BundaMaria menjadi figur wanita yang penuh perjuangan, sebagai perempuan muda dan nantinya sebagai ibu rumah tangga, sekaligus anggota masyarakat yang peduli. Ia menerima tawaran ketika disampaikan ajakan bekerjasama dengan Allah melalui Malaikat Gabriel dengan menjawab, “Jadilah padaku menurut perkataan-Mu” (Luk 1:38).

Lukas 1213-21 JEMAAT GMIH MAWLANGO – BULI KOTA Saudara yang diberkati Allah,,, Menjadi kaya adalah impian semua orang pada umumnya. Meski banyak di antara kita yang tidak kaya-kaya, namun selalu ada usaha untuk bisa menjadi orang yang “kaya”, dalam pengertian bukan sebagai konglomerat, namun setidaknya memiliki uang untuk keperluan membiayai keperluan hidup kita sehari-hari. Pembacaan firman di sore ini, menampilkan tentang aspek kekayaan. Ada seorang yang berkata kepada Yesus agar kekayaan keluarganya dibagi dua. Dan dari permohonan orang tersebut Yesus kemudian mengatakan bahwa waspadalah terhadap ketamakan. Nasehat Yesus ini merupakan hal penting bagi manusia yang tentu mencari kekayaan guna mencukupkan segala kebutuhan hidupnya. Tamak berarti keinginan memiliki tanpa ada rasa puas. Dalam konteks kisah orang kaya yang bodoh ini, ketamakan diperlihatkan lewat sikap seorang kaya yang tidak puas mengumpulkan harta benda dan menyimpannya hanya untuk kepentingan pribadinya. Itu berarti orang yang tamak adalah orang tidak bisa melihat kekurangan orang lain dalam hal mencukupkan kebutuhan hidupnya. Nasehat Yesus ini hendak menghimbau kepada semua orang bahwa kekayaan seharusnya bukan dicari atas dasar untuk memenuhi dahaga duniawi manusia yang rakus akan harta benda, tapi kekayaan diusahakan dan dicari manusia semata-mata hanya untuk menopang kebutuhan hidupnya, sehingga tercukuplah apa yang dibuthkannya dalam kehidupan sesehari. Oleh sebab itu, ketika kekayaan yang kita miliki cukup untuk memberkati keperluan hidup kita, maka ketika sisa-sisa berkat dari kekayaan itu masih ada pada perbendaharaan kas rumah tangga kita, sudah seyogianya kita dapat menggunakan kekayaan itu untuk mempermuliakan Allah, lewat sikap yang dermawan. Sikap dermawan inilah yang dikritisi Yesus dalam perikop pembacaan pada sore ini. Sebab orang-orang kaya pada zaman Yesus berkaya telah mengalami krisis berbelas kasih kepada sesama manusia yang miskin dan hidup berkekurangan. Kaum janda, kaum anak yatim dan piatu, merupakan orang-orang yang membutuhkan sentuhan kasih dari para orang kaya di zaman Yesus melayani, namun perilaku para kalangan orang kaya justru melihat kekayaan hanya untuk kepentingan diri sendiri. Apa gunanya kita memiliki pekerjaan yang baik. Apa gunanya setiap bulan kita menerima gaji dari upah pekerjaan kita di setiap bulan? Semua berkat yang kita peroleh tersebut tidaklah bermakna ketika sebagai orang percaya kita miskin terhadap sikap menjadi seorang dermawan. Sehingga, bukan saja kita kikir dan pelit untuk berbagi berkat dengan orang yang berkekurangan, tapi dalam konteks persekutuan sebagai umat Allah, kita pun kikir dan pelit dalam hal memberi di rumah Tuhan. Orang kaya dalam kisah ini disebut bodoh karena sikapnya yang khawatir akan kehabisan harta bendanya daripada kehabisan cinta kasih Tuhan dalam kehidupannya. Amin!
Iburumah tangga, yang roastery coffee dan suka menulis feature, juga jalan-jalan . Selanjutnya. Hari Kebangkitan Nasional ke 112 jatuh pada tanggal yang sama dengan hari lahir Kabupaten Lahat yang kini merayakan HUT ke-151. Menurut data sejarah dan Wikipedia Indonesia, bahwa pada masa Inggris berkuasa di Indonesia, marga tetap ada Menjadi ibu rumah tangga merupakan suatu tugas yang sangat penting dan berharga bagi keluarga. Dalam menginjak usia yang baru ini, pasti akan banyak tantangan baru yang akan di hadapi kedepan. Oleh karena itu, untuk ibu rumah tangga yang saat ini merayakan HUT, maka silahkan baca renungan HUT Ibu Rumah Tangga ini sebagai penguat dalam menjalani kehidupan di usia yang baru. Baca juga Renungan Kristen Untuk Ibu Rumah Tangga Berikut ini merupakan renungan HUT ibu rumah tangga yang dapat FJA berikan. Renungan ini di ambil dari Warta Jemaat GKJ Samironobaru Kuatkan Hatimu, Berdirilah Teguh! Lukas 20 27-38 Setiap individu yang sedang menjalani hidupnya hari ini tidak bisatanpa melewati masa lalu. Demikian pula masa lalu itu tidak semua diterima dengan kesan yang positif, bahkan ada masa lalu yang sedemikan kelam. Untuk diingat saja bisa langsung memancing dan menimbulkan pergulatan batin. Sebaliknya yang memiliki masa lalu gemilang, penuh kesuksesan, dan puncak-puncak pencapaian pasti akan selalu membangga diri. Biasanya ketika kesuksesan dan segala kebanggaannya itu menjadi masa lalu, maka orang yang mengalaminya akan dihinggapi oleh sikap memanjakan diri dengan selalu menoleh ke belakang. Jadi masa lalu kelam ataupun mencapai kesuksesan tidak boleh menjadi belenggu yang menodai hidup kita saat ini. Maka masa lalu biarkan ada dan selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita masing-masing. namun jangan membiarkan masa lalu tersebut berubah menjadi belenggu yang menindih ataupun tuan yang berkuasa atas hidup saudara pada hari ini. Mari kita menapaki hidup dengan menatap masa depan; kuatkan hatimu, berdirilah teguh menghadapi segala peristiwa dalam kehidupan saudara sebagai pribadi orang Kristen maupun Gereja sebagai umat Tuhan Yesus di Bumi. Baca juga Renungan Ibadah Kaum Ibu Kristen Segera kuatkan dan teguhkan hati, peristiwa kehidupan itu hanya sekali menimpa hidup kita, diizinkan dalam kedaulatan Tuhan, serta ada yang berharga untuk kita hadapi dan jalani sekalipun peristiwanya sangat menghancurkan hati. Yakin dan percaya akan selalu ada perubahan, kemajuan, dan kemenangan jika kita tidak selalu menoleh ke belakang, tetapi berjuang untuk menatap masa depan dengan penuh harapan kepada pertolongan TUHAN. Amin. Jadi itulah renungan HUT Ibu Rumah Tangga yang dapat FJA bagikan. Kiranya di usia yang baru ini, dapat selalu kuat untuk terus senantiasa berpegang teguh akan ajaran Tuhan. Tuhan memberkati!
Renungan Unggulan Home. RENUNGAN MINGGU BIASA XIX; 06 bukan untuk menyebut kelompok minoritas agama atau masyarakat pada zaman itu. Bayangkan saja seperti seorang ibu yang sedang menimang-nimang anak kesayanganya dan menggumamkan kata-kata lembut. Akan kelihatan apakah ia ikut menyayangi semua yang termasuk rumah tangga
Belajar firman Tuhan tidak boleh ada hentinya. Haus untuk selalu mengerti apa yang Tuhan mau dan kehendaki, agar kita dapat senantiasa hidup seturut akan yang Ia minta. Maka kali ini, FJA membagikan renungan ibu menyentuh hati. Menjadi seorang ibu sangatlah tidak mudah. Banyak sekali rintangan yang di hadapi dalam kehidupan berkeluarga. Maka, baiknya untuk para ibu selalu meluangkan waktu untuk merenungkan kembali firman Tuhan agar selalu memperoleh sukacita dan kedamaian dalam menjalani kehidupan. Inilah renungan ibu menyentuh hati untuk saudara. Baca juga Khotbah Ibadah Kaum Ibu Berikut adalah renungan ibu menyentuh hati yang di ambil dari YDCYR, Teras Rumah Boyolali. Semua Demi Kebaikanku Yeremia 27 1-22 Dari beberapa orang yang pernah berbincang-bincang denganku, setidaknya beberapa pernah mengatakan bahwa cara Allah bekerja dalam hidup mereka itu sungguh unik. Tidak dapat di prediksi! Ketika dalam kondisi yang adem-ayem, berlimpah sukacita, tiba-tiba diperhadapkan langsung dengan kondisi pelik. Cth ditinggalkan pasangan hidup/orang tua/hewan kesayangan, dsb. Saya jadi teringat sebuah lagu dari Mawar De Jongh, di mana penggalan liriknya berbunyi “kau tutup kisah cinta kita, saatku sedang sayang-sayangnya”. kondisi semacam ini sungguh sangat menyedihkan. Bahwasanya cinta yang sudah terbangun, di bina dengan baik, justru harus pupus tidak seusai dengan yang aku impikan dan harapkan. Namun terkadang hal inilah yang Allah gunakan untuk menghadirkan hal-hal baik yang terkadang tidak terpikirkan oleh kita, di mana semua itu bertujuan untuk mendidik kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik bersedia bersandar penuh pada belas kasihNya. Baca juga Renungan Kristen Untuk Ibu Rumah Tangga Cara Tuhan yang mungkin terkesan “unik” ini, juga dapat kita temukan dalam bacaan renungan kali ini. Ketika kita tahu bahwa umat Israel selaku umat kesayangan Allah, justru harus menyerahkan diri tunduk sepenuhnya kepada Nebukadnezar, raja Babel. Allah meminta umatNya untuk menyerahkan diri kepada bangsa yang justru tidak mengenalNya… wooow unik sekali! Namun, ketika Allah sendiri menyatakan bahwa raja Babel, yakni Nebukadnezar, disebut sebagai “hambaNya” ayat 6, hal ini justru menegaskan bahwasanya Allah bisa memakai siapa saja bahkan kondisi apa pun itu… demi menyatakan didikanNya kepada umatNya!Allah menggunakan Nebukadnezar sebagai utusan Allah untuk memberikan peringatan kepada “umat Allah” yang ternyata tidak setia dan justru melawan Allah. Menggunakan bangsa lain yang jelas-jelas tidak mengenal Allah, sudah jelas-jelas sebagai musuh dari umat Israel, tapi di pakaiNya untuk mendidik umatNya… wooow, spektakuler… brilian sekali cara Allah! Refleksi Diri Terkadang cara mendidik Allah di hadirkan melalui pengalaman yang justru pelik bagi kita. Terkadang kita harus melewati masa-masa menderita, sakit fisik maupun psikis, kecewa, rasa ingin menyerah, ingin berontak, dsb. Namun ketika kita di mampukan untuk bisa mengelola kondisi pelik tersebut, bahkan bisa melewatinya serta mampu menemukan hal-hal baik yang Tuhan hadirkan… bukan hal yang mustahil bahwasanya semua upaya yang Tuhan hadirkan kepada kita ini memberikan pembelajaran yang baik bagi kita! Mungkin kita bisa menjadi pribadi yang lebih dewasa, disiplin, belajar dari kesalahan masa lalu intropeksi diri, serta bersedia untuk bersandar penuh pada belas kasihNya. Bahkan akan lebih indah lagi ketika kita bisa mendapatkan pembelajaran dari setiap pengalaman hidup kita, dan sejenak berkata dalam hati Terimakasih Tuhan, daria pengalamanku ini aku bisa belajar A, B, C! 1. Mari kita melatih diri untuk terus bersyukur atas setiap proses yang Tuhan hadirkan kepada kita, hari lepas hari. 2. Dengan keberserahan diri penuh pada belas kasihNya, marilah kita temukan setiap hal-hal baik serta menjadikan hal itu sebagai pembelajaran bagi kita Jadi itulah renungan ibu menyentuh hati yang dapat FJA bagikan, kiranya iranya belas kasih dan tuntunanNya senantiasa memampukan kita untuk menjalani setiap proses kehidupan. Amin 😊 Saatibu Muslim itu berjualan ikan serta masuk di Kampung Kristen, ia segera dihampiri segerombolan ibu rumah-tangga dengan hangat di kampung itu. “Terima kasih sudah datang. Kita mesti tunjukkan bahwa Kristen serta Muslim baik-baik saja, ” tutur beberapa kumpulan ibu rumah-tangga di Kampung Kristen itu.
SambutHUT Bhayangkara, Wakapolda Kepri Ajak Awak Media Jajal Lapangan Tembak Seligi Sakti X. Batam Senin (13/12/2021) pagi berujung ricuh. Belasan ibu-ibu rumah tangga mengalami luka ringan saat berupaya menghentikan paksa aktivitas alat berat yang mencoba merobohkan gedung tempat tinggal mereka. Pantauan TribunBatam.id,
Buku15 Renungan Ketika Rumah Tangga Terasa Hambar Khalifa Bisma Sanja di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
RIWAYATHIDUP. Nama saya Irvan Harisandy, lahir pada tanggal 18 Februari 1978 di Lenteng Agung sebuah daerah pinggiran kota Jakarta yang masih asri dan rimbun jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Jakarta. Nama saya mengalami perubahan saat saya salah menuliskan data untuk ijasah sekolah dasar yang seharusnya Irvan Arisandy menjadi
2 Diperingati setiap tanggal 4 September. 3. Terbentuknya Hari Solidaritas Hijab Internasional dilatarbelakangi oleh keputusan negara Prancis yang melarang penggunaan hijab di Eropa untuk pertama kalinya. 3. Tragedi kematian Marwa el Sharbini, seorang ibu rumah tangga yang dibunuh ketika akan memberikan kesaksian mengenai penghinaan yang diberikan Sebabmenjadi ibu rumah tangga dianggap bukan suatu pekerjaan produktif atau yang dapat menghasilkan. Namun, menjadi ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan yang remeh dan mudah. Seperti yang dibuktikan dalam percakapan antara seorang suami dan psikolog di bawah ini. Semoga bisa menjadi renungan untuk seluruh suami di dunia ini. .
  • 2738ho3l9r.pages.dev/481
  • 2738ho3l9r.pages.dev/128
  • 2738ho3l9r.pages.dev/121
  • 2738ho3l9r.pages.dev/483
  • 2738ho3l9r.pages.dev/392
  • 2738ho3l9r.pages.dev/456
  • 2738ho3l9r.pages.dev/96
  • 2738ho3l9r.pages.dev/394
  • renungan hut ibu rumah tangga