukan merendahkannya. Bahkan Allah mengangkat derajatnya pada derajat yang tinggi, bahkan terus disebutkan akan kebaikan dan terbebasnya dari tuduhan keji kepadanya oleh penduduk bumi dan langit. Alangkah indahnya sanjungan pada Aisyah tersebut. Awal Kisah Aisyah Dituduh Selingkuh Faedah Surat An-Nuur 05 Awal Kisah Aisyah Dituduh Selingkuh Lanjutan Kisah Aisyah Dituduh Selingkuh Faedah Surat An-Nuur 06 Lanjutan Kisah Aisyah Dituduh Selingkuh Berakhir Kisah Aisyah Dituduh Selingkuh Faedah Surat An-Nuur 07 Berakhir Kisah Aisyah Dituduh Selingkuh Keenam Banyak dari kalangan pembesar sahabat radhiyallahu anhum jika menghadapi kesulitan dalam masalah agama, mereka meminta fatwa kepada Aisyah. Mereka mendapati ilmu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berada pada Aisyah radhiyallahu anha. Ketujuh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam meninggal dunia di rumahnya, pada giliran harinya, pada malam harinya dan di pangkuannya, lalu dikuburkan di rumahnya. Kedelapan Pernikahan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan Aisyah bukan sembarang pernikahan. Akan tetapi perintah dari Allah Taโala. Sebagaimana hal tersebut dikisahkan oleh Aisyah radhiyallahu anha, di mana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โEngkau ditampakkan padaku dalam mimpi selama tiga malam dalam riwayat Bukhari disebut dua kali, pen.. Ada malaikat datang membawamu dengan mengenakan pakaian sutra putih, lalu malaikat itu berkata, Ini adalah istrimu.โ Maka aku menyingkap wajahmu dan ternyata engkau, lalu kukatakan, ุฅููู ูููู ููุฐูุง ู ููู ุนูููุฏู ุงูููููู ููู ูุถููู Seandainya mimpi ini datangnya dari Allah, pasti Dia akan menjalankannya.โโ HR. Bukhari, no. 3895 dan Muslim, no. 2438 Kesembilan Banyak orang yang memberi hadiah pada giliran harinya Aisyah yang di sana ada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam agar supaya menjadi dekat dengan beliau shallallahu alaihi wa sallam. Disebutkan dalam hadits, โPara sahabat dahulu menyengaja memberikan hadiah-hadiah mereka kepada Nabi ketika giliran Aisyah. Kata Aisyah, Berkumpullah istri-istri yang lain di tempat Ummu Salamah.โ Lalu mereka berkata, Wahai Ummu Salamah, demi Allah orang-orang menyengaja memberikan hadiah-hadiah mereka pada giliran Aisyah dan bahwasanya kami pun menghendaki kebaikan sebagaimana Aisyah menghendakinya, maka mintalah kepada Rasulullah agar memerintahkan orang-orang untuk memberikan hadiah mereka kepada beliau di manapun giliran beliau.โ Kata Aisyah, Ummu Salamah menyebutkan hal itu kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Kata Ummu Salamah beliau berpaling dariku, ketika beliau kembali pada giliranku, aku sebutkan lagi hal itu, maka beliau berpaling dariku, ketika aku menyebutkan hal itu ketiga kalinya.โ Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas berkata, ููุง ุฃูู ูู ุณูููู ูุฉู ูุงู ุชูุคูุฐููููู ููู ุนูุงุฆูุดูุฉู ุ ููุฅูููููู ููุงูููููู ู ูุง ููุฒููู ุนูููููู ุงููููุญููู ููุฃูููุง ููู ููุญูุงูู ุงู ูุฑูุฃูุฉู ู ูููููููู ุบูููุฑูููุง Wahai Ummu Salamah, jangan engkau menyakiti aku lantaran Aisyah karena sesungguhnyaโdemi Allahโtidak pernah turun kepadaku wahyu sedang aku berada di selimut seorang istriku di antara kamu, kecuali dia Aisyah.โ HR. Bukhari, no. 3775 Kesepuluh Syariat tayamum turun lantaran Aisyah. Aisyah pernah meminjam sebuah kalung dari Asmaโ lalu kalung itu hilang. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lantas mengutus seseorang mencarinya lalu ditemukanlah kalung tersebut. Kemudian masuk waktu shalat sementara tidak ada air bersama mereka lalu mereka pun shalat, kemudian mereka mengadukan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka Allah pun menurunkan ayat tentang tayammum, maka Usaid bin Hudhair berkata kepada Aisyah, ุฌูุฒูุงูู ุงูููููู ุฎูููุฑูุง ุ ููููุงูููููู ู ูุง ููุฒููู ุจููู ุฃูู ูุฑู ุชูููุฑูููููููู ุฅููุงูู ุฌูุนููู ุงูููููู ุฐููููู ูููู ููููููู ูุณูููู ูููู ููููู ุฎูููุฑูุง โSemoga Allah membalasmu dengan kebaikan. Demi Allah, tidaklah menimpamu sesuatu yang engkau benci melainkan Allah menjadikan padanya kebaikan bagimu dan bagi kaum muslimin.โ HR. Bukhari, no. 336 dan Muslim, no. 367 Semoga keutamaan Aisyah menjadi teladan bagi kita semua. Wallahu waliyyut taufiq. Referensi Jalaโ Al-Afham fi Fadhl Ash-Shalah wa As-Salaam ala Muhammad Khair Al-Anam. Cetakan kedua, Tahun 1431 H. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Hlm. 297-300. โ Disusun di Pesantren Darush Sholihin, Jumat pagi , 21 Shafar 1439 H Oleh Muhammad Abduh Tuasikal ArtikelKisahKeteladanan Ibunda Aisyah Radhiyallahu 'anha Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulallah. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya, dan aku juga bersaksai bahwa Muhammad Shalallahu'alaihi wa sallam adalah Allah SWT telah memilih Aisyah radhiyallahu anha untuk kekasih-Nya Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Perempuan suci lagi mensucikan, al-shiddiqah binti al-Shiddiq, perempuan yang derajat keagungannya memenuhi tujuh lapis langit, pendidik para ulama, pengajar akhlaq, pendakwah yang memiliki lisan fasih, juru bicara para fuqaha, sejak kecil dan tumbuh kembang sebagai pemeluk agama Islam. Ia pernah berkataูู ุฃุนููู ุฃุจูููู ุฅูุงูู ููู ุง ููุฏููุงู ุงูุฏููููโSebelum aku tumbuh sebagai orang yang beraqal, kedua orang tuaku sudah memeluk Islam.โDialah satu-satunya istri Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam yang dinikahi masih dalam kondisi masih perawan, sebab belum pernah menikah sebelumnya. Kecintaannya pada Baginda shallallahu alaihi wasallam, digambarkan dalam banyak kitab manaqib sebagai yang tiada tertandingi. Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda, menggambarkan keutamaan Aisyah dibandingkan dengan semua perempuan dari kalangan Ummat Muhammad shallallahu alaihi wasallam tersebut diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu anha, sebagai berikutูุถููู ุนุงุฆุดุฉู ุนูู ุงููููุณุงุก ูููุถูู ุงูุซููุฑูุฏ ุนูู ุณุงุฆุฑ ุงูุทููุนุงู โKeutamaan Aisyah dibanding perempuan-perempuan selainnya adalah bagaikan keutamaan al-tsarid mengalahkan jenis makanan lainnya.โ HR. Bukhari dan MuslimMaksud dari hadis ini, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Nawawi rahimahullah adalah sebagai berikutูุงู ุงูุนูู ุงุก ู ุนูุงู ุฃู ุงูุซุฑูุฏ ู ู ููู ุงูุทุนุงู ุฃูุถู ู ู ุงูู ุฑู, ูุซุฑูุฏ ุงููุญู ุฃูุถู ู ู ู ุฑูู ุจูุง ุซุฑูุฏ, ูุซุฑูุฏ ู ุง ูุง ูุญู ููู ุฃูุถู ู ู ู ุฑูู, ูุงูู ุฑุงุฏ ุจุงููุถููุฉ ููุนู, ูุงูุดุจุน ู ูู, ูุณูููุฉ ู ุณุงุบู, ูุงูุงูุชุฐุงุฐ ุจู, ูุชูุณุฑ ุชูุงููู, ูุชู ูู ุงูุฅูุณุงู ู ู ุฃุฎุฐ ููุงูุชู ู ูู ุจุณุฑุนุฉ, ูุบูุฑ ุฐูู, ููู ุฃูุถู ู ู ุงูู ุฑู ููู ูู ู ุณุงุฆุฑ ุงูุฃุทุนู ุฉุ ููุถู ุนุงุฆุดุฉ ุนูู ุงููุณุงุก ุฒุงุฆุฏ ูุฒูุงุฏุฉ ูุถู ุงูุซุฑูุฏ ุนูู ุบูุฑู ู ู ุงูุฃุทุนู ุฉ. ูููุณ ูู ูุฐุง ุชุตุฑูุญ ุจุชูุถูููุง ุนูู ู ุฑูู ูุขุณูุฉ; ูุงุญุชู ุงู ุฃู ุงูู ุฑุงุฏ ุชูุถูููุง ุนูู ูุณุงุก ูุฐู ุงูุฃู ุฉโPara ulama berkata, makna hadis ini adalah bahwasanya al-tsarid bubur merupakan makanan yang paling utama di antara berbagai jenis makanan lainnya dari kelompok al-muraq makanan lembut/kuah/kaldu. Bubur daging adalah lebih utama dibanding kaldu tanpa bubur. Bubur makanan yang tidak ada daging yang menggumpal di dalamnya adalah paling utama-utamanya muraq. Maksud dari utama ini adalah segi manfaatnya, mengenyangkan, dan mudah dicerna, serta kelezatan. Mudah dikonsumsi, dan memungkinkan semua orang bisa mengkonsumsinya dengan cepat. Itulah sebabnya, al-tsarid merupakan paling utama-utamanya muraq khususnya bila dibandingkan semua jenis makanan lainnya. Dan keutamaan Aisyah di antara perempuan lainnya adalah lebih banyak bagaikan kelebihan al-tsarid dari semua makanan ini tidak ada hubungannya dengan penjelasan keutamaan Maryam dan Aisyah, karena sifat khusus kandungan darihadis adalah mencakup semua perempuan dari ummat Muhammad ini.โ Syarah Muslim, Juz 15, halaman 99.Penggambaran Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang keutamaan Aisyah radliyallahu anha ini seolah mengesankan adanya sifat multitalenta yang dimiliki oleh Aisyah. Itulah sebabnya, beliau digambarkan sebagai al-tsarid, semacam bubur sederhana yang siapapun bisa mengolahnya dan mengakui ini bukan merupakan yang irrasional, tapi justru sangat rasional. Pertama, dari sisi usia beliau yang masih sangat belia ketika dinikahi oleh Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam. Dari faktor usia yang masih belia ini, maka sangat rasional bila daya hafalannya sangat kuat. Bahkan kemampuan pemahaman, penalaran dan komunikasi dalam menyampaikan gagasan. Itulah sebabnya, Aisyah radhiyallahu anha dijuluki oleh para ulama sebagai muhadditsatu al-fuqaha, yaitu juru bicaranya para ini kiranya tidak berlebihan, sebab beliau adalah istri Baginda shallallahu alaihi wasallam, yang sudah pasti mengetahui banyak seluk beluk soal fiโli perbuatan Nabi ketika ada di rumah. Mayoritas hadis-hadis yang diriwayatkan olehnya, adalah sunnah fiโliyah, misalnya hadis tentang tata cara berwudhu, shalat, haji dan lain sebagainya. Tak urung, ada sekitar yang diriwayatkan oleh antara 7 sahabat yang meriwayatkan banyakhadis, Siti Aisyah radhiyallahu anha, menduduki urutan nomor 4 setelah Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, dan Anas bin Malik. Tiga sahabat lain yang banyak meriwayatkan hadis, akan tetapi masih di bawah Aisyah adalah Abdullah bin Abbas, Jabir bin Abdillah, dan Abu Saโid dari sisi periwayatanhadis, Siti Aisyah merupakan sejajar dengan para perawi hadis di kalangan sahabat-sahabat terkemuka lainnya. Yang paling menonjol dari sisi keunggulan hadis Aisyah ini adalah keberadaan hadis-hadits infirad bi al-riwayah hadis dengan sanad tunggal dan tidak diriwayatkan sahabat lainnya, karena berkaitan dengan hal-hal yang ada dalam rumah tangga. Jadi, andaikan Siti Aisyah radhiyallahu anha tidak meriwayatkan hadis ini, maka hilanglah sebagian dari riwayat hadis penting dalam khazanah keilmuan Islam dan tidak sampai ke generasi dalam meriwayat hadis, Siti Aisyah radhiyallahu anha sangat ketat dalam memegang redaksi hadis. Ia menolak segala bentuk periwayatan bi al-maโna. Suatu ketika dikisahkan, ada sahabat Urwah bin Wutsqa datang mengisahkan kepada Aisyah bahwasanya Ibnu Amr bin Ash telah menyampaikan sebuah hadisูุงู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฅูููู ุงููู ูุง ููููุจูุถู ุงูุนูููู ู ุงููุชูุฒูุงุนูุงู ููููุชูุฒูุนููู ู ู ุงูุนูุจุงุฏู ููููููู ููููุจูุถู ุงูุนูููู ู ุจูููุจูุถู ุงูุนูููู ูุงุกู ุญุชููู ุฅุฐุง ููู ู ููุจููู ุนูุงููู ู ุงุชููุฎูุฐู ุงููุงุณ ุฑุคุณูุงู ุฌููููุงูุงู ุ ููุณูุฆูููุง ููุฃูููุชูููุง ุจูุบูููุฑู ุนูููู ู ููุถูููููุง ููุฃูุถูููููุง-ุงูุจุฎุงุฑูโSesungguhnya Allah Taโala tidak menggengam ilmu dengan sekali pencabutan, mencabutnya dari para hamba-Nya. Namun Dia menggengam ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga, jika tidak disisakan seorang ulama, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka orang-orang bodoh itu berfatwa tanpa ilmu. Maka mereka tersesat dan menyesatkan.โ HR Al BukhariAwalnya Siti Aisyah radhiyallahu anha menolak hadis ini. Sampai akhirnya ketika Ibn Amr bin Ash datang ke Madinah, diperintahkanlah olehnya Urwah bin Zubair ini untuk menghadapnya dan bertanya sekali lagi perihal hadis tersebut. Selanjutnya, setelah Urwah menghadap Ibn Amr, lalu kembali ke Aisyah radhiyallahu anha, ia menyampaikan bahwa Ibn Amr bin Ash telah meriwayatkanhadis itu dengan redaksi yang sama. Dari sinilah kemudian, Siti Aisyah baru menyatakan, bahwa menurutnya Ibnu Amr itu benar sebab ia meriwayatkan hadis itu dengan tidak menambah atau mengurangi redaksinya. Artinya, riwayat itu bi al-lafdhi dan tidak sekedar bi al-maโna. Abdu al-Hamid Mahmud, al-Sayyidah Aisyah Ummu al-Muโminin wa Alimatu al-Nisaโ al-Islam, Damaskus Dar al-Qalam, 1994, halaman 187.Inilah bagian dari peran penting Aisyah radhiyallahu anha dalam sejarah periwayatan hadis. Maka tidak heran, bila ia dijuluki sebagai muhaditsatu al-fuqahaโ, muโallimatu al-ulama pengajar para ulama, dan berbagai gelar lainnya yang disematkan padanya. Bahkan para sahabat perawi hadis lainnya juga turut mengaji kepadanya, seperti halnya Sahabat Abu Hurairah dan Anas bin Malik radliyallahu anhum ajmaโin. Dari'Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ู ููู ุฃูุญูุฏูุซู ููู ุฃูู ูุฑูููุง ููุฐูุง ู ูุง ููููุณู ูููููุ ูููููู ุฑูุฏูู "Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perkara di dalam urusan (agama) kami ini yang tidak ada dasar di dalamnya, maka amal itu tertolak Bismillahirrahmanirrahim.. Aisyah Radhiyallahu anha adalah Istri Rasulullah, Ummul mukminin. Aisyah dinikahi Rasulullah shalallahu alahi wa sallam atas perintah dari Allah Taโala yang disampaikan melalui malaikat Jibril, malaikat Jibril membawa foto Aisyah di atas kain sutra hijau untuk diperlihatkan kepada Rasulullah. Ada banyak keutamaan dan kemuliaan yang dimiliki ummul mukminin Aisyah radhiyallahu anha, 3 diantaranya dibahas dalam kajian kalian ini 1. Aisyah adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah dari kalangan wanita. Suatu ketika Amr bin al-Ash bertanya kepada Rasulullah, โWahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling engkau cintai?โ Beliau menjawab, โAisyah.โ โDari kalangan laki-laki?โ tanya Amr. Beliau menjawab, โBapaknya.โ HR. Bukhari dan Muslim 2. Syariโat tayammum disyariโatkan karena sebab beliau, yaitu tatkala manusia mencarikan kalungnya yang hilang di suatu tempat hingga datang waktu Shalat namun mereka tidak menjumpai air hingga disyariโatkanlah tayammum. Berkata Usaid bin Khudair, โItu adalah awal keberkahan bagi kalian wahai keluarga Abu Bakr.โ HR. Bukhari 3. Aisyah adalah wanita yang dibela kesuciannya dari langit ketujuh. Prahara tuduhan zina yang dilontarkan orang-orang munafik untuk menjatuhkan martabat Nabi Muhammad lewat istri beliau telah tumbang dengan turunnya 16 ayat dalam surah An-Nur secara berurutan yang akan senantiasa dibaca hingga hari kiamat. Allah Taโala mempersaksikan kesucian Aisyah dan menjanjikannya dengan ampunan dan rezeki yang baik. Oleh karenanya, apabila Masruq meriwayatkan hadits dari Aisyah, beliau selalu mengatakan, โTelah bercerita kepadaku Shiddiqoh binti Shiddiq, wanita yang suci dan disucikan.โ โถ 2 diantara 3 kemuliaan di atas kisahnya berawal dari sebuah kalung kesayangan yang dipakai Aisyah dan disebut Rasulullah sebagai โKalung yang berkahโ. Dalam shahih bukhari 2 kisah tentang kisah ini dikisahkan lansung oleh Aisyah. Para ulama menyampaikan terjadi diwaktu yang sama dan diperjalanan yang sama. Kisah Pertama Aisyah bertutur, โBila Rasulullah ingin bepergian/perang, beliau mengundi di antara istri-istrinya. Siapa yang keluar undiannya, dialah yang dibawa serta dalam safar beliau. Dalam suatu safarnya guna melakukan peperangan,yaitu perang menghadapi Bani Mushthaliq dari Khuzaโah. Beliau mengundi di antara kami. Keluarlah namaku, hingga beliau membawaku dalam safar tersebut setelah turunnya perintah hijab. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, suatu malam dalam sebuah perjalanan perang, Aisyah yang mendapatkan undian mengikuti perjalanan suaminya tercinta, kehilangan kalungnya. Maka Rasulullah menghentikan perjalanan untuk mencarinya, lalu yang lainpun ikut berhenti. Saat itu telah habis persediaan air, maka mereka mendatangi Abu Bakar dan dan berkata โCobalah kau lihat apa yang dilakukan Aisyah yang menyebabkan Rasulullah dan seluruh orang mencari-cari, padahal mereka tidak memiliki air.โ Lalu Abu Bakar mendatangi Rasulullah yang saat itu meletakkan kepala beliau di atas pangkuan Aisyah dan tidur. Ia berkata โEngkau telah menghalangi Rasulullah dan orang-orang dari melanjutkan perjalanan, sedang mereka tidak mendapatkan dan memiliki air.โ Keesokan paginya Rasulullah bangun dan hendak berwudhu untuk melaksanakan shalat Shubuh. Beliau mencari air, namun tidak menemukannya. Maka Allah Taโala menurunkan satu ayat kepada Rasulullah dengan memberikan rukhsah kemudahan dan keringanan berupa diperbolehkannya bersuci dengan cara bertayamum. Ayat yang dimaksud adalah ayat ke-43 dari surah An-Nisaaโ. Di akhir matan hadits itu Aisyah menutup ceritanya dengan berkata โLalu kami membangunkan unta yang aku tumpangi, maka kami menemukan kalung itu di bawahnya. Peristiwa Kedua Peristiwa kedua masih di perjalanan yang sama, sepulang dari peperangan. Aisyah radhiyallahu anha menuturkan kisahnya Suatu malam saat perjalanan telah mendekati kota Madinah, rombongan berhenti untuk istirahat beberapa waktu. Aku pun keluar dari Haudajku untuk menunaikan hajat, berjalan jauh sendirian hingga meninggalkan rombongan pasukan tersebut. Selesai menunaikan hajat, aku kembali ke untaku. Namun ternyata kalung yang sebelumnya melingkar di leherku hilang. Aku pergi mencarinya hingga aku tertahan beberapa waktu karenanya. Sementara itu datanglah orang-orang yang bertugas mengangkat Haudajku. Mereka memikul dan menaikkannya ke atas unta yang aku tunggangi dalam keadaan menyangka aku berada di dalam haudaj tersebut. Kenapa demikian? Karena kaum wanita di masa itu kurus-kurus, tidak diberati dengan daging. Mereka hanya makan sedikit makanan. Orang-orang yang mengangkat haudajku itu tidak merasa ganjil dengan ringannya tersebut. Aku sendiri saat itu masih sangat belia 15 tahun. Unta-unta pun diberangkatkan bersama rombongan pasukan. Mereka melanjutkan perjalanan di akhir malam. Sementara itu aku telah menemukan kalungku yang hilang, namun rombongan pasukan telah berlalu. Aku kembali ke tempat mereka tadinya beristirahat, namun tidak seorang pun yang kutemui. Aku menuju ke tempat diletakkannya haudajku dengan keyakinan mereka akan menyadari ketidakberadaan diriku bersama rombongan hingga mereka kembali ke tempat tersebut untuk mencariku. Ketika aku sedang duduk di tempatku berada, rasa kantuk menyerangku hingga aku tertidur. Saat itu Shafwan ibnul Muโaththal As-Sulami Adz-Dzakwani berada di belakang pasukan. Ia tertinggal jauh dari rombongan. Sampailah ia di tempatku. Ia melihat ada orang yang sedang tidur. Ia pun mendatangi tempatku dan mengenaliku karena ia pernah melihatku sebelum turun perintah hijab. Aku terbangun dengan ucapan istirjaโnya innalillahi wa innailaihi rajiun ketika melihatku. Kututupi wajahku yang tersingkap dengan jilbabku. Demi Allah, ia tidak mengajakku bicara satu kata pun. Aku pun tidak mendengar darinya satu kata pun selain ucapan istirjaโnya hingga ia menderumkan untanya, lalu membelakangiku. Aku naik ke atas unta tersebut dalam keadaan dituntun oleh Shafwan sampai kami berhasil menyusul rombongan pasukan saat mereka istirahat pada siang hari yang panasnya menyengat. Maka binasalah orang yang binasa dengan kejadian tersebut. Yang paling berperan menyebarkan berita dusta itu adalah Abdullah bin Ubay bin Salul. Kami akhirnya tiba di Madinah. Di awal kedatangan kami, aku jatuh sakit selama sebulan. Sementara orang-orang tenggelam dalam pembicaraan seputar tuduhan dusta terhadapku, dalam keadaan aku tidak mengetahuinya sedikitpun. Hanya saja aku melihat keganjilan. Tidak kudapati kelembutan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam sebagaimana yang biasa aku dapatkan bila sedang sakit. Rasulullah hanya masuk sebentar ke tempatku, mengucapkan salam, kemudian berkata kepada ibuku yang merawatku, โBagaimana keadaan putri kalian?โ Setelah itu beliau berlalu. Demikianlah keganjilan yang ada. Namun aku tidak menyadari bila ada berita jelek seputar diriku. Sampai akhirnya aku keluar dari rumahku dalam keadaan masih sempoyongan karena belum begitu pulih dari sakitku. Ummu Misthah menemaniku saat itu. Kami menuju ke tempat kami biasa buang hajat, dan kami tidak keluar untuk buang hajat kecuali pada waktu malam. Itu kami lakukan sebelum kami membuat WC dekat rumah kami. Perkara kami adalah sebagaimana perkaranya orang Arab yang awal dalam mencari tempat yang jauh untuk buang hajat. Dulunya kami merasa terganggu dengan bau tidak sedap bila membuat WC dekat rumah kami. Aku pergi bersama Ummu Misthah. Ia adalah putri Abu Rahm bin Abdi Manaf. Ibunya adalah putri Shakhr bin Amir, bibi Abu Bakr Ash-Shiddiq. Putranya bernama Misthah bin Utsatsah. Seselesainya dari urusan kami, aku dan Ummu Misthah kembali menuju ke rumahku. Ketika itu Ummu Misthah terpeleset, ia pun mengumpat anaknya, โCelaka Misthah.โ โJelek sekali ucapanmuโ, tegurku, โApakah engkau mencela seseorang yang pernah ikut dalam perang Badr?โ โWahai wanita yang lengah sedikit pengetahuan tentang tipu daya yang dilakukan manusia, tidakkah kau mendengar apa yang diucapkan oleh Misthah?โ tanya Ummu Misthah. โApa yang dikatakannya?โ tanyaku. Ummu Misthah pun menceritakan kepadaku apa yang dikatakan oleh orang-orang yang menyebarkan berita dusta seputar diriku, hingga bertambah parahlah sakitku. Sesampainya di rumah, Rasulullah masuk menemuiku, mengucapkan salam lalu bertanya, โBagaimana keadaanmu?โ โApakah engkau mengizinkan aku untuk pergi menemui kedua orangtuaku?โ, pintaku kepada beliau. Ketika itu aku berniat mencari kepastian berita yang disampaikan Ummu Misthah kepada kedua orangtuaku. Rasulullah memberikan izin, maka aku pun mendatangi kedua orangtuaku. โWahai ibunda, apa gerangan yang diperbincangkan orang-orang tentang diriku?โ tanyaku kepada ibuku. โWahai putriku, tenanglah jangan risau. Demi Allah, jarang sekali keberadaan seorang wanita jelita yang dicintai oleh suaminya, serta ia memiliki madu-madu melainkan dia akan banyak dibicarakan dan dicari-cari kesalahannya,โ kata ibuku menghibur. โSubhanallah, berarti benar orang-orang membicarakan berita dusta tersebut?โ tanyaku Sepanjang malam itu aku menangis hingga pagi hari air mataku tidak berhenti mengalir. Aku tidak bercelak untuk berangkat tidur, sampai pagi aku terus menangis. Ketika wahyu belum juga turun, Rasulullah memanggil Ali bin Abi Thalib dan Usamah bin Zaid untuk mengajak keduanya bermusyawarah, apakah menceraikan istrinya atau tidak. Usamah bin Zaid mengisyaratkan kepada Rasulullah dengan apa yang diketahuinya bahwa istri beliau terlepas dari tuduhan tersebut dan dengan apa yang diketahuinya dari kecintaan Rasulullah kepada istri beliau. โWahai Rasulullah, tahanlah istrimu. Kami tidak mengetahui kecuali kebaikan,โ ujar Usamah. Adapun Ali bin Abi Thalib menyatakan, โWahai Rasulullah, Allah tidak akan menyempitkanmu. Wanita selain dia masih banyak. Namun bila engkau bertanya kepada budak perempuan itu Barirah, niscaya ia akan membenarkanmu.โ Rasulullah kemudian memanggil Barirah. โWahai Barirah, apakah engkau pernah melihat dari Aisyah sesuatu yang meragukanmu?โ tanya Rasulullah. Barirah menjawab, โTidak, demi Dzat yang mengutusmu dengan membawa kebenaran. Tidak pernah aku lihat darinya suatu perkara pun yang aku anggap jelek, kecuali sekadar ia seorang wanita yang masih belia, yang tertidur/lalai dari menjaga adonan roti untuk keluarganya hingga datanglah kambing memakan adonan tersebut.โ Pada hari itu Rasulullah bangkit mencari bantuan untuk membalas perbuatan Abdullah bin Ubai bin Salul. Beliau bersabda di atas mimbar, โWahai sekalian kaum mukminin! Siapakah yang dapat membantuku menghadapi seseorang yang telah menyakitiku dalam urusan ahli baitku? Demi Allah, aku tidak mengetahui dari istriku kecuali kebaikan. Namun mereka telah menyebut-nyebut seorang lelaki shofwan yang aku tidak mengetahui darinya kecuali kebaikan, dan ia tidak pernah masuk menemui keluargaku kecuali bersamaku.โ Bangkitlah Saโd bin Muโadz Al-Anshari sembari berkata, โWahai Rasulullah, aku akan menuntaskan sakit hatimu terhadap orang tersebut. Bila ia dari kalangan kabilah Aus kabilahnya, aku akan memenggal lehernya. Jika ia dari kalangan saudara-saudara kami, orang-orang Khazraj, engkau perintahkan pada kami apa yang engkau kehendaki dan kami akan melaksanakan titahmu,โ ucapnya. Saโd bin Ubadah, pemuka orang-orang Khazraj, berdiri dan ia sebelumnya seorang yang sempurna keshalihannya, namun ia dihinggapi semangat kesukuannya hingga ia berkata kepada Saโd bin Muโadz, โDusta engkau, demi Allah. Jangan engkau bunuh dia dan engkau tidak akan mampu membunuhnya.โ Usaid bin Hudhair, anak paman Saโd bin Muโadz, berdiri dan ikut angkat suara menujukan kepada Saโd bin Ubadah, โDusta engkau, demi Allah. Kami sungguh-sungguh akan membunuh orang itu. Kamu memang munafik yang ingin berdebat membela orang-orang munafik.โ Bangkitlah emosi dua kabilah ini, Aus dan Khazraj. Sampai-sampai mereka ingin mengobarkan peperangan sementara Rasulullah masih berdiri di atas mimbar. Beliau terus menerus menenangkan kedua belah pihak hingga mereka terdiam dan beliau pun diam.โ Aisyah melanjutkan kisahnya, โAku tinggal di hariku tersebut dalam keadaan air mataku tidak berhenti mengalir dan aku tidak bercelak untuk berangkat tidur. Di pagi harinya, kedua orangtuaku telah berada di sisiku. Sungguh aku telah menghabiskan air mataku. Menangis sehari dua malam dan tidak bercelak. Air mataku tiada hentinya mengalir. Keduanya menyangka tangisan yang demikian akan membelah hatiku. Ketika keduanya sedang duduk di sisiku yang masih terus menangis, datang seorang wanita Anshar minta izin menemuiku. Aku mengizinkannya, ia duduk menangis bersamaku. Dalam keadaan demikian, Rasulullah masuk menemui kami. Beliau mengucapkan salam, kemudian duduk. Beliau belum pernah duduk di sisiku sejak tersebar fitnah tersebut. Telah lewat waktu sebulan, wahyu belum juga turun sehubungan dengan perkaraku. Rasulullah bertasyahhud ketika duduk, lalu berkata, โAdapun setelah itu, wahai Aisyah, sungguh telah sampai kepadaku berita tentangmu bahwa engkau begini dan begitu. Bila memang engkau terlepas dari tuduhan tersebut maka Allah akan menyatakan hal itu, Dia akan membersihkanmu dari tuduhan tersebut. Namun jika memang engkau berbuat dosa, minta ampunlah kepada Allah dan bertaubatlah kepada-Nya. Karena jika seorang hamba mengakui dosanya, kemudian ia bertaubat kepada Allah, Allah pasti akan menerima taubatnya.โ Seselesainya Rasulullah dari ucapannya tersebut, menyusutlah air mataku hingga aku merasa tidak ada setetes pun yang keluar. Aku katakan kepada ayahku, โMohon berilah tanggapan terhadap pernyataan Rasulullah itu.โ โDemi Allah, aku tidak tahu apa yang harus kukatakan kepada Rasulullah,โ jawab ayahku. โBerilah jawaban kepada Rasulullah, wahai ibu,โ kataku kepada ibuku. Beliau menjawab yang sama dengan jawaban ayahku, โDemi Allah, aku tidak tahu apa yang harus kukatakan kepada Rasulullah.โ Sebagai wanita yang masih belia belum banyak membaca/menghafal Al-Qurโan, aku menjawab, โDemi Allah, aku sungguh yakin kalian telah mendengar pembicaraan jelek tentang diriku hingga menetap di hati kalian dan kalian membenarkannya. Kalau aku katakan pada kalian bahwa aku berlepas diri dari tuduhan tersebut, dan demi Allah Dia tahu aku terlepas dari tuduhan tersebut, niscaya kalian tidak akan membenarkanku tidak percaya dengan pengingkaranku. Kalau aku mengakui perkara tersebut benar adanya โpadahal demi Allah Dia Tahu aku terlepas dari tuduhan tersebutโ kalian akan membenarkan pengakuanku. Demi Allah, aku tidak mendapatkan permisalan untuk kalian kecuali ucapan ayah Yusuf Nabi Yaโqub yang berkata Maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku. Allah sajalah yang dimintai pertolongan atas apa yang kalian ceritakanโ.โ Yusuf 18 Kemudian aku palingkan wajahku ke arah dinding sembari berbaring di atas tempat tidurku. Ketika itu aku yakin diriku lepas dari tuduhan itu dan Allah akan membersihkan namaku karena memang aku tidak melakukannya. Akan tetapi, demi Allah, aku tidak pernah menyangka Allah akan menurunkan wahyu-Nya yang akan terus dibaca tentang perkaraku. Karena, bagiku urusan diriku terlalu rendah hingga Allah perlu membicarakannya dengan wahyu yang akan dibaca. Harapanku hanyalah agar Rasulullah bermimpi dalam tidurnya di mana dalam mimpi tersebut Allah menunjukkan terlepasnya diriku dari tuduhan itu. Demi Allah, Rasulullah belum meninggalkan tempat duduknya dan belum ada seorang pun dari keluargaku yang beranjak keluar tatkala turun wahyu kepada beliau. Mulailah beliau mengalami kepayahan sebagaimana yang biasa beliau alami bila wahyu sedang turun. Sampai-sampai keringat semisal mutiara mengucur deras dari tubuh beliau padahal hari sangat dingin, karena beratnya ucapan yang sedang diturunkan. Tatkala berlalu kejadian itu dari diri beliau, beliau tertawa. Awal kalimat yang beliau ucapkan pada Aisyah adalah, โWahai Aisyah, sungguh Allah telah membersihkanmu dari tuduhan tersebut.โ โBangkitlah menuju kepada Rasulullah,โ perintah ibuku. โDemi Allah, aku tidak akan bangkit menuju kepadanya dan tidak ada yang kupuji kecuali Allah,โ ucapku. Allah menurunkan ayat โSesungguhnya orang-orang yang datang membawa berita dusta itu adalah golongan dari kalian juga maka janganlah kalian menyangka bahwa berita dusta itu buruk bagi kalian bahkan baik bagi kalian. Tiap-tiap orang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita dusta itu, baginya azab yang besar. Mengapa di waktu kalian mendengar berita dusta itu orang-orang mukmin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri dan mengapa tidak berkata, Ini Mengapa mereka yang menuduh itu tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Oleh karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah orang-orang yang dusta di sisi Allah. Sekiranya tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kalian semua di dunia dan di akhirat, niscaya kalian ditimpa azab yang besar, dikarenakan pembicaraan kalian tentang berita bohong itu. Ingatlah di waktu kalian menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kalian katakan dengan mulut kalian apa yang sedikitpun tidak kalian ketahui sementara kalian menganggapnya sebagai sesuatu yang ringan saja, padahal perkaranya besar di sisi Allah. Mengapa di saat mendengar berita bohong tersebut kalian tidak berkata, โSekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan hal ini. Maha Suci Engkau, wahai Rabb kami, ini adalah dusta yang besar. Allah memperingatkan kalian agar jangan kembali berbuat seperti itu selama-lamanya, jika memang kalian orang-orang yang beriman. Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Memiliki hikmah. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar berita perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui sedang kalian tidak mengetahui. Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kalian semua niscaya kalian akan ditimpa azab yag besar, dan Allah Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar. Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kalian, niscaya tidak seorang pun dari kalian bersih dari perbuatan keji dan mungkar itu selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.โ An-Nur 11-21 Ketika Allah menurunkan ayat yang menyatakan sucinya diriku dari tuduhan dusta tersebut, ayahku Abu Bakr Ash-Shiddiq yang biasanya memberikan nafkah kepada Misthah bin Utsatsah karena hubungan kekerabatan dengannya dan juga karena kefakiran Misthah, menyatakan, โDemi Allah, aku selamanya tidak mau lagi memberikan sedikitpun nafkah kepada Misthah setelah ia membicarakan apa yang ia bicarakan tentang Aisyah.โ Allah menurunkan ayat-Nya sebagai teguran โDan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kalian bersumpah bahwa mereka tidak akan memberi bantuan kepada kerabatnya, orang-orang miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan serta berlapang dada. Apakah kalian tidak ingin Allah mengampuni kalian? Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.โ An-Nur 22 Abu Bakr berkata, โTentu, demi Allah, aku senang bila Allah mengampuniku.โ Beliau pun kembali memberikan nafkah kepada Misthah sebagaimana semula. โDemi Allah, aku tidak akan menghentikan nafkah ini dari Misthah selama-lamanya,โ ucapnya. Rasulullah sempat bertanya kepada Zainab binti Jahsy tentang perkaraku. โWahai Zainab, apa yang engkau ketahui atau engkau lihat dari diri Aisyah?โ tanya beliau. โWahai Rasulullah, aku menjaga penglihatan dan pendengaranku. Aku tidak mengetahui darinya kecuali kebaikan,โ jawab Zainab. Di antara istri-istri Rasulullah , Zainab inilah yang menyaingiku dalam hal upaya ingin lebih dekat dengan Rasulullah dan mendapat tempat lebih di hati beliau. Namun Allah menjaga Zainab dengan sifat wara-nya sehingga ia tidak berucap buruk tentang diriku. Adapun saudaranya, Hamnah binti Jahsy, turut menyebarkan berita dusta tersebut karena ingin membela memenangkan saudarinya. Ia pun celaka bersama orang-orang lain yang turut menyebarkan berita dusta tersebut.โ HR. Al-Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya Demikianlah penukilan secara makna dari hadits yang panjang tentang kisah fitnah yang menimpa Ummul Mukminin Aisyah yang dikenal dengan haditsul ifk. Catatan 1ayat ini turun setelah perintah berhijab. Karena itulah Aisyah dibawa dalam sekeduphaudajnya yang tertutup dari pandangan orang-orang dan sekedup itu diletakkan di atas punggung unta. Karena bagian dalam sekedup itu tertutup dari pandangan mata, maka orang-orang yang memikulnya tidak tahu apakah Aisyah ada di dalamnya atau tidak, sebagaimana akan disebutkan dalam kelanjutan kisah Aisyah ini. 2 Karena ada atau tidak adanya Aisyah di dalamnya sama saja bagi mereka, tidak terlalu terasa bedanya, disebabkan ringannya tubuh Aisyah. 3 Aisyah sudah menyatakan tubuhnya kurus, ditambah lagi usianya masih kecil, belum genap 15 tahun, sehingga lebih menunjukkan ringannya tubuhnya. Seakan-akan Aisyah juga ingin menunjukkan udzur dari perbuatannya yang demikian bersemangat mencari kalungnya yang putus. Juga kenapa ia mencarinya sendirian tanpa mengajak teman atau memberitahu suaminya. Hal itu terjadi karena usianya yang masih kecil dan minim pengalaman sehingga tidak menyadari akibat yang akan didapatnya. Dari sini didapatkan pula faedah bahwa orang-orang yang memikul sekedup Aisyah sangatlah beradab terhadap Aisyah, amat jauh dari perbuatan mengintip isi sekedup. Sehingga ketika mereka mengangkat sekedup tersebut mereka tidak tahu bahwa Aisyah tidak berada di dalamnya. 4 Misthah dan ibunya termasuk muhajirin awwalin orang-orang yang pertama berhijrah ke Madinah. Ayah Misthah meninggal saat ia masih kecil, maka ia diasuh oleh Abu Bakr karena kekerabatannya dengan ibu Misthah. 5 Surah An-Nur ini melingkupi perintah dan larangan dalam rumah tangga dan sosil. 6 Qs. An Nur16 โ Dan mengapa kamu tidak berkata, ketika mendengarnya, โTidak pantas bagi kita membicarakan ini. Mahasuci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar.โ Selayaknya sebagai seorang mukmin apabila datang kabar berita bohong,fitnah atau yang tidak jelas sumbernya, maka kita mengatakan โini bukan wilayah kami, tidak pantas kami membicarakan iniโ. Kita saat ini hidup di zaman fitnah,maka berhati-hatilah dengan setiap kabar yang datang kepada kita. Seperti kalimat Abu Ayyub Al anshari kepada Istrinya โini bukan wilayahmu, Aisyah lebih baik dari pada kamu, jika kamu saja tidak berani melakukan hal itu, maka bagaimana mungkin dengan Aisyahโ. Oleh karena itu, hendaknya seseorang tidak mencela mukmin yang lain, karena yang demikian sama saja mencela dirinya sendiri, dan jika seseorang tidak bersikap seperti ini, maka yang demikian menunjukkan imannya lemah dan tidak memiliki sikap nasihah tulus terhadap kaum muslimin. Allahu aโlamโฆ Ambi Ummu Salman Depok,20062016 Disarikan dari materi Dauroh Wanita dalam AlQurโan yang disampaikan oleh Ashari,Lc di masjid Al Muhajirin Depok. .